Kehidupan mahasiswa saat ini sering kali diwarnai dengan berbagai tantangan dan tekanan yang dapat menimbulkan stres. Mulai dari jadwal kuliah yang padat, tugas kuliah yang semakin hari semakin menumpuk dengan deadline yang diberikan sangat singkat, membuat mahasiswa sering mengeluh dan merasakan penat. Stres yang dialami mahasiswa dapat berdampak negatif pada kinerja akademik mereka. Mahasiswa sulit berkonsentrasi, sulit mengingat dan memahami materi, serta sering terlambat dalam menyelesaikan tugas, yang dapat menimbulkan kecemasan, mudah tersinggung, dan frustasi.
Saat awal memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa sudah banyak menaruh ekspektasi untuk menjadi mahasiswa yang rajin dalam hal mengerjakan tugas, mendapatkan IPK yang tinggi, dan ikut banyak organisasi, namun pada kenyataannya ketika mahasiswa sudah mulai aktif kuliah dan diserbu banyak tugas jadi mengurungkan diri dengan memperbanyak jam tidur dan bersantai-santai di rumah.
Dalam situasi ini, penting bagi mahasiswa untuk menemukan cara-cara yang efektif untuk melepaskan penat saat akhir pekan atau hari libur untuk menjaga kesehatan mental. Salah satunya, yaitu diperlukan yang namanya self-healing atau bisa disebut sebagai proses seseorang berusaha untuk mengatasi stres dan ketegangan dengan cara yang positif. Self-healing membantu mahasiswa yang sibuk dan lelah akibat aktivitas kuliah menjadi sedikit relax atau tenang.
Berikut 5 bentuk self-healing yang bisa dilakukan mahasiswa:
1. Meditasi dan Mindfulness
Meditasi dan mindfulness merupakan teknik yang dapat membantu mahasiswa menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Dalam kehidupan yang penuh dengan tekanan, sering kali membuat pikiran dan perasaan seseorang menjadi tidak tenang, cemas, dan sulit untuk fokus ke suatu hal.
Mahasiswa bisa memulai sesi meditasi singkat ini, sekitar 5-10 menit setiap hari. Untuk prosedurnya mungkin bisa mencari video-video yang ada di Youtube. Selanjutnya untuk praktik mindfulness yang melibatkan kesadaran penuh dan pemahaman akan situasi yang sedang dihadapi, bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, misalkan jalan-jalan, makan, mendengarkan musik, dan lain-lain yang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang.
2. Melakukan Olahraga secara Teratur
Salah satu kegiatan yang paling efektif untuk melepaskan penat adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Mahasiswa dapat memilih berbagai bentuk olahraga, seperti lari, bersepeda, yoga, dan lain-lain.
Saat berolahraga tubuh akan memproduksi endorfin, yang bisa disebut sebagai hormon kebahagiaan.
3. Pergi ke Suatu Tempat yang Menenangkan
Teruntuk mahasiswa boleh saja memiliki ambisi untuk giat belajar, tetapi juga harus diimbangi dengan refreshing untuk mencari suasana baru dan menenangkan pikiran. Seperti liburan ke tempat-tempat wisata yang memiliki udara sejuk dan menenangkan.
Contohnya healing ke Tawangmangu (Karanganyar), Labuan Bajo (NTT), Perkebunan Teh (Bogor), dan masih banyak lagi tempat lainnya.
4. Membeli Baju atau Barang yang Sudah Diincar Sejak Lama
Dengan membeli suatu barang untuk diri sendiri sebagai reward atas pencapaian yang sudah dilakukan. Misalnya, setelah selesai melaksanakan UTS maupun UAS seseorang bisa memberi apresiasi dengan cara tersebut karena sudah mau berjuang dan belajar keras hingga ujian berakhir.
5. Bermain atau Berkumpul dengan Teman
Metode ini juga salah satu cara yang efektif untuk dilakukan saat sedang depresi atau merasa lelah karena tugas-tugas anak kuliah. Dengan bermain dengan teman, membantu seseorang sedikit melupakan beban yang sedang dipikul dan berinteraksi dengan teman dapat membuat seseorang juga sangat terhibur, karena bisa saling bertukar cerita yang dimana nantinya mereka akan saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.
Dalam praktiknya, Self-healing merupakan istilah yang menggunakan prinsip proses bahwa tubuh manusia merupakan sesuatu yang secara ilmiah dapat memperbaiki dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan cara tertentu (Budiman & Ardianty, 2018). Manusia dianggap sebagai makhluk yang sempurna. Mereka memiliki pikiran, perasaan, dan kemampuan yang luar biasa untuk mengendalikan diri dan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Pikiran dan perilaku manusia terhubung. Ketika pikiran orang positif, sudah pasti perilakunya akan positif, dan sebaliknya, jika seseorang selalu memikirkan hal-hal yang negative, maka secara tidak sadar perilakunya pun juga negatif.
Selain itu, proses self-healing tidak hanya membantu mahasiswa mengatasi penat saja, tetapi juga memberikan berbagai manfaat jangka panjang. Seperti meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan fokus dan produktivitas, membangun kemandirian emosional, serta lebih bersemangat dalam mencapai tujuan hidup yang sudah ditentukan. Maka dari itu self-healing merupakan tahapan paling berharga bagi mahasiswa untuk mengatasi penat dan stres yang sering kali muncul selama masa kuliah. Dengan menerapkan tahap ini (self-healing) mahasiswa tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan mental mereka, tetapi juga menciptakan kehidupan akademis yang lebih produktif dan memuaskan.
Penting bagi mahasiswa untuk mengutamakan kesejahteraan mereka, dan self-healing merupakan langkah yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, mahasiswa dapat menjalani pengalaman kuliah yang seimbang dan penuh makna.
Biodata Penulis:
Keysha Tri Andini lahir pada tanggal 25 Februari 2006 di Sukabumi.