Peran Konselor dalam Menumbuhkan Akar yang Kuat dalam Kehidupan Keluarga

Salah satu peran utama konselor adalah membantu keluarga mengenali akar permasalahan yang mungkin tersembunyi di balik konflik. Setiap masalah ...

Dalam kehidupan keluarga, hubungan yang harmonis menjadi salah satu fondasi penting bagi kesejahteraan setiap anggota keluarga. Keluarga dapat memberikan rasa aman, dukungan, dan kasih sayang. Namun, perjalanan sebuah keluarga tidak selalu mulus. Menurut Ulfiah (2021) keluarga dengan ketahanan yang baik, atau rumah tangga yang harmonis, bukan berarti keluarga tanpa konflik dan masalah. Konflik, kesalahpahaman, dan tantangan hidup sering kali muncul dan menguji kekuatan hubungan antaranggota keluarga.

Dilansir dari Kompas yang dirilis pada Agustus 2024, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sebanyak 1,7 juta warga Indonesia yang tinggal bersama keluarga utuh mengalami stres. Jumlah ini setara dengan 58,6 persen dari total 2,9 juta orang yang mengalami stres di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sebagai unit sosial terkecil juga rentan terhadap tekanan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan emosional anggotanya.

Di sinilah peran konselor keluarga menjadi sangat penting. Konselor tidak hanya membantu menyelesaikan konflik, tetapi juga memperkuat akar kehidupan keluarga agar tetap kokoh menghadapi berbagai badai kehidupan.

Peran Konselor dalam Menumbuhkan Akar yang Kuat dalam Kehidupan Keluarga

Salah satu peran utama konselor adalah membantu keluarga mengenali akar permasalahan yang mungkin tersembunyi di balik konflik. Setiap masalah dalam keluarga memiliki akar penyebab yang tidak selalu mudah terlihat. Masalah komunikasi, perbedaan nilai, atau tekanan eksternal seperti masalah keuangan sering kali menjadi pemicu utama.

Putri, Mudjiran, Nirwana, & Karneli (2022) mengatakan bahwa peran konselor dalam konseling keluarga adalah membantu anggota keluarga memperoleh pemahaman dan pemecahan konflik, mengurangi ketidakjelasan terhadap suatu masalah, merekonstruksi hubungan di dalam keluarga serta mendukung pertumbuhan setiap anggota keluarga. Konselor dapat membantu keluarga menggali akar masalah ini dengan pendekatan yang objektif dan tanpa menyalahkan pihak manapun.

Salah satu kekuatan terbesar konselor adalah kemampuannya untuk mendampingi tanpa menghakimi. Sikap ini dapat memberikan rasa nyaman bagi anggota keluarga untuk berbicara secara jujur tentang masalah mereka. Konselor membantu setiap anggota keluarga untuk dapat mengekspresikan setiap emosi yang mereka rasakan dan menemukan cara untuk pulih bersama. Konselor membantu mereka dengan melihat potensi dan peluang di tengah masalah, serta membantu keluarga menemukan jalan keluar yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Konselor membantu anggota keluarga untuk memahami peran masing-masing dalam konflik tersebut. Misalnya, ketika terjadi ketegangan antara orang tua dan anak, konselor dapat membantu kedua belah pihak melihat sudut pandang yang berbeda sehingga tercipta pemahaman yang lebih baik. Seperti yang dikatakan oleh Rismi, Mudjiran, Nirwana, & Karneli (2022) bahwa keluarga yang ideal dapat dinilai apabila setiap anggota keluarga dapat melakukan fungsi dan perannya dengan baik.

Konselor keluarga juga berperan dalam mengajarkan keterampilan hidup yang penting, seperti mengelola emosi agar tidak mudah terpancing dalam situasi yang menegangkan, mengatur waktu dan prioritas agar semua anggota keluarga merasa dihargai, membuat keputusan yang bijak berdasarkan diskusi bersama, dan cara menghadapi stres. Keterampilan ini membantu keluarga mengatasi tantangan dengan lebih percaya diri dan membangun kehidupan yang lebih stabil.

Ulfiah (2021) mengatakan bahwa pentingnya konseling adalah untuk membantu anggota keluarga agar bisa menyikapi persoalan yang ada secara baik, lalu menemukan solusi yang tepat, seraya pada gilirannya mampu meningkatkan ketahanan keluarga itu sendiri. Semakin baik suatu keluarga dalam mengelola persoalan atau krisis yang ada, maka semakin baik pula ketahanan yang dimilikinya.

Hubungan yang kuat dibangun melalui kepercayaan, komunikasi yang terbuka, dan komitmen untuk terus berkembang bersam. Konselor membantu keluarga untuk tidak hanya bertahan menghadapi masalah, tetapi juga memahami bahwa konflik adalah bagian dari kehidupan yang dapat diselesaikan dengan cara yang sehat dan konstruktif. Konselor keluarga memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan kehidupan keluarga. Dengan pendekatan yang bijak dan profesional, konselor dapat membantu keluarga untuk memperkuat akar kehidupan mereka, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik. Kehadiran konselor bukan hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang harmonis dan bermakna.

Oleh karena itu, melalui bimbingan dari konselor, keluarga dapat menumbuhkan akar yang kuat dalam hubungan mereka. Akar ini berupa rasa saling percaya, keterbukaan, dan keinginan untuk terus berkembang bersama. Ketika akar ini kuat, keluarga tidak hanya mampu bertahan menghadapi badai kehidupan, tetapi juga tumbuh menjadi unit yang lebih solid dan penuh kasih sayang.

Biodata Penulis:

Diva Kalma Kasamira Minanu Rahma, lahir pada tanggal 30 Juni 2004 di Klaten, saat ini aktif sebagai Mahasiswa BK di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.