Pengaruh Pengelolaan Sampah terhadap Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan data KLHK tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 68,7 juta ton per tahun.

Seperti yang kalian ketahui, akhir-akhir ini banyak sekali sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar, entah itu sampah organik maupun non-organik. Dari semua sampah yang ada, sampah organik merupakan sampah yang dapat diolah menjadi kompos, pakan ternak, kerajinan tangan, dan lain-lain. Pengolahan sampah kegiatan yang dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan berkelanjutan untuk mengubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan. Banyak sekali di lingkungan kita yang sudah menerapkan pengolahan sampah, kebanyakan dari mereka melakukannya untuk membersihkan lingkungan yang sudah tercemar, ada juga di antara mereka yang mengolah sampah untuk mendapatkan keuntungan. Seberapa pengaruh sih mengelola sampah terhadap ekonomi masyarakat?

Pengaruh Pengelolaan Sampah terhadap Ekonomi Masyarakat

Sebelum itu, untuk menjawab pertanyaan di atas sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu seberapa besar persentase sampah yang ada di lingkungan kita. Berdasarkan data KLHK tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 68,7 juta ton per tahun. Sebanyak 65,83% sampah di Indonesia diangkut dan dibuang ke landfill. Begitu banyak sampah yang dihasilkan Indonesia dalam setahun, untuk rincian sampah yang berdasarkan jenisnya, Sampah organik 57%, sampah plastik 16%, sampah kertas 10% dan sampah lainnya 17%. Ternyata ada 57% sampah organik yang dihasilkan Indonesia. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa setengah sampah yang dihasilkan Indonesia dapat diolah dengan baik dan menghasilkan keuntungan. Pengolahan sampah dapat berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat.

Mencipatakan Lapangan Pekerjaan

Kalian dapat membuka lapangan pekerjaan terhadap pengolahan sampah yang ada di sekitar, dengan adanya lapangan pekerjaan, masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan dapat bekerja untuk mendapatkan penghasilan mereka. Dengan begitu juga sampah-sampah yang sudah dibersihkan dapat membuat lingkungan menjadi bersih. Hal ini memberikan keuntungan untuk masyarakat dan juga alam.

Peningkatan Pendapatan

Masyarakat dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil mengelola sampah, masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan juga dapat mengelola sampah agar dapat digunakan kembali oleh masyarakat sekitar, misalnya kita menciptakan mobil mainan dari botol bekas atau menciptakan rumah mini (miniatur) dari sampah kayu. Dengan begitu kita dapat menjual barang-barang tersebut sehingga dapat menghasilkan uang tambahan dari mengelola sampah yang ada di sekitar kita.

Mengurangi Pengeluaran

Dengan adanya sampah organik di sekitar kita dapat mengelola menjadi pupuk, kompos, ataupun kerajinan tangan. Bagi seorang petani pupuk dan kompos adalah hal yang sangat dibutuhkan agar tanamannya dapat bertumbuh dengan baik dan subur, dengan adanya pengelolaan sampah organik petani dapat menghemat pengeluaran mereka terhadap pembelian pupuk dan kompos yang dibeli secara berskala, petani yang kreatif tentu saja akan menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Kesimpulan yang dapat diambil, yaitu pengelolaan sampah dapat membantu memperbaiki ekonomi masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan banyaknya potensi yang didapatkan dari pengelolaan sampah yang dilakukan, jika hal itu dilakukan secara berskala atau dilakukan secara terus-menerus. Menurut KLHK sampah yang terkelola di Indonesia mencapai 64,21% untuk tahun 2023, walaupun jumlah yang terkelola sudah tergolong besar, pengelolaan sampah yang ada di Indonesia masih belum maksimal.

Setelah kalian melihat dampak positif di atas, kalian pasti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan sampah terhadap ekonomi masyarakat, kita sebagai anak muda yang masih mencari ilmu alangkah baiknya menanamkan diri kita untuk menggunakan barang bekas dari pada membeli barang baru agar sampah yang terbuang sia-sia tidak banyak, selain itu juga kita harus bisa memilah sampah dengan benar, sampah mana yang organik dan sampah mana yang non-organik agar ketika sedang melakukan pengelolaan sampah, tidak menghabiskan banyak waktu untuk pekerja, sekiranya kalian tidak bisa mendapatkan pekerjaan alangkah baiknya kalian menciptakan pekerjaan. Sekian dari saya, terima kasih!

Khoiri Adinata

Biodata Penulis:

Khoiri Adinata saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Bangka Belitung, fakultas Ekonomi dan Bisnis, prodi Akuntansi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.