Motor Vlog Penguasa Jalanan? Bukan Emak-Emak Lagi?

Motor vlog, dengan ciri khasnya berupa rekaman video yang menampilkan aksi-aksi yang menarik perhatian, mulai dari melakukan top speed pada ....

Akhir-akhir ini fenomena motor vlog semakin marak di mana saja, khususnya di daerah seperti jalanan di hutan maupun di kota. Di satu sisi mereka dianggap sebagai konten kreator yang sangat menghibur untuk ditonton di waktu luang bagi sebagian orang. Akan tetapi sekarang ketika kita mendengar motor vlog yang terlintas di benak kita ialah motor vlog itu penguasa jalanan. Banyak kasus-kasus yang tersebar di internet melibatkan motor vlog, salah satunya biangkerok cari masalah, arogan di jalan, kalau ada yang menyalip serasa menantang, melakukan hal-hal ekstrem yang tidak patut ditiru dan sebagainya. Ingat yang saya singgung cuma oknum tidak semuanya seperti itu.

Motor vlog, dengan ciri khasnya berupa rekaman video yang menampilkan aksi-aksi yang menarik perhatian, mulai dari melakukan top speed pada motornya hingga while-while berbahaya di tengah jalan yang padat pengendara lain. Keberanian dan keahlian mereka dalam mengendarai motor sering kali dipuji oleh penggemarnya, membuat mereka mendapatkan pengikut yang sangat besar, khususnya anak-anak remaja. Kepopuleran ini juga menarik berbagai sponsor dan menghasilkan cuan yang lumayan bagi para vlogger.

Motor Vlog Penguasa Jalanan

Namun, di balik konten-konten yang hibur mereka, terdapat beberapa video yang sebagian mengalami setingan, sebuah cerita yang sudah direkayasa. Ada beberapa video yang dipadukan dengan hal-hal berbau mesum, ada juga yang melibatkan perselingkuhan dan paling disukai masyarakat kita ialah konten yang menampilkan konflik. Yang ditampilkan dalam video motor vlog merupakan ancaman nyata bagi anak-anak remaja yang masih labil, karena hal tersebut dapat menjadi contoh buruk saat berkendara di jalan dan dapat menyebabkan hal buruk pada diri sendiri dan orang lain.

Saya dulu pernah punya pengalaman yang sedikit pahit bertemu dengan motor vloger. Saat itu saya baru ingin berangkat ke kampus naik motor dengan santai mungkin rata-rata kecepatan saya antara 40-60km, sambil lihat indahnya kemacetan di kota. Saat berhenti di lampu merah, tiba-tiba terdengar suara knalpot bising dari arah belakang saya, sontak saya langsung melihat belakang dan ternyata ada seorang memakai helm dan ada beberapa kamera, saya langsung sadar “wah ini nih penguasa jalan tiba” saat lampu sudah hijau saya jalan dengan santai nan aman, tiba-tiba si motor vlog mulai melakukan top speed padahal keadaan di situ ramai, dia langsung tancap gas sambil berkelok-kelok menghindar pengendara di depan, dan pada waktu dia sempat berkelok-kelok tidak sengaja atau sengaja dia menyenggol pengendara di samping saya yang membuat keseimbangannya bergoyang dan impact karena hal tersebut saya yang di sampingnya ikut tidak bisa menjaga keseimbangan dan hampir saja menabrak mobil. Karena hal inilah saya masih tidak suka dengan anak motor vloger.

Saya sempat berpikir apa yang terjadi jika motor vloger bertemu emak-emak dasteran, sen kiri belok kanan. Itu masih menjadi hal yang masih saya pikirkan hingga saat ini. Kita sendiri tahu sebelum nama motor vlog melambung tinggi di jalan, emak-emak dengan kearifan lokal sudah menjadi sebuah ancaman bagi pengendara lainnya. Karena apa? Sudah jelas kalau emak-emak mengendarai sepeda motor dia seperti yang punya jalan dan jika diberitahu malah kita yang habis kena semprot omongannya. Dan saya sedikit memberi saran apabila anda bertemu emak-emak di jalan tidak usah inisiatif untuk mendahuluinya ataupun mengikuti dari belakang, setidaknya anda harus menjaga jarak yang sedikit lebih jauh. Karena apa? Karena itu baik untuk keselamatan anda.

Ini mungkin sedikit himbauan saya pada kalian, jangan melakukan hal-hal ekstrim saat berkendara seperti top speed, while-while di jalan maupun arogan seperti bang jago, itu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Mungkin itu terlihat keren tetapi hal tersebut kusebut T*l*l . Ok dan hati-hati terhadap emak-emak.

Biodata Penulis:

Yuga Darma Dyaka lahir pada tanggal 16 Oktober 2004 di Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.