Seseorang sering kali tidak menyadari betapa besar pengaruh teman terhadap sikap kita. Tidak jarang, apa yang kita lakukan atau putuskan, baik secara sadar maupun tidak, dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan kita. Lingkungan sosial memiliki kekuatan yang besar untuk mempengaruhi sikap, kebiasaan, dan bahkan keputusan penting dalam hidup seseorang. Saya sendiri telah merasakan bagaimana teman-teman, baik secara positif maupun negatif, memengaruhi hal-hal penting dalam hidup saya.
Masa SMP: Tekanan Pergaulan Berdampak Negatif
Salah satu pengalaman pribadi saya adalah ketika saya masih duduk di bangku SMP. Saat itu, saya bergabung dengan sekelompok teman yang suka bermain. Awalnya, saya merasa senang bisa bermain bersama mereka. Namun, seiring waktu, kebiasaan ini mulai memengaruhi prestasi akademis saya.
Suatu ketika, beberapa teman mengajak saya untuk terlibat dalam hal yang melanggar aturan, seperti bolos sekolah. Saya merasa dilema, antara ingin menjaga hubungