Klaten, sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang terletak di antara dua kota besar, yaitu Solo dan Jogja, ternyata memiliki kuliner khas yang mencuri perhatian. Kuliner unik ini bernama TORING, singkatan dari Soto Garing. Jika biasanya soto identik dengan kuah hangat dan isian lembut, Soto Garing menawarkan sesuatu yang berbeda: perpaduan rasa gurih dengan tekstur renyah dari sayurnya serta tidak menggunakan kuah. Ciri khas inilah yang menjadikannya unik dan menarik untuk dicoba.
sumber: cookpad.com |
Nama "Soto Garing" berasal dari kata "garing" dalam bahasa Jawa, yang berarti "kering." Hidangan ini menonjolkan penyajian tanpa kuah, menjadikannya berbeda dari soto tradisional yang dikenal luas. Walaupun unik, Soto Garing masih asing di telinga banyak orang di luar Klaten. Namun, kuliner ini terus mendapatkan perhatian karena rasa dan kepraktisannya.
Apa Itu Soto Garing?
Soto Garing adalah varian soto khas Klaten yang memiliki ciri khas utama berupa garingan, kering, tanpa kuah. Isian dari soto garing ini sendiri hampir sama seperti isian dalam soto yang kita kenal. Yang membuatnya unik adalah cara penyajiannya tanpa kuah yang berbeda jauh dari soto sebenarnya.
Rasa Soto Garing didominasi oleh kelezatan nasi hangat yang berpadu dengan renyahnya sayur dan manisnya kecap. Hidangan ini memberikan pengalaman baru dalam menikmati soto. Tekstur kering namun tetap lezat menjadi daya tarik utama yang membuat Soto Garing berbeda dari sajian soto pada umumnya.
Kreativitas Soto Garing
Konon Soto Garing lahir dari kreativitas pedagang soto di Klaten yang ingin memberikan inovasi pada sajian tradisional soto tanpa kuah, karena anaknya tidak suka makanan berkuah. Dalam perkembangannya, hidangan ini semakin dikenal karena keunikannya dan menjadi favorit warga lokal. Kreativitas soto garing ini juga memudahkan pengemasan dan praktis dalam penyimpanan daripada soto yang biasanya ditemui, sehingga dahulu sering dijadikan bekal untuk anak sekolah, maupun pekerja.
Perbedaan Soto Biasa dan Soto Garing
Jika dibandingkan dengan soto tradisional, Soto Garing memiliki perbedaan yang mencolok.
Soto tradisional:
- Menggunakan kuah kaldu ayam yang melimpah.
- Isian berupa bihun, tauge, kol, seledri, dan ayam suwir disajikan dalam mangkuk berisi nasi hangat.
- Cocok dinikmati saat pagi hari atau ketika cuaca dingin.
Soto Garing:
- Tidak menggunakan kuah sama sekali, melainkan disajikan kering.
- Menggunakan bahan serupa seperti tauge, kol, seledri, dan ayam suwir, tetapi dilengkapi kecap manis untuk memberikan rasa manis-gurih.
- Cocok dinikmati kapan saja, dengan lauk tambahan seperti tempe atau tahu goreng.
Rekomendasi Tempat untuk Menikmati Soto Garing
Jika Anda tertarik mencicipi Soto Garing, berikut beberapa rekomendasi tempat terbaik di Klaten:
1. Warung Soto Bu Yati – Pelopor Soto Garing
Alamat: Desa Sabang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, warung ini berada tepat di samping kiri Pasar Delanggu, Klaten.
2. Warung Soto Ayam Jawa Mbah Minto
Alamat: Jalan Wahidin Sudiro Husodo No.59, Sungkur, Semangkak, Kec. Klaten Tengah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57415.
3. Warung Soto Mbah Darmo
Alamat: Jalan Raya Wanglu, Wanglu, Kec. Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57467
Wajib Dicoba Saat ke Klaten
Soto Garing ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kreativitas kuliner masyarakat Klaten. Perpaduan rasa gurih, manis, dengan nasi hangat menjadikannya sajian yang wajib Anda coba saat berkunjung ke kota ini. Jadi, tunggu apa lagi? Masukkan Soto Garing dalam daftar kuliner yang harus Anda cicipi! Apalagi para pecinta soto, cepat cicipi langsung varian soto garing!
Biodata Penulis:
Nadia Silva Ainina, saat ini aktif sebagai mahasiswi, Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Sebelas Maret.