Saat ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial kalangan remaja tentang "Orang Baru Vs Orang Lama". Mereka tengah memperdebatkan siapa yang akan menjadi pemenangnya. Lantas manakah yang lebih unggul? Apakah orang baru atau orang lama?
Dalam dunia percintaan remaja, istilah "orang baru" dan "orang lama" sering kali muncul dalam berbagai percakapan dan cerita cinta. Masing-masing memiliki pemahaman dan pendekatan berbeda dalam menjalin hubungan. Orang baru bisa diartikan sebagai pasangan yang baru saja muncul dalam kehidupan seseorang, membawa rasa penasaran dan dinamika baru. Sementara itu, orang lama adalah pasangan yang sudah lebih lama berada dalam hidup seseorang, memiliki kenangan bersama, dan sudah saling mengerti akan sikap masing-masing tetapi hubungan mereka harus kandas di tengah kenyamanan yang sudah melekat.
Orang baru dalam hubungan percintaan seseorang sering kali membawa rasa "exciting" yang penuh akan rasa penasaran. Bagi seseorang yang tengah mencari pengalaman cinta pertama atau mencoba mengatasi hubungan yang telah lama usai, orang baru bisa menjadi obat akan luka yang telah diberikan oleh orang lama. Cinta yang baru muncul sering kali penuh dengan kebahagiaan dan optimisme, serta membuka peluang untuk belajar hal-hal baru tentang diri sendiri dan orang lain. Namun, di balik kebahagiaan itu orang baru juga sering kali memiliki hambatan maupun tantangan. Orang baru akan dihantui dengan keraguan dan ketidakpastian. Karena kedalaman emosionalnya yang belum terbangun, orang baru sering kali tidak mampu memberikan rasa aman yang sama seperti orang lama.
Di sisi lain, orang lama dalam hubungan percintaan adalah mereka yang sudah lebih dulu mengenal kita. Setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun bersama, pasangan lama biasanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian, kebiasaan, dan kebutuhan masing-masing. Hubungan yang sudah terjalin lama cenderung lebih stabil, mereka bisa merasa lebih diterima apa adanya tanpa banyak kecemasan. Namun, hubungan lama juga tidak lepas dari potensi masalah. Salah satunya adalah rasa jenuh dan kebosanan yang sering muncul dalam hubungan sudah berjalan terlalu lama. Tanpa adanya tantangan atau perubahan, hubungan dengan orang lama bisa terjebak dalam zona nyaman yang membosankan, sehingga dalam hubungan tersebut akan dipenuhi rasa kebingungan akan arah dan perkembangan dalam sebuah hubungan tersebut. Selain itu, dalam beberapa kasus, orang lama juga bisa menjadi pengingat dari kenangan buruk atau hubungan yang tidak sehat, yang bisa mempengaruhi perkembangan hubungan itu sendiri.
Lantas, manakah pemenangnya? Orang baru atau orang lama? Jawabannya adalah tergantung pada apa yang dicari oleh seseorang tersebut dalam sebuah hubungan. Pada akhirnya, tidak ada jawaban pasti tentang siapa pemenangnya orang baru atau orang lama dalam sebuah hubungan percintaan. Kedua jenis hubungan ini menawarkan pengalaman yang berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Apa yang paling penting adalah bagaimana seseorang itu belajar dari setiap hubungan, baik itu dengan orang baru atau orang lama, dan bagaimana mereka berkembang melalui pengalaman cinta tersebut. Ketulusan seseorang dalam sebuah hubungan bukan hanya membahas tentang siapa yang "lebih baik", tetapi bagaimana kita bisa tumbuh, belajar, dan menghargai proses tersebut dalam perjalanan hidup kita.
Biodata Penulis:
Natalia Regata Agusnita saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.