Generasi Z, atau Gen Z, adalah kelompok orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital, di mana internet, smartphone, dan media sosial menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Salah satu ciri khas dari generasi ini adalah mereka lebih suka berkomunikasi melalui pesan teks dibandingkan dengan panggilan telepon. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama dari generasi yang lebih tua, mengapa Gen Z cenderung menghindari telepon.
Mengapa Gen Z Tidak Suka Ditelepon?
Ada beberapa alasan mengapa Gen Z tidak suka menerima atau melakukan panggilan telepon. Pertama, mereka merasa panggilan telepon cenderung mengganggu. Ketika seseorang menelepon, itu membutuhkan perhatian penuh dan sering kali terjadi tanpa peringatan. Bagi Gen Z, ini dianggap tidak sopan karena mereka lebih suka mengatur waktu untuk merespons pesan sesuai kenyamanan mereka.
Selain itu, banyak dari mereka yang merasa cemas saat menerima telepon. Istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan ini adalah "telephobia" atau ketakutan terhadap panggilan telepon. Mereka khawatir tidak tahu bagaimana cara menjawab dengan benar atau merasa tertekan karena harus merespons secara langsung. Hal ini berbeda dengan pesan teks, mereka bisa berpikir terlebih dahulu sebelum membalas.
Pesan Teks Lebih Fleksibel
Gen Z lebih nyaman menggunakan pesan teks atau aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Instagram, atau Telegram. Pesan teks memberikan mereka fleksibilitas untuk membaca dan merespons sesuai waktu yang mereka miliki. Selain itu, pesan teks juga dianggap lebih praktis karena mereka bisa mengedit kata-kata sebelum mengirimnya.
Komunikasi melalui teks juga memungkinkan Gen Z untuk multitasking. Misalnya, mereka bisa membalas pesan sambil mendengarkan musik, menonton video, atau bahkan bekerja. Sementara itu, panggilan telepon membutuhkan fokus penuh, yang dirasa kurang efisien untuk gaya hidup mereka yang sibuk.
Dampak terhadap Hubungan Sosial
Kecenderungan ini sering kali membuat generasi yang lebih tua, seperti orang tua atau atasan di tempat kerja, merasa frustrasi. Orang tua mungkin merasa kesulitan menjangkau anak-anak mereka melalui telepon, sementara di dunia kerja, kemampuan berbicara di telepon masih dianggap penting.
Namun, penting untuk memahami bahwa ini bukan berarti Gen Z tidak peduli. Mereka hanya memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Sebaliknya, mereka mungkin lebih nyaman mengekspresikan diri melalui teks, emoji, atau gambar dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk menjembatani perbedaan ini, diperlukan pemahaman dari kedua belah pihak. Gen Z perlu belajar bahwa ada situasi tertentu ketika panggilan telepon tidak bisa dihindari, seperti dalam keadaan darurat atau urusan profesional. Sementara itu, generasi yang lebih tua juga perlu menghormati preferensi Gen Z dengan memberi mereka pilihan untuk berkomunikasi melalui teks terlebih dahulu.
Biodata Penulis:
Mahandika Agestyasari saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.