Di era digital ini, aku pernah merasa hidupku sepenuhnya dikuasai oleh teknologi. Bayangkan, berjam-jam aku habiskan untuk scrolling media sosial tanpa tujuan, tapi yang kurasakan malah cemas dan nggak puas sama hidupku sendiri. Tapi perlahan, aku sadar kalau aku harus berubah. Aku nggak mau terus-terusan terjebak dalam lingkaran yang bikin aku capek mental dan emosional.
Langkah pertama yang aku coba adalah "digital detox." Awalnya, aku kira itu bakal gampang, tapi ternyata nggak semudah kelihatannya. Jauh dari HP itu rasanya kayak jauh dari dunia. Tapi pelan-pelan, aku mulai membatasi waktu buat buka media sosial. Aku matikan notifikasi yang nggak penting, dan tahu nggak? Itu beneran bikin aku lebih fokus sama apa yang ada di depan mataku, bukan cuma yang ada di layar.
Selain itu, aku mulai memperbaiki hubungan dengan orang-orang di sekitarku. Ketemu langsung sama teman atau keluarga ternyata beda banget rasanya dibanding cuma chatting atau video call. Percakapan tatap muka itu bikin aku merasa lebih dihargai, lebih didengarkan, dan pastinya lebih bahagia.
Aku juga mencoba cari kegiatan baru yang nggak ada hubungannya sama dunia digital. Salah satunya, aku mulai baca buku fisik lagi – ya, buku beneran, bukan e-book. Aku juga mulai olahraga pagi, meskipun cuma jalan-jalan santai. Ternyata, hal kecil kayak gini bisa bikin aku merasa lebih sehat, nggak cuma fisik, tapi juga mental.
Yang paling susah adalah belajar buat nggak membandingkan diri sama orang lain. Jujur aja, media sosial itu bikin aku sering merasa "kurang." Tapi aku akhirnya sadar kalau apa yang kulihat di Instagram atau TikTok itu cuma bagian terbaik dari hidup seseorang. Itu bukan realita sepenuhnya. Dari situ, aku belajar buat lebih menerima diriku apa adanya.
Jadi, gimana cara agar jadi lebih baik? Buat aku, semuanya dimulai dari hal-hal kecil. Batasi waktu di media sosial, luangkan waktu buat orang-orang terdekat, dan temukan kegiatan yang bikin kamu bahagia. Jangan lupa juga buat selalu menghargai dirimu sendiri dan berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain.
Perjalanan jadi lebih baik itu nggak ada akhirnya. Tapi setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap usaha yang kita lakukan, itu semua bakal membawa kita lebih dekat ke versi terbaik diri kita sendiri.
Biodata Penulis:
Fadhil Rusadi, lahir pada tanggal 5 Oktober 2005, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.