Stres Mempengaruhi Performa Bermain Game?

Stres ketika bermain game sudah menjadi hal umum bagi semua orang, khususnya para remaja.

Stres merupakan suatu gejala atau gangguan yang dapat memberikan tekanan pada kondisi mental seseorang. Ketika tubuh stres, hormon adrenalin dan kortisol akan dilepaskan langsung dari tubuh. Sehingga membuat detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.

Stres secara umum terjadi pada semua orang, mulai dari balita, anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Namun, stres lebih sering terjadi pada anak remaja, tepatnya pada masa transisi remaja menuju dewasa, yaitu 16 sampai 24 tahun. Masa transisi ini merupakan masa dimana seorang remaja berhadapan dengan tantangan dan pengalaman baru dalam perjalanan menuju masa dewasa.

Salah satu hal yang biasa dilakukan seorang remaja, yaitu bermain game untuk mengisi waktu luang. Dan tidak sedikit juga para remaja mengalami stres ketika bermain game, baik hal itu bisa dipengaruhi faktor internal maupun eksternal. Contoh faktor internal, yaitu saat bermain game multiplayer mendapatkan tim yang tidak ingin berkontribusi penuh sehingga dapat merugikan tim sendiri, pada game singleplayer juga bisa terjadi apabila kita tidak bisa menyelesaikan misi dan menemukan solusinya untuk menuju ke misi selanjutnya. Kemudian dalam faktor eksternal, contohnya mendapatkan gangguan dari luar seperti pekerjaan di sekitar yang menimbulkan kebisingan sehingga menyebabkan berkurangnya fokus dalam bermain game.

Stres Mempengaruhi Performa Bermain Game

Lalu bagaimana cara mengembalikan mood kita dalam bermain game yang disebabkan karena adanya stress yang menganggu? Berikut ini cara menghilangkan stres dalam bermain game sehingga dapat mengembalikan mood penuh untuk bermain game, yaitu:

  1. Istirahat: Apabila merasa sudah cukup stres ketika bermain game, tidak ada salahnya untuk beristirahat sebentar. Istirahat bisa dilakukan dengan menghirup udara yang segar, mengatur kembali emosi, bahkan paling bagus adalah dengan tidur. Karena dengan tidur dapat mengatur kembali emosi dan pikiran yang sedang terjadi, sekaligus mengembalikan energi yang sudah hilang.
  2. Fokus untuk Have Fun, bukan Kompetitif: Terlalu terfokus pada hasil akhir sehingga ketika hasil tidak memenuhi ekspektasi kita, hal itu dapat menimbulkan stres. Coba untuk mengubah pola bermain kita yang awalnya terpacu untuk hasil akhir menjadi hanya hiburan semata. Bahkan itu hanya game saja, jangan terlalu keras pada diri sendiri jika mengalami kegagalan. Ingat, bermain game hanya untuk bersenang-senang.
  3. Batasi Waktu Bermain: Terkadang kita perlu mengelola waktu dalam bermain game. Karena kita juga perlu memperhatikan aktivitas lain, maka diperlukan waktu yang seimbang untuk bermain game. Hal itu bisa dilakukan seperti membatasi waktu bermain setiap hari dan buat jadwal yang teratur.
  4. Bermain dengan Teman: Tidak ada salahnya untuk bermain bersama orang lain, apalagi dengan teman sendiri. Dan pastinya bermain game bersama teman bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengurangi stres. Momen dimana satu sama lain saling mendukung dan menyemangati dapat membuat pengalaman bermain lebih seru. Selain itu, teman juga dapat membantu kita menyelesaikan misi dalam game apabila kita kesusahan menyelesaikannya.

Selain cara di atas, terdapat beberapa cara lain. Dilansir dari Halodoc.com beberapa cara menghilangkan stres yang perlu kamu ketahui, antara lain:

