Perkembangan teknologi telah membawa perubahan secara pesat, seperti cara kita berbelanja hingga cara kita menggunakan jasa transportasi. Seperti e-commerce dan ojek online. E-commerce adalah transaksi jual beli yang dapat dilakukan melalui platform online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan lainnya. Sementara itu, ojek online adalah layanan transportasi yang dapat digunakan melalui aplikasi di smartphone seperti Gojek, Grab, Maxim, dan lainnya.
Perubahan ini memberikan dampak yang signifikan kepada para pedagang pasar tradisional dan pengemudi ojek konvensional. Seperti yang pernah saya lihat, ketika saya mengunjungi pasar tradisional saya melihat gerai-gerai yang sepi akan pembeli. Sama halnya yang terjadi pada ojek konvensional, saya melihat para pengemudi ojek konvensional duduk diam di pangkalan untuk menunggu konsumen yang akan datang.
E-commerce menawarkan berbagai kemudahan dalam pemesanan dan transaksi pembelian barang. Tidak hanya itu, e-commerce juga memberikan keuntungan bagi konsumen. Keuntungan yang didapat konsumen antara lain menghemat waktu dan biaya. Contohnya konsumen tidak perlu repot-repot mendatangi toko serta tidak perlu berlama-lama untuk antri mendapatkan suatu barang atau jasa yang diinginkan.
Berbelanja melalui e-commerce pun pernah saya lakukan sendiri. Ketika saya ingin membeli baju, saya hanya perlu untuk memilih baju yang saya inginkan dan melakukan pembayaran melalui smartphone yang saya genggam. Lalu, baju tersebut dapat saya terima tanpa perlu repot-repot untuk mendatangi toko tersebut secara langsung.
Ojek online menawarkan berbagai kemudahan dalam layanan dan transaksi pembayaran layanan. Tidak hanya itu, ojek online juga memberikan keuntungan bagi konsumen. Keuntungan yang didapat konsumen antara lain waktu dan biaya. Contohnya konsumen tidak perlu repot-repot mencari pangkalan ojek atau menunggu di pinggir jalan untuk mendapatkan pengemudi ojek konvensional.
Hal tersebut pernah saya lakukan sendiri, ketika saya ingin pergi ke stasiun, tanpa perlu repot-repot mencari ojek pangkalan maupun menunggu di pinggir jalan, saya hanya perlu untuk memesan ojek online menggunakan smartphone. Lalu, pengemudi ojek online tersebut akan menghampiri saya dan mengantar saya ke tempat yang saya tuju yaitu stasiun. Saya pun bisa membayar dengan uang tunai maupun uang elektronik sehingga dapat memudahkan saya untuk membayar layanan ojek online tersebut.
Meskipun e-commerce dan ojek online memiliki banyak kelebihan, keduanya juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan pada e-commerce adalah risiko penipuan. Meskipun sudah banyak platform yang menerapkan sistem keamanan yang ketat, masih ada konsumen yang menerima barang tidak sesuai dengan deskripsi atau bahkan tidak menerima barang yang dipesan sama sekali.
Ojek online juga memiliki kekurangan, seperti layanan yang kurang maksimal. Kadang-kadang, pengemudi ojek online mengalami tekanan untuk memenuhi target penghasilan, yang dapat mempengaruhi kualitas layanan. Selain itu, kompetisi yang ketat antara pengemudi ojek online juga dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat.
Selain itu, perkembangan e-commerce dan ojek online dapat mengurangi keterampilan dalam interaksi sosial. Banyak orang lebih memilih komunikasi melalui layar daripada secara langsung, yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung atau tatap muka. Keterampilan bernegosiasi dan membangun hubungan sosial yang biasa terjadi saat menggunakan ojek konvensional atau di pasar tradisional pun bisa terpengaruh.
Dampak dari perkembangan e-commerce terhadap pasar tradisional cukup signifikan. Pasar tradisional mengalami penurunan jumlah pengunjung, yang mengakibatkan pendapatan pedagang menurun. Banyak konsumen yang lebih memilih berbelanja melalui e-commerce karena e-commerce memiliki lebih banyak keunggulan. Namun, pasar tradisional tetap memiliki pelanggan tetap, seperti ibu-ibu desa sekitar yang ingin membeli sayur-sayuran hingga penduduk lokal yang lebih memilih berbelanja langsung agar dapat melihat kondisi barang yang ingin dibeli secara langsung. Interaksi sosial dengan para penjual di pasar tradisional seringkali menjadi alasan kuat bagi mereka untuk tetap setia berbelanja di pasar tradisional. Beberapa pedagang pasar pun mulai memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, bahkan ada yang membuka toko online sendiri.
Dari sisi transportasi, ojek konvensional juga mengalami dampak yang serupa. Dengan munculnya layanan ojek online, banyak konsumen yang beralih dari ojek konvensional ke ojek online karena ojek online memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan ojek konvensional. Namun, banyak pengemudi ojek konvensional yang mulai beradaptasi dengan situasi ini. Beberapa dari mereka memilih untuk bergabung dengan platform ojek online untuk tetap mendapatkan penghasilan dan menjangkau pelanggan baru.
Perkembangan e-commerce dan ojek online telah membawa dampak yang besar dalam cara kita berbelanja dan menggunakan jasa transportasi. Meskipun ada kekurangan yang perlu diperhatikan, kelebihan yang ditawarkan oleh kedua layanan ini membuat kedua layanan itu sendiri semakin diminati oleh masyarakat. Adaptasi dan inovasi menjadi kunci bagi pedagang pasar tradisional dan pengemudi ojek konvensional untuk tetap bertahan di era digital ini. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka dapat menemukan cara baru untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pendapatan, sehingga tidak terpinggirkan oleh perkembangan yang terjadi.
Biodata Penulis:
Dhiya Najam Fattah Afad, lahir pada tanggal 3 Januari 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data, jurusan Informatika.