Upaya manusia untuk mencapai tujuan/keinginan dengan kegigihan dan ikhtiar yang kuat niscaya Allah akan mengabulkan permintaanya. Jalur langit sering kali menjadi metode bagi sebagian umat muslim untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, zikir, dan doa doa yang dilakukan secara rutin, terstruktur, dan tanpa meninggalkan sekalipun kebiasaan tersebut.
Allah menyukai hambanya yang selalu berusaha dan berdoa untuk meminta pertolongan-Nya. Seperti halnya dalam Al-Quran, Surat An-Nisa ayat 6, Allah berfirman "Dan cukuplah Allah sebagai Zat yang mencukupi". Siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Maka dari itu sebagian umat muslim mempercayai bahwa metode jalur langit ini efektif untuk dilakukan karena percaya bahwa Allah tidak pernah ingkar kepada umatnya.
Amalan jalur langit ini sebaiknya tidak hanya dilakukan untuk mencapai tujuan/hajat yang diinginkan tetapi dilakukan dengan rasa penuh keikhlasan, karena nantinya akan memiliki niat yang berbeda bahwa ibadah yang dilakukan selama ini semata-mata hanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk melakukan metode ini dengan mudah dan tidak asing lagi bagi sebagian umat muslim yang sudah biasa melakukannya. Apa saja metode jalur langit itu?
1. Salat Tahajud dan Witir
Salat tahajud adalah salat sunnah yang biasa dilakukan pada malam hari sampai menjelang waktu pagi, biasanya dimulai selepas salat Isya hingga sebelum salat Subuh. Waktu salat Tahajud ini dibagi menjadi 3, yaitu pada sepertiga malam pertama (pukul 08.00-10.00), sepertiga malam kedua (pukul 11-01.00), dan sepertiga malam terakhir (pukul 02.00-04.00). Jumlah rakaat dalam salat ini tidak ada batasan khusus, namun biasanya dilakukan dalam kelipatan 2 rakaat (2, 4, 6, 8, 10, atau 12). Untuk melakukan salat ini diwajibkan tidur terlebih dahulu walaupun cuma beberapa menit saja. Niat salat tahajud, yaitu "Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillahi ta'ala". Doa-doa yang dilafalkan pada waktu tahajud ini memiliki keutamaan yang besar karena saat itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
Salat Witir biasanya dilakukan setelah salat tahajud sebagai penutup salat malam, sebelum masuknya waktu Subuh. Rakaat yang dilakukan dalam jumlah ganjil (1, 3, 5, 7) tetapi cara paling umum adalah 3 rakaat, bisa dilakukan setelah dua rakaat pertama dengan salam atau langsung tiga rakaat sekaligus. Niat salat Witir, yaitu "Ushalli sunnatal witri tsalatsa raka'atin (jika tiga rakaat) lillahi ta'ala". Salat Witir ini dianjurkan sebagai penutup salat malam, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah Witir." (HR. Bukhari Muslim).
2. Salat Qobliyah Subuh
Salat Qobliyah subuh adalah salat yang dilakukan sebelum salat Subuh. Salat ini dilakukan dalam jumlah 2 rakaat dan waktu pelaksaan salat ini adalah setelah masuknya waktu Subuh, tetapi dilaksanakan sebelum salat fardhu Subuh. Niat salat Qobliyah subuh, yaitu "Ushalli sunnatal fajri rak'ataini lillahi ta'ala”. Keutamaan salat ini adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Dua rakaat fajar (salat sunnah sebelum Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim).
3. Sedekah Subuh
Sedekah subuh adalah kegiatan berbagi, beramal, atau bersedekah dalam waku subuh. Sedekah ini bisa berupa uang, makanan, memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan lain sebagainya. Ada beberapa perkumpulan yang biasanya mengadakan kegiatan seperti ini, mereka biasa terjun ke tempat secara langsung maupun melalui platform media sosial.
Sedekah Subuh dapat dipercaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan lebih memperbanyak pahala, karena dilakukan pada waktu yang penuh berkah, yaitu di awal hari yang belum banyak orang melakukan aktivitas.
Selain untuk mencapai tujuan atau hajat yang diinginkan, sedekah Subuh ini bisa diniatkan untuk orang tua, keluarga, sanak saudara, atau orang lain yang membutuhkan.
4. Salat Dhuha
Shalat Dhuha adalah salat sunnah yang dilakukan pada pagi hari setelah terbitnya matahari hingga masuknya salat Zuhur. Salat Dhuha biasa dilakukan dalam kelipatan 2 rakaat (2, 4, 6, 8, 10, 12). Waktu pelaksanannya dilakukan dari mulai matahari terbit hingga masuknya waktu salat Zuhur tetapi yang paling dianjurkan pada saat matahari sudah agak tinggi di sekitar pertengahan pagi.
Shalat Dhuha menjadi amalan yang dapat mendatangkan rezeki, baik material ataupun spiritual, karena di waktu ini Allah SWT mendatangkan keberkahan dalam rezeki. Niat salat Dhuha, yaitu "Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala".
5. Shalawat
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat sebanyak seratus kali, maka Allah mengampuni kesalahannya selama delapan puluh tahun". Salah satu shalawat yang dapat diamalkan adalah shalawat Jibril, "Shallallaahu 'ala Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam". Shalawat ini memiliki keutamaan sebagai pelindung dari keburukan dan membantu mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena Allah akan mencurahkan rahmat dan ampunan-Nya.
Biodata Penulis:
Desinta Dyah Pramesti, lahir pada tanggal 27 Desember 2005 di Karanganyar, saat ini aktif sebagai mahasiswa, prodi Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Surakarta.