Remaja Takut Tertinggal, FOMO Membunuh Mental

FOMO menjadi masalah yang kian banyak dialami oleh generasi masa kini, terutama karena pengaruh media sosial. Meski terlihat sepele, FOMO membunuh ...

Dengan mengintip media sosial, kita dapat melihat segala yang terjadi di sekitar, mulai dari tren hingga aktivitas yang dilakukan oleh teman-teman kita. Siapa sangka di balik mudahnya akses informasi ini, ternyata ada satu fenomena yang diam-diam memengaruhi kesehatan mental kita. Fenomena itu ialah Fear of Missing Out atau lebih dikenal FOMO, yang berarti kecemasan akan kehilangan suatu momen atau informasi. FOMO ini dapat membuat kita merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibandingkan hidup kita sendiri. Kita berusaha untuk selalu mengikuti tren supaya dapat terlihat bahagia dan keren semata. Lantas, bagaimana fenomena ini dapat merusak mental dan emosional kita sebagai seorang remaja?

FOMO Muncul Saat Kita Berselancar di Media Sosial

Ketika mengakses platform online, seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, pastinya kita akan melihat postingan orang lain, entah itu orang yang dikenal di dunia nyata maupun diketahui di dunia maya, seperti artis, content creator, serta selebriti. Foto liburan, pencapaian, kemenangan, atau pengalaman bahagia yang dibagikan oleh orang lain di media sosial acapkali memicu perasaan tertinggal. Perasaan bahwa hidup kita tidak semenarik atau sebahagia orang-orang yang memposting konten tersebut di media sosial. Dalam tahap ini, muncul rasa ingin tahu yang lebih besar serta keinginan untuk terus mengikuti apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain. Hingga pada akhirnya, hal ini menjadi kebiasaan sehari-hari.

FOMO Membunuh Mental

Kebiasaan yang Terbentuk Kian Menguat

Kita akan menghabiskan lebih banyak waktu lagi untuk memantau unggahan teman-teman atau artis yang kita idolakan, antara hanya ingin melihat atau berharap supaya hal tersebut juga bisa kita alami. Kembali lagi ke sebab awal, kita merasa harus mengetahui segala hal yang sedang tren dan populer atau yang terjadi di sekitar. Tentunya, diselimuti rasa cemas yang langsung muncul dalam sekejap jika tidak ikut serta dalam suatu tren atau acara tersebut.

Rasa Takut Mulai Menggerogoti Kesehatan Mental 

Penyandang FOMO pasti akan merasa tertekan, sulit menemukan kebahagiaan, dan kehilangan kepuasan terhadap hidupnya sendiri. Kita tidak lagi bisa menikmati kehidupan sehari-hari seperti sediakala. Memang, tidak akan pernah ada habisnya manusia. Selalu membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain.

Pada titik ini, FOMO mulai menusuk kesehatan mental seseorang secara halus. Perasaan cemas yang terus membayangi seketika berubah menjadi rasa tidak berharga karena merasa tidak akan bisa mencapai “standar” kebahagiaan yang dilihat di media sosial. Perasaan ini lambat laun akan berubah menjadi stres.

FOMO Telah Benar-Benar Membunuh Mental

Puncaknya, ketika berada dalam sebuah kegiatan yang memerlukan interaksi sosial, akan terasa sesak karena niat kita bukan untuk menikmati momen tersebut, tetapi hanya untuk memastikan bahwa kita tidak tertinggal dari yang lain. Nahasnya, semakin seseorang berusaha untuk mengikuti tren tersebut, semakin besar pula rasa cemas dan kesepian yang dirasakannya. 

Contoh kasusnya terjadi pada Maret 2023 lalu, sekelompok girl group ternama, Blackpink, berhasil mencuri perhatian masyarakat di Indonesia, terutama kalangan remaja perempuan. Banyak sekali orang yang turut melihat penampilan girl group asal Korea Selatan itu. Namun, setelah konser dilakukan, keesokannya muncul trending topic kata “FOMO” di Twitter atau yang sekarang dikenal dengan sebutan X. Sejumlah penonton mengecap beberapa orang hanya ikut-ikutan saja sebab takut tertinggal tren. Mereka merasa perlu hadir untuk “mengabadikan” momen tersebut di media sosial.

Labubu

Beberapa waktu lalu, hal serupa juga terjadi kepada sebuah boneka imut nan lucu, bernama Labubu. Kejadian bermula ketika salah satu member Blackpink, Lisa, berfoto menggunakan Labubu sebagai aksesori tas dan mengunggahnya di laman Instagram wanita kelahiran Thailand itu. Terlepas dari harganya yang hampir mencapai satu juta rupiah, Labubu tengah diperebutkan oleh banyak orang saat ini, tak hanya kalangan kolektor mainan saja, semua orang baik kalangan biasa, artis, dan content creator sekalipun sedang ramai mengincar barang mungil tersebut hingga rela mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan Labubu.

FOMO menjadi masalah yang kian banyak dialami oleh generasi masa kini, terutama karena pengaruh media sosial. Meski terlihat sepele, FOMO membunuh mental kita secara perlahan melalui kecemasan yang menyebabkan penurunan produktivitas dan depresi. Oleh karena itu, kita harus paham bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari perbandingan antara diri sendiri dan orang lain, melainkan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh makna. Penuh makna dalam artian fokus pada pencapaian dan kebahagiaan diri sendiri tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain. Dengan mengurangi FOMO, kita bisa meraih hidup yang lebih tenang, puas, dan bahagia.

Biodata Penulis:

Najwa Artya saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.
© Sepenuhnya. All rights reserved.