Dewasa ini, perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih menggemparkan dunia dengan hadirnya berbagai inovasi di bidang teknologi yang berkontribusi langsung pada kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu cabang perkembangan teknologi yang baru-baru ini menjadi buah bibir di seluruh dunia yaitu bidang robotika. Robotika telah mengalami perkembangan pesat di abad ke-20 ini dengan menggabungkan teknologi seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, pemrograman, dan cabang teknologi lainnya. Robot-robot canggih kini mampu berinteraksi dan membantu berbagai tugas yang diperlukan manusia. Hal tersebut juga diimplementasikan dengan adanya robot humanoid yang memiliki ciri fisik seperti manusia dengan harapan dapat melakukan berbagai pekerjaan manusia di kehidupan sehari-hari, baik di dalam rumah maupun di luar rumah untuk membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah.
Akhir-akhir ini terdapat peluncuran robot humanoid terbaru dari perusahaan Tesla dengan nama Tesla Optimus Robot yang juga dikenal sebagai Tesla Bot. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Tesla merupakan perusahaan otomotif dan energi yang berbasis di Palo Alto, California yang didirikan oleh Elon Musk. Sebelumnya, Tesla telah menggemparkan dunia dengan mobil listrik performa tinggi dilengkapi dengan teknologi autopilot. Inovasi dari perusahaan ini tidak berhenti begitu saja, perusahaan milik Elon Musk baru-baru ini memperkenalkan terobosan terbarunya yaitu robot humanoid yang diperkenalkan pada acara “We, Robot” di Warner Bros Studio, California, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/10/2024).
Pada acara “We, Robot” saat memperkenalkan robot humanoid, CEO Tesla, Elon Musk, mengungkapkan bahwa robot humanoid yang bernama Optimus ini akan mampu berinteraksi langsung dengan orang-orang. Elon Musk juga menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, harga robot ini akan berkisar antara 20.000 hingga 30.000 dolar AS (sekitar Rp311 juta hingga Rp467 juta). Pada saat acara berlangsung, terdapat juga tampilan video yang menunjukkan kemampuan Tesla Optimus dalam melakukan berbagai tugas seperti memindahkan barang, menyiram tanaman, menyajikan minuman, mengajak anjing untuk berjalan-jalan, mengasuh anak-anak, dan memotong rumput.
Meskipun acara “We, Robot” tersebut berjalan dengan baik, muncul berbagai skeptisisme dari orang-orang yang mengikuti acara tersebut mengatakan bahwa beberapa tugas yang dijalankan robot Optimus dikendalikan oleh manusia. Sebab saat acara berlangsung, robot” Optimus tidak banyak berinteraksi dan hanya melambaikan tangan serta memegang cangkir es tanpa melakukan aktivitas lebih lanjut seperti yang telah ditampilkan dalam video.
Sesuai dengan namanya, robot humanoid adalah robot yang memiliki struktur tubuh menyerupai manusia serta dibuat agar bisa memiliki perilaku seperti manusia seperti merespons suara, emosi, dan gerakan manusia. Evolusi robot humanoid ini terus berkembang seiring dengan perkembangan Artificial Intelligence (AI) sehingga robot humanoid dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, melakukan pekerjaan yang lebih kompleks, serta meningkatkan kemampuan meniru gerakan manusia yang lebih akurat.
Hal tersebut sangat mengesankan. Namun, terdapat berbagai spekulasi yang muncul mengenai perkembangan robot humanoid untuk saat ini dan masa depan. Apakah robot humanoid merupakan suatu inovasi yang membawa dampak baik atau buruk bagi manusia? Apa saja perubahan yang akan terjadi? Lalu apakah kita bisa memercayai eksistensi robot humanoid ini di dalam lingkungan masyarakat? Serta bagaimana kita harus beradaptasi?
Peluncuran robot Optimus ini merupakan suatu revolusi yang menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, otomatisasi, dan Internet of Things (IoT). Melalui integrasi dari berbagai teknologi ini, kita mendekati era kehidupan di mana robot menjadi bagian yang berkontribusi di kehidupan sehari-hari. Terdapat berbagai pro-kontra mengenai robot humanoid di kehidupan sehari-hari manusia. Banyak yang berpendapat bahwa dengan adanya robot ini dapat membantu pekerjaan manusia agar lebih efisien. Namun, banyak juga yang berpendapat bahwa dengan adanya robot humanoid membuat ancaman karena dapat menggantikan berbagai macam pekerjaan manusia dan dianggap mengerikan karena struktur tubuhnya yang menyerupai manusia.
Melihat perkembangan robot humanoid di dunia yang semakin berkembang, menyebabkan munculnya berbagai kekhawatiran dan spekulasi bahwa robot humanoid merupakan suatu ancaman yang dapat menggeser peran manusia di masa depan karena digantikan oleh robot humanoid. Saat ini banyak perusahaan yang sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan robot humanoid salah satunya, yaitu dari perusahaan Tesla dengan mengembangkan robot humanoid miliknya yang bernama Tesla Optimus Robot. Tentu hal tersebut dapat meningkatkan kekhawatiran tentang keberadaan dari robot humanoid tersebut. Dimulai dari etika kecerdasan buatan robot humanoid dalam mengambil suatu keputusan yang melibatkan interaksi dengan manusia, seperti memahami bahasa atau emosi manusia. Tantangan ini membuat pengembang dari robot humanoid harus memastikan bahwa kecerdasan buatan berjalan sesuai dengan sikap dan norma yang sesuai dengan kehidupan manusia. Dampak sosial yang membuat perubahan signifikan pada kehidupan sehari-hari bagi manusia yang dikhawatirkan, yaitu penggantian pekerjaan manusia oleh robot sehingga memengaruhi lapangan kerja yang semakin sempit. Robotics Expert Community juga masih mempertanyakan mengenai keamanan dari Tesla Optimus Robot jika membahayakan manusia saat terjadi kesalahan sistem atau kerusakan perangkat yang membuat robot humanoid hilang kendali sehingga dapat membahayakan manusia.
Meskipun banyak yang mengkritik robot humanoid ini, setidaknya kita harus mengakui bahwa robot tersebut sangat lucu dan mengesankan karena cara mereka berdiri dan bergerak ketika berjalan dengan kedua kakinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya eksistensi robot humanoid ini terdapat berbagai kelebihan, seperti membantu berbagai pekerjaan manusia yang dianggap berbahaya ataupun melakukan pekerjaan yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih efisien. Dalam bidang industri, robot humanoid dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi dan meminimalkan risiko kerja. Menurut Robotics Expert Community, Tesla Optimus Robot berhasil meningkatkan produksi dan menyempurnakan kemampuan melalui sistem AI yang sama dengan teknologi mengemudi otonom yang telah dikembangkan Tesla sebelumnya. Robot ini dirancang untuk menavigasi lingkungan sekitar, menghindari rintangan dan belajar untuk berinteraksi dengan manusia dalam hal emosi ataupun suatu interaksi sosial. Elon Musk menyatakan bahwa optimus robot ini diciptakan untuk melakukan tugas yang tidak aman dilakukan oleh manusia, ataupun pekerjaan berulang dan membosankan. Oleh karena itu dibuatlah Tesla Optimus Robot untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Perlu diingat kembali bahwa robot hanyalah sebuah mesin yang dapat melakukan suatu pekerjaan jika diberikan perintah oleh manusia. Meskipun dapat menirukan berbagai aktivitas yang manusia lakukan seperti berjalan, mengambil barang, menganalisis emosi atau perasaan manusia. Robot humanoid tidak akan memiliki perasaan atau emosi yang sama seperti manusia karena robot humanoid tidak memiliki emosi melainkan logika dan algoritma yang dirancang untuk menjalankan perintah program. Teknologi yang digunakan robot humanoid yaitu AI ini mampu menganalisis data termasuk emosi dan perasaan manusia. Namun, AI tidak akan pernah memiliki perasaan seperti yang manusia rasakan. Oleh karena itu, robot humanoid ini tidak sepenuhnya dapat menggantikan peran manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun begitu, sebagai manusia ada baiknya jika kita tetap meningkatkan nilai dan kemampuan diri agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi sehingga dapat memanfaatkan kecanggihan dari robot humanoid dengan bijak. Dengan penggunaan yang tepat, inovasi AI (Artificial Intelligence) dari robot Optimus ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan manusia untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas hidup manusia di era teknologi saat ini.
Biodata Penulis:
Saskya Aliya Azizah, lahir pada tanggal 31 Januari 2006 di Purworejo, saat ini aktif sebagai mahasiswa, prodi Informatika, di UNS.