Di era digital yang terus berkembang, keamanan siber telah menjadi suatu kebutuhan yang tak terelakkan. Ketergantungan kita pada teknologi informasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun bisnis, menjadikan perlindungan terhadap data dan sistem sangat penting. Dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas serangan siber—seperti malware, phishing, dan ransomware risiko kehilangan data dan kerugian finansial bukanlah hal yang tidak mungkin.
Data pribadi dan aset berharga kita menjadi target empuk bagi para penjahat siber, yang dapat menyebabkan dampak jangka panjang terhadap reputasi dan kepercayaan. Oleh karena itu, memahami konsep keamanan siber dan pentingnya menjaga integritas data adalah langkah awal yang vital.
Keamanan siber mencakup berbagai praktik dan teknologi yang dirancang untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari ancaman digital. Ini meliputi enkripsi data, penggunaan kata sandi yang kuat, serta pelatihan pengguna untuk mengenali dan menghindari ancaman. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat memperkuat pertahanan kita dan mengurangi risiko serangan.
Secara keseluruhan, dalam dunia yang semakin terhubung, menyadari pentingnya keamanan siber dan menerapkan praktik terbaik adalah suatu keharusan. Kesadaran dan tindakan proaktif dalam melindungi data dapat menjadi garis pertahanan utama terhadap ancaman yang terus berkembang.
Sejauh ini keamanan siber di Indonesia telah mengalami peningkatan pesat. Keamanan siber di Indonesia berhasil menempati peringkat ke-49 dari 176 negara pada tahun 2023. Menurut laporan dari lembaga National Cyber Security Index (NCSI), yang mengukur tingkat keamanan siber indonesia indeks keamanan siber Indonesia pada tahun 2023 adalah 63,64 dari 100 poin.
Namun peringkat keamanan siber di Indonesia pada tahun 2023 telah meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2021. Pada tahun 2021, Indonesia masih berada pada urutan ke-77 dari 160 negara. Sedangkan pada tahun 2022, Indonesia mengalami penurunan peringkat degan urutan ke-84 dari 160 negara.
Keamanan siber di Indonesia cenderung lemah, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan data dan juga sumber daya manusia (SDM) yang kurang dalam pengembangan keamanan siber yang membuat keamanan siber di Indonesia cenderung lemah.
Keamanan siber di Indonesia dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang keamanan siber. Pemerintah juga dapat mengedukasi masyarakat tentang keamanan siber dan praktik keamanan siber yang benar agar masyarakat Indonesia serangan siber dengan lebih baik.
Biodata Penulis:
Rifa Arya Purbadi saat ini aktif sebagai Mahasiswa Informatika, di Universitas Sebelas Maret.