Fase remaja merupakan tahapan yang penting serta dapat digunakan untuk menumbuhkan potensi dalam diri. Remaja akan cenderung ingin mencari sesuatu yang baru, mengembangkan minat dan bakat, serta membangun relasi sosial yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Akan tetapi, pada fase remaja juga rentan untuk terbentuk kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Bisa dimulai dari kebiasaan buruk yang sepele, tetapi berdampak besar untuk ke depannya. Karakter-karakter yang terbentuk pada masa ini akan berpengaruh bagi kondisi mental, interaksi sosial dan karir di masa depan.
Oleh karena itu, para remaja perlu menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil dapat berdampak besar dalam jangka panjang. Sedini mungkin para remaja sudah mengetahui mana kebiasaan sepele yang harus mereka hindari dan mana yang harus mereka lakukan. Dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan seperti ini, maka harapannya para remaja dapat berkembang menjadi pribadi yang optimis, percaya diri serta dapat memandang dan mengartikan kehidupan secara positif.
Demi mencapai masa depan yang diimpikan, para remaja perlu memperhatikan rutinitas yang mereka lakukan. Apabila remaja melakukan kebiasaan buruk secara berulang-ulang maka akan menghambat mereka untuk mencapai tujuan hidup yang mereka inginkan. Berikut ini adalah 3 kebiasaan yang sebaiknya dihindari oleh remaja untuk memaksimalkan perkembangan dalam diri serta meraih kesuksesan di masa mendatang.
1. Ketergantungan pada Media Sosial
Penggunaan sosial media secara berlebihan dapat menurunkan produktivitas seorang remaja. Selain itu, penggunaan media sosial dapat memperbesar kemungkinan terjadinya stress. Kemampuan sosial juga akan cenderung menurun dan akan terbentuk pribadi yang kurang percaya diri karena kerap kali membandingkan diri dengan orang lain yang dilihat di media sosial. Sebaiknya dalam penggunaan sosial media diatur waktunya agar tidak berlebihan dan tidak menyingkirkan aktivitas prioritas yang lebih utama diselesaikan.
2. Menunda-nunda (Prokrastinasi)
Menunda-nunda atau prokrastinasi ialah salah satu kebiasaan yang sering dialami oleh para remaja. Remaja sering kali menyepelekan tugas keran merasa masih mempunyai waktu lama untuk menyelesaikannya. Selain itu, kebanyakan para remaja takut untuk memulai suatu hal karena ketakutan yang mereka miliki. Hal tersebut membuat tugas yang harus diselesaikan menjadi menumpuk. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan menyusun daftar prioritas, membuat target, dan memberikan waktu istirahat agar tidak burnout dalam mengerjakan sesuatu.
3. Mengabaikan Kesehatan Fisik
Para remaja cenderung lalai dengan kesehatan fisiknya, karena merasa masih muda dan bugar. Seringnya pola pikir yang terbentuk ialah mereka hanya ingin bersenang-senang dengan hal yang mereka suka. Mulai dari segi makanan, gaya hidup, dan aktivitas yang berlebihan. Pada era sekarang, para remaja banyak yang menggunakan rokok atau pun sejenis rokok elektrik. Kebanyakan mereka melakukan hal tersebut hanya untuk kesenangan sesaat mereka. Padahal rokok sangat berdampak butuk bagi kesehatan manusia, terutama bagian paru-paru. Sebaiknya, para remaja mengisi waktu luang dengan cara yang lebih positif untuk memelihara kesehatan fisik mereka seperti berbagai kegiatan olahraga.
Dari ketiga pembahasan di atas dapat dilihat bahwa hal-hal yang dianggap sepele oleh para remaja dapat membawa dampak yang besar pada jangka panjang. Kebiasaan buruk seperti ketergantungan sosial media, menunda-nunda, dan menyepelekan kesehatan fisik dapat menjadi penghambat untuk proses pengembangan diri dan kesuksesan di masa depan. Dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaan butuk ini diharapkan para remaja mulai aware dengan kesehatan dalam diri mereka masing-masing.
Biodata Penulis:
Luthfiyah Salsabila lahir pada tanggal 2 Mei 2005 di Klaten.