Pasangan ganda putra senior bulu tangkis Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, telah menjadi ikon dalam dunia olahraga Indonesia selama lebih dari satu dekade. Keduanya dikenal tidak hanya karena prestasi yang mengesankan, tetapi juga karena dedikasi dan kerja keras yang mereka tunjukkan di lapangan.
Saat ini, kedua atlet tersebut bersiap untuk pensiun, menandai akhir dari era mereka yang penuh prestasi dan kenangan. Keduanya dikenal dengan julukan "The Daddies" karena status mereka sebagai ayah dari anak-anak mereka. Julukan ini tidak hanya mencerminkan kehidupan pribadi mereka, tetapi juga menambah daya tarik dan kedekatan emosional dengan para penggemar.
Keputusan Pensiun
Hendra Setiawan mengumumkan lebih dahulu rencananya untuk pensiun pada 3 Desember 2024, dengan menyatakan bahwa Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen terakhirnya. Ia merasa bahwa setelah 35 tahun berkarier, saatnya telah tiba untuk mengakhiri perjalanan ini.
Mohammad Ahsan mengikuti jejak Hendra dengan mengumumkan pensiun pada 10 Desember 2024, hanya beberapa hari setelah pengumuman Hendra. Dalam pernyataannya, Ahsan mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan yang telah dilalui dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya.
Kedua atlet ini sepakat bahwa pensiun bukanlah akhir dari segalanya, sebaliknya, itu adalah awal dari perjalanan baru yang penuh potensi. Mereka berharap untuk tetap terlibat dalam dunia bulu tangkis, baik sebagai mentor bagi atlet muda maupun sebagai duta olahraga.
Hendra dan Ahsan juga menekankan bahwa mereka ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka kumpulkan selama bertahun-tahun dengan generasi penerus. Dengan keputusan ini, mereka tidak hanya menandai akhir dari karier gemilang mereka tetapi juga membuka jalan bagi masa depan bulu tangkis Indonesia yang lebih cerah.
Prestasi yang Diraih
Selama karier mereka, Ahsan dan Hendra telah meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk:
- Medali Emas Olimpiade: Mereka berhasil meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
- Juara Dunia: Keduanya telah menjadi juara dunia sebanyak empat kali.
- All England: Mereka juga mencatatkan nama sebagai juara di turnamen prestisius All England.
- Piala Thomas: Keduanya turut berkontribusi dalam kemenangan tim Indonesia di Piala Thomas.
Prestasi-prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis mereka, tetapi juga kerja sama yang solid dan komunikasi yang baik di lapangan. Di luar prestasi individu dan tim, Ahsan dan Hendra juga dikenal karena gaya permainan yang atraktif dan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan. Mereka memiliki keahlian dalam strategi permainan, komunikasi yang baik, serta chemistry yang kuat sebagai pasangan, yang membuat mereka sulit dikalahkan oleh lawan-lawannya. Dengan kombinasi pengalaman, keterampilan teknis, dan semangat juang yang tinggi, Ahsan dan Hendra telah meninggalkan warisan yang akan dikenang oleh generasi mendatang.
Kenangan Bersama
Ahsan dan Hendra telah berbagi banyak momen berkesan selama berpasangan. Ahsan pernah menyatakan bahwa tahun 2019 adalah tahun paling berkesan bagi mereka, mereka mampu meraih kesuksesan di luar ekspektasi. Meskipun ada tantangan, seperti saat mereka terpisah selama satu tahun sebelum kembali berkompetisi bersama, hubungan mereka tetap kuat. Ahsan berharap Hendra akan terus memberikan kontribusi bagi bulu tangkis Indonesia meskipun sudah pensiun.
Kedekatan mereka juga terlihat dalam interaksi dengan atlet bulu tangkis dari negara lain. Ahsan dan Hendra dikenal memiliki hubungan baik dengan banyak pemain internasional, yang sering kali terlihat dalam momen-momen keakraban di luar lapangan. Mereka saling menghormati dan berbagi pengalaman, menjadikan dunia bulu tangkis sebagai komunitas yang erat. Kenangan-kenangan ini menunjukkan bahwa meskipun mereka bersaing secara profesional, persahabatan dan rasa saling menghargai tetap menjadi bagian penting dari perjalanan mereka.
Dengan pensiunnya mereka yang semakin dekat, Ahsan dan Hendra semakin sering merenungkan perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama. Mereka berharap untuk terus mengenang setiap momen berharga dan tetap terlibat dalam dunia bulu tangkis, baik sebagai mentor maupun duta olahraga. Kenangan bersama ini tidak hanya akan menjadi bagian dari sejarah pribadi mereka, tetapi juga akan diingat oleh para penggemar dan generasi mendatang sebagai inspirasi untuk terus berjuang dan berprestasi dalam bidang yang mereka cintai.
Biodata Penulis:
Annisaa Amanda Putri, lahir di Blitar pada tahun 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta.