Merokok Karena FOMO? Nggak Banget Deh!

Merokok bukanlah sebuah tren dan tidak baik untuk kesehatan kita. Kita tidak boleh ikut melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan kita hanya ...

Di era modern saat ini, saat kita berada dalam tempat umum dan kondisi ramai kita sering menjumpai perokok yang sembarangan merokok tanpa memperdulikan kenyamanan orang lain. Sesekali pasti terbesit sebuah pertanyaan di pikiran kita pada mereka, tahu ngga sih bahaya merokok bukan cuma kamu tapi penghirup asapnya juga bakal kena?

Biasanya, perokok didominasi oleh pria dari berbagai kalangan usia. Bukan hanya dari orang dewasa saja, mulai dari orang tua hingga anak muda, bahkan kita sering menemui pelajar-pelajar SMP sekarang sudah handal merokok. Ironis sekali, bukan? Tapi walaupun demikian, tidak jarang juga wanita yang merokok, walaupun jarang ditemui di tempat umum.

Nah, penyebab anak muda yang mencoba rokok itu bermacam-macam, salah satunya karena coba-coba menghisap rokok tapi kebablasan menjadi pecandu rokok. Saat ditanya orang, "kenapa merokok?" Jawabnya, "teman-teman yang lain semuanya merokok, masa saya nggak nyoba?" Nah itu FOMO namanya.

Merokok Karena FOMO

FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out yang artinya perasaan takut ketinggalan atau kehilangan momen, pengalaman, atau informasi yang menarik dan menyenangkan. Istilah ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yang juga merujuk pada rasa takut terlihat kurang update atau kurang mengikuti perkembangan zaman.

Padahal sebenarnya merokok sendiri bukanlah sebuah tren untuk kita, bukan juga sebuah hal yang baik untuk kesehatan. Dengan mengikuti menjadi perokok seperti itu, banyak bahaya yang dapat menyerang kita sewaktu-waktu, bahkan dapat mengancam nyawa jika dilakukan secara jangka panjang.

Rokok dan asapnya mempunyai banyak kandungan zat berbahaya serta beracun yang dapat merusak sel-sel serta jaringan tubuh, seperti nikotin, karbon monoksida, formaldehida dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit akibat rokok tidak hanya bisa menyerang perokok aktif, tetapi juga perokok pasif/penghirup asap rokok.

Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat merokok, antara lain kanker (seperti kanker paru-paru, kanker pada mulut, bibir, lidah, dan tenggorokan), penyakit paru-paru (seperti bronchitis, pneumonia, dan emfisema), penyakit jantung dan stroke serta masih banyak lagi.

Kesimpulannya, merokok tidak dapat dibenarkan hanya karena FOMO, hal tersebut salah dan tidak boleh disebarluaskan. Merokok bukanlah sebuah tren dan tidak baik untuk kesehatan kita. Kita tidak boleh ikut melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan kita hanya karena melihat banyak orang yang melakukan.

Biodata Penulis:

Cicilia Kulsumawati, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.