Car Free Day Surakarta: Seru tapi Bikin Driver Gocar Pusing

Car Free Day di Surakarta memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, namun juga menimbulkan tantangan, terutama bagi ...

Warga Surakarta mana yang asing dengan Car Free Day (CFD)? Sepertinya sudah tidak ada lagi yang asing dengan Car Free Day (CFD), salah satu program di Surakarta yang membuat beberapa jalan bebas dari kendaraaan bermesin selama beberapa waktu. CFD di Surakarta diadakan setiap hari Minggu di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Program ini berjalan sejak awal 2010 yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara, untuk olahraga dan tempat untuk warga saling berinteraksi. CFD di Surakarta juga memiliki banyak stand jajanan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mendirikan lapak sepanjang jalan. Selain memilki manfaat, CFD juga memiliki tantangan terutama bagi pengguna jalan, sopir transportasi online seperti Gojek dan Gocar, serta warga yang sedang memiliki keperluan untuk melewati jalan tersebut.

Pengaruh Negatif Car Free Day di Surakarta

Salah satu hal yang menjadi tantangan pada CFD di Surakarta adalah penutupan akses jalan utama kota, seperti Jalan Slamet Riyadi. Penutupan ini berlangsung dari pagi hingga siang hari, biasanya mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Walaupun tidak berlangsung sepanjang hari, tetapi membuat pengemudi transportasi online seperti Gocar menjadi kesulitan mencari jalan alternatif untuk menjemput/mengantarkan penumpang ke tujuan yang melewati jalur di sekitar area CFD.

Car Free Day Surakarta
sumber: travel.kompas.com

Pada saat jalan utama ditutup, sopir transportasi online harus mencari jalur lain untuk mengantarkan penumpang. Walaupun terdapat beberapa jalan kecil yang bisa digunakan sebagai pengganti, jalur-jalur ini masih kurang efisien dari segi waktu maupun jarak. Biasanya sopir mengambil jalur yang lebih jauh atau memutar, yang lebih banyak memakan waktu, dan boros bahan bakar.

Selain itu, kadang kadang jalan alternatif tentu seketika menjadi padat. Kendaraan yang biasanya menggunakan jalur utama juga menggunakan jalur tersebut. Hal ini menyebabkan kemacetan di jalan-jalan kecil yang justru bertolak belakang dengan tujuan awal CFD untuk menciptakan ruang yang lebih nyaman dan bebas polusi.

Tantangan Utama dari Car Free Day bagi Sopir Gocar

Bagi sopir Gocar, tantangan utama yang mereka hadapi saat CFD adalah menyelesaikan order dengan lancar. Jika penumpang memesan dan bertujuan di sekitar area CFD, mereka sering kesulitan menemukan jalur untuk menjemput atau mengantarkan penumpang. Mereka harus mencari jalur lain yang mungkin membuat penumpang tidak nyaman.

Biasanya penumpang yang tidak terbiasa dengan CFD tidak menyadari bahwa jalan-jalan tertentu ditutup, sehingga mereka memesan tanpa mempertimbangkan kondisi jalan. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara pengemudi dan penumpang, terutama jika penumpang merasa tidak puas karena harus berjalan kaki lebih jauh atau menunggu lebih lama di lokasi penjemputan yang ditentukan oleh sopir.

Pengaruh Car Free Day terhadap Pendapatan Sopir Gocar

Banyak sopir transportasi online memilih untuk tidak bekerja pada waktu tersebut karena kesulitan untuk menyelesaikan orderan. Mereka mengaku bahwa mendapat banyak orderan saat CFD berlangsung, namun mereka terpaksa tidak mengambil orderan tersebut karena sulit menyelesaikan orderan pada saat itu. Mereka lebih memilih tidak menerima orderan di saat jam jam CFD berlangsung dan mulai menerima orderan ketika CFD berakhir. Penutupan jalan membuat orderan ini menjadi sulit, sehingga beberapa sopir memilih untuk libur pada hari Minggu, atau mereka hanya menerima orderan di luar area CFD, yang jumlahnya mungkin lebih sedikit. Hal ini bisa mempengaruhi pendapatan harian pengemudi, terutama mereka yang menjadikan transportasi online sebagai sumber pendapatan utama.

Car Free Day di Surakarta memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, namun juga menimbulkan tantangan, terutama bagi pengemudi transportasi online seperti Gocar dan masyarakat yang membutuhkan akses jalan. Penutupan jalan di area pusat kota menyulitkan pengemudi untuk menyelesaikan orderan, menyebabkan kemacetan kendaraan di jalur alternatif, dan mengganggu akses bagi mereka yang memiliki keperluan mendesak. Pemerintah kota perlu mempertimbangkan solusi, seperti penataan rute alternatif, penyediaan tempat antar jemput khusus, serta peningkatan fasilitas transportasi umum untuk memaksimalkan manfaat CFD tanpa membatasi pengemudi transportasi online dan pengguna jalan lainnya.

Biodata Penulis:

Muhammad Yogi Yudha Pratama saat ini aktif sebagai mahasiswa di UNS.

© Sepenuhnya. All rights reserved.