Sajak Sebatang Lisong
Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Sebatang Lisong" karya W.S. Rendra menggambarkan kepedihan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Penyajian Realitas Sosial: W.S. Rendra menggunakan gambaran-gambaran yang kuat untuk menggambarkan realitas sosial Indonesia pada masanya. Penggambaran tentang kanak-kanak tanpa pendidikan, sarjana menganggur, dan wanita hamil yang harus mengantre untuk uang pensiun, mencerminkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang meluas.
Kritik terhadap Pemerintah dan Elit Politik: Puisi ini mencerminkan kritik terhadap pemerintah dan elit politik yang terputus dari realitas kehidupan rakyat. W.S. Rendra menyindir para teknokrat yang menganggap bangsa malas dan mengusulkan solusi yang tidak memadai seperti membangun tanpa memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
Tuntutan akan Keterlibatan Aktif: Melalui puisi ini, W.S. Rendra menyerukan untuk berhenti bergantung pada rumus-rumus asing dan membangun pemahaman dan solusi atas masalah internal secara mandiri. Dia mengajak untuk keluar ke jalan raya, mencatat gejala sosial, dan menghadapi persoalan-persoalan nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
Peran Seni dan Kesenian: W.S. Rendra mempertanyakan arti kesenian dan berpikir yang terpisah dari realitas kehidupan dan penderitaan lingkungan. Dia menegaskan bahwa seni seharusnya tidak terpisah dari realitas sosial dan harus menjadi cerminan dari persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Panggilan Aksi: Puisi ini tidak hanya menjadi kritik terhadap keadaan sosial, tetapi juga menjadi panggilan aksi untuk melihat, memahami, dan bertindak terhadap ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang ada di masyarakat.
Puisi "Sajak Sebatang Lisong" merupakan suara protes yang kuat dan panggilan untuk tindakan kolektif dan perubahan sosial yang lebih besar. Melalui puisi ini, W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan dan bertindak terhadap ketidakadilan yang melanda masyarakat.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.