  1. Berolahraga: Dengan berolahraga, tubuh secara langsung melepaskan hormon endorfin. Hormon endorfin dapat membantu mengatasi stres dan rasa cemas dengan cara mengontrol tekanan darah. Aliran darah dikontrol menuju ke otak, sehingga hormon endorfin juga dapat meningkatkan fungsi kognitif yang meliputi memori, konsentrasi, dan kemampuan dalam mempelajari sesuatu. Tak perlu menjadi atlet, cukup dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti jalan kaki, berlari, bersepeda, menari, bahkan dengan naik turun tangga juga dapat disebut berolahraga. Olahraga tidak hanya baik untuk tubuhmu, tetapi juga bagus untuk pikiran dan jiwamu.
  2. Mengonsumsi Makanan Sehat: Memperhatikan pola makan yang dapat memperburuk kesehatan juga dapat mempengaruhi stres. Misalnya kafein, gula, dan makanan tinggi garam. Makanan dan minuman tersebut bisa meningkatkan detak jantung, menyebabkan kegelisahan, dan membuat sulit tidur. Sebaliknya, perbanyak buah, sayuran, kacang dan biji-bijian yang dapat memberikan nutrisi yang tinggi, sehingga stres dapat diminimalisir dengan nutrisi tersebut.
  3. Hindari Kebiasaan yang Tidak Sehat: Kebanyakan seseorang ketika mengalami stres mengalihkannya dengan melakukan aktivitas lain seperti merokok, meminum minuman beralkohol, dan makan berlebihan. Bukannya mengurangi, kebiasaan ini justru bisa memperparah kondisi yang ada sekaligus membahayakan kesehatan seperti gangguan stres. Jadi, hindari kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat seperti dari sekarang, dan ubah pola hidupmu menjadi hidup yang sehat. Hidup yang sehat dapat membantu kita di masa mendatang.
  4. Jangan Mengurung Diri: Stres seringkali membuat kita ingin mengurung diri atau menyendiri. Namun, justru saat seperti inilah kita perlu bantuan orang lain. Cobalah untuk bersosialisasi dengan orang-orang sekitar baik keluarga maupun teman sebaya untuk menghindari dari zona tersebut. Hal ini tidak hanya mengalihkan perhatian, tapi juga memperluas jaringan dukungan kita, sehingga kita tidak hanya merasa berjuang sendiri tetapi terdapat orang-orang sekitar yang masih mendukung hidup kita. Dan perlu diingat manusia adalah makhluk sosial, sudah sewajarnya seseorang memerlukan bantuan orang lain.
  5. Tidur: Tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental. Saat kita tidur, otak akan memproses informasi dan mengatur emosi. Kurang tidur dapat memperburuk gejala stres, kecemasan, dan depresi. Untuk itu, usahakan untuk menciptakan lingkungan tidur yang kondusif. Matikan lampu, hindari suara bising, dan pastikan suhu kamar nyaman. Dengan tidur yang cukup, kita akan merasa lebih segar dan siap menghadapi hari.
  6. Melakukan Konseling: Apabila pada cara sebelumnya masih belum dapat menghilangkan stress, maka cara terbaik adalah dengan melakukan konseling. Jika kamu merasa tidak mampu mengatasi stres seorang diri, tidak ada salahnya untuk mendapatkan bantuan dari yang lebih profesional.

Jadi, stres ketika bermain game sudah menjadi hal umum bagi semua orang, khususnya para remaja. Namun, dengan menerapkan cara-cara di atas seperti istirahat, fokus pada proses, mengelola waktu bermain, bermain dengan teman, dan lain-lain, kita dapat mengurangi stres dan meningkatkan performa bagian. Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi stres sendiri, jangan ragu untuk melakukan konseling dari yang lebih profesional. Dan perlu diingat penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia game. Karena bermain game hanya untuk mengisi waktu luang, selain itu bermain game yang berlebihan dapat mengabaikan kesehatan fisik dan mental. Jangan sampai stres karena bermain game yang berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Bermain game seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan sumber stres. Maka dari itu, mari kita bersama menciptakan komunitas game yang sehat dan positif.

Andrian Tri Prasetyo

Biodata Penulis:

Andrian Tri Prasetyo, lahir di Kabupaten Magetan pada tanggal 8 Desember 2005, anak ketiga dari 3 bersaudara. Penulis memulai pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri 2 Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, pada tahun 2012 dan tamat tahun 2018. Kemudian melanjutkan jenjang di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Maospati pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2021. Setelah itu memasuki Sekolah Menengah Awal Negeri 1 Maospati pada tahun 2021 hingga tahun 2024. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Awal, penulis saat ini melanjutkan pendidikan ke Universitas Sebelas Maret melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes pada tahun 2024, dan diterima sebagai mahasiswa Fakuktas Psikologi Program Studi S1 Psikologi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.