Hubungan Ibu dan Anak: Tantangan dan Peluangnya di Era Digital

Di era digital saat ini, tantangan bagi ibu dalam mengawasi anak semakin kompleks. Maka ada beberapa tantangan untuk para ibu dalam mengawasi ...

Ibu memiliki peran yang besar dalam tumbuh kembang anak-anaknya, dan hal ini mempengaruhi pertumbuhan kepribadian, pola pikir anak, serta pengelolaan emosi anak. Ibu sering kali menjadi sosok pertama yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, dan memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

Permulaan era digital, telah berdampak besar pada interaksi sosial, dan cara mengekspresikan diri atau memanfaatkan waktu luangnya. Dan lebih lagi era digital juga mempengaruhi cara berinteraksi anak dengan hubungan kekeluargaan.

Akhir-akhir ini berita digegerkan dengan kasus artis tentang hubungan ibu dan anak. Tentang buruknya pengaruh media sosial bagi para anak jika tidak didampingi langsung oleh sosok ibu atau orang tua. Hal ini tentu membuat was-was para ibu ibu diseluruh Indonesia. Mereka sudah sepatutnya tahu bagaimana cara mengawasi tumbuh kembang putra-putri mereka.

Hubungan Ibu dan Anak

Di era digital saat ini, tantangan bagi ibu dalam mengawasi anak semakin kompleks. Maka ada beberapa tantangan untuk para ibu dalam mengawasi perkembangan anak di era digital ini:

1. Akses ke Informasi yang Tidak Terbatas

Anak anak sekarang memiliki akses yang tidak terbatas di media sosial maupun internet, yang bahkan tidak sesuai umur mereka. Maka para ibu perlu mengawasi dan memfilter informasi yang anak dapatkan di jejaringan internet. Ini memerlukan pemahaman yang baik pada media sosial dan kesadaran potensi yang tinggi.

2. Media Sosial dan Kesehatan Mental

Media sosial merupakan tempat yang rawan bagi anak-anak, banyak kasus pembullyan yang sekarang berbasis cyber bullying. Maka para ibu atau orang tua harus dapat membatasi dan mengedukasi anak dalam menggunakannya. Dan tak jarang juga ajak anak untuk berkomunikasi agar anak merasa tidak sendirian.

3. Kesulitan dalam Membangun Kepercayaan

Setelah adanya teknologi, seringkali anak enggan meminta bantuan kepada orang tua. Ini bisa menyebabkan ibu kesulitan dalam berinteraksi dengan anak mereka. Maka ibu atau orang tua perlu berupaya membangun lingkungan yang mendukung kepercayaan anak, sehingga mereka nyaman dan merasa aman berkomunikasi.

4. Banyaknya Konten atau Media yang Tidak Sesuai Umur

Anak-anak jaman sekarang tidak tahu atau tidak bisa memilih atau memilah konten yang mereka lihat. Hal ini bisa berdampak buruk bagi sifat atau perilaku anak. Maka ibu atau para orang tua sebaiknya mengawasi atau memberikan bimbingan kepada para putra-putri mereka mengenai apa yang seharusnya mereka lihat sesuai dengan umur mereka.

Tak hanya tantangan atau dampak buruk saja perkembangan di era digital dalam hubungan ibu dan anak. Ada banyak peluang atau hal positif yang bisa dilakukan oleh para ibu untuk mengawasi atau berinteraksi dengan putra-putri mereka di era digital ini, berikut beberapa contoh:

1. Komunikasi yang Lebih Mudah

Kemajuan teknologi juga membawa hal positive dalam hubungan anatara ibu dan anak. Seperti kemudahan dalam komunikasi, ibu dan anak dapat berkomunikasi lewat chat, telfon, ataupun video call jika mereka tidak berada di tempat yang sama. Hal itu tentu dapat membuat keduanya merasa lebih dekat walau sebenarnya tidak.

2. Pendidikan tentang Keamanan dan Privasi

Hal ini dapat digunakan untuk para ibu dalam mengedukasi anak tentang keamanan dalam menggunakan media sosial. Ibu atau orang tua dapat mengajarkan anak cara menggunakan media sosial dengan bijaksana.

3. Banyaknya Akses ke Media Pendidikan

Di perkembangan teknologi ini, sudah banyak konten-konten edukasi yang bermanfaat untuk anak. Hal ini dapat dimanfaatkan para ibu untuk mengajarkan hal tersebut kepada anak-anak mereka. Hal ini juga bisa diakses secara mandiri oleh anak, sehingga dapat meningkatkan kemandirian mereka.

Waktu bersama tanpa gadget juga sangat penting untuk tumbuh kembang anak, ada beberapa cara untuk meningkatkan hubungan ibu dan anak, seperti:

1. Mengurangi Waktu Non-gadget

Mengajak anak bermain di luar tanpa gadget juga membantu meningkatkan kretifitas anak dan pola pikir anak.

2. Berikan Dukungan Positif untuk Anak

Berikan respon positif dan dukungan untuk anak dalam mengembangkan keterampilan digitalnya.

3. Menjadi Teman Diskusi yang Nyaman

Menjadi teman mengobrol untuk anak juga dapat meningkatkan kepercayaan anak. Menjadi pendengar yang baik dan jangan men-judge anak saat mereka bercerita, dan memberikan saran yang bagus untuk anak.

Dari pengalaman pribadi saya dan ibu saya, hubungan saya dan ibu saya sangat dekat. Ibu saya juga memahami bagaimana mengajar dan memahami anak di era digital. Hal itu juga harus ditetapkan oleh para ibu di luar sana sekarang. Dikarenakan seiring zaman berkembang, pola asuh anak juga berbeda seiring berjalannya waktu. Penting bagi kita untuk menghargai dan menjaga hubungan antara ibu dan anak, agar tetap terjaga keharmonisannya. Agar tidak terjadi miskomunikasi atau kejadian yang tidak diinginkan.

Biodata Penulis:

Ananda Cahya Avriliansya, lahir di Madiun tanggal 7 April 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jurusan Manajemen Bisnis.

© Sepenuhnya. All rights reserved.