Mindset Gen Z dan Milenial yang Tidak Ingin Menikah

Salah satu alasan utama mengapa Gen Z dan Milenial cenderung enggan untuk menikah adalah pengalaman pribadi mereka di saat pacaran.

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena penolakan terhadap pernikahan semakin terlihat di kalangan generasi muda, terutama di antara Generasi Z (Gen Z) dan Generasi Milenial. Banyak dari mereka yang memilih untuk tidak menikah, kebanyakan dikarenakan dari faktor pengalaman hubungan pribadi mereka di saat berpacaran yang membuat mereka mempunyai rasa trauma akan hal percintaan dan kepercayaan terhadap pasangan lawan jenisnya, yang menimbulkan pemikiran tidak ingin menikah di masa yang akan mendatang nanti. Ada juga yang dikarenakan dari faktor lain, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, serta pengaruh media sosial.

Salah satu alasan utama mengapa Gen Z dan Milenial cenderung enggan untuk menikah adalah pengalaman pribadi mereka di saat pacaran. Pengalaman pribadi dan lingkungan sekitar juga memainkan peran penting. Banyak Milenial dan Gen Z tumbuh dalam keluarga dengan pernikahan tidak selalu menjadi contoh yang positif. Dengan meningkatnya angka perceraian, mereka cenderung enggan terhadap pernikahan. Melihat orang tua atau kerabat yang mengalami hubungan yang tidak harmonis membuat mereka lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kembali apakah pernikahan adalah langkah yang tepat.

Mindset Gen Z dan Milenial yang Tidak Ingin Menikah

Beberapa Milenial dan Gen Z merasa bahwa memiliki anak atau membangun keluarga besar adalah beban tambahan, yang bisa menghalangi mereka untuk mengejar kebahagiaan atau tujuan hidup pribadi mereka.

Kondisi ekonomi yang sulit, terutama setelah krisis keuangan dan dampak pandemi, juga berkontribusi pada pandangan ini. Mengingat tantangan ekonomi yang dihadapi banyak Milenial dan Gen Z—seperti inflasi, biaya hidup yang tinggi, dan ketidakpastian karier—mereka cenderung merasa bahwa menikah dan membangun keluarga mungkin tidak menjadi pilihan yang realistis atau dapat diandalkan secara finansial. Banyak Gen Z dan Milenial yang menghadapi tekanan untuk mencapai kemandirian finansial sebelum mempertimbangkan pernikahan. Mereka lebih memilih untuk fokus menabung, atau berinvestasi dalam pendidikan.

Banyak Milenial dan Gen Z yang lebih memilih untuk fokus pada karier dan pengembangan diri terlebih dahulu. Dalam pandangan mereka, membangun karier yang sukses dan mengejar passion menjadi prioritas sebelum berpikir tentang hubungan jangka panjang.

Media sosial dan budaya populer juga memengaruhi cara pandang generasi ini terhadap pernikahan. Dengan banyaknya konten yang memperlihatkan kebebasan dan kehidupan lajang yang menarik, mereka sering kali terpapar pada narasi bahwa kebahagiaan tidak selalu terkait dengan pernikahan.

Penting untuk mengakui bahwa nilai dan prioritas hidup berubah seiring waktu. Yang dianggap penting oleh generasi sebelumnya belum tentu selaras untuk generasi saat ini. Membuka ruang diskusi mengenai pernikahan dan hubungan, serta memberi ruang bagi generasi ini untuk berbicara tentang pandangan mereka tanpa penilaian, akan membantu mengurangi kesalahpahaman dan memberikan perspektif baru.

Penulis: Muhammad Firmansyah

© Sepenuhnya. All rights reserved.