Kecamatan Bringin di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mungkin tidak sepopuler tetangganya, Ungaran atau Bawen. Namun, siapa sangka bahwa wilayah yang sering diabaikan ini memiliki ciri unik? Bringin, yang terletak sekitar 40 km dari pusat Kota Semarang, adalah surga tersembunyi dengan hamparan sawah yang menghijau, udara yang sejuk, dan kehidupan pedesaan yang khas.
Reaksi yang saya terima hampir selalu sama setiap kali saya menyebutkan Kecamatan Bringin sebagai tempat tinggal saya. "Bringin itu di mana ya?" adalah pertanyaan yang sudah pasti, dengan alis berkerut dan kepala miring. Saya sudah terbiasa dengan wajah lawan bicara saya yang bingung, seolah-olah mereka sedang mencoba memecahkan teka-teki yang rumit.
 |
| Kantor Kecamatan Bringin |
Saya sering memberi tahu bahwa untuk sampai ke Bringin, Anda harus melewati jalur alternatif Semarang-Solo, berbelok di persimpangan Karangjati, dan kemudian pergi ke arah barat selama sekitar lima belas menit. Namun, penjelasan ini biasanya membuat pendengar kecewa. "Oh, jadi dekat Ambarawa?" mereka bertanya, mencoba mengaitkan tempat yang lebih mereka kenal dengannya.
Saya ingin mengungkapkan bahwa tinggal di Bringin sangatlah menarik, Bringin ini tidak terlalu populer sehingga dapat tinggal dengan tenang di sana. Keaslian budaya Jawa dan kehangatan masyarakat pedesaan Bringin tetap terjaga di tengah modernisasi yang cepat. Tradisi gotong royong yang kuat masih ada di sini, pasar tradisional yang ramai di pagi hari, dan festival budaya yang rutin diadakan.
Pada akhirnya, saya mulai menikmati saat-saat ketika saya harus menjelaskan lokasi Bringin. Ini memberi saya kesempatan untuk berbagi cerita tentang keindahan desa saya yang tersembunyi. Meskipun Bringin mungkin tidak termasuk dalam daftar destinasi wisata terkenal, itulah yang membuatnya unik—sebuah permata tersembunyi yang harus ditemukan.
 |
| Salah satu sawah yang berada di Kecamatan Bringin dari Nesha Allaeka Febtama |
Saya tidak lagi merasa frustrasi ketika seseorang mengernyitkan dahi dan bertanya, "Bringin itu di mana?" Sebaliknya, saya melihatnya sebagai kesempatan untuk menceritakan sepenggal kisah tentang sudut senyum dan menjawab, "tidak juga, tapi masih satu kabupaten." Mungkin tidak banyak orang tahu tentang Indonesia, tetapi negara itu penuh dengan cerita dan semangat. Karena lokasi yang tidak terduga, kadang-kadang menjadi yang paling berkesan, seperti Kecamatan Bringin yang sederhana namun penuh dengan pesona ini.
Setiap kali saya memperkenalkan diri dan menyebutkan bahwa saya berasal dari Kecamatan Bringin, hampir selalu diikuti dengan kerutan dahi dari lawan bicara saya. Ekspresi kebingungan itu seolah telah menjadi respons default yang saya terima bertahun-tahun lamanya. Rasa penasaran mereka biasanya berlanjut dengan pertanyaan "Itu di mana ya?" yang diucapkan dengan nada ragu-ragu. Saat itulah saya harus memulai penjelasan panjang yang sudah saya hafalkan di luar kepala, layaknya sebuah mantra yang harus saya lantunkan berulang kali.
Ketika saya mulai menjelaskan bahwa Bringin adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, wajah mereka masih belum menunjukkan tanda-tanda pencerahan. Saya kemudian harus menambahkan bahwa lokasinya berada di sebelah utara Kota Salatiga, yang biasanya lebih dikenal orang karena universitasnya yang terkenal. Penjelasan saya selalu berlanjut dengan menyebutkan bahwa wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan dan berada di jalur alternatif Semarang-Solo. Meskipun begitu, tetap saja banyak yang masih kesulitan membayangkan letak persisnya.
Biodata Penulis:
Nesha Allaeka Febtama saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Kimia, FKIP, di UNS Surakarta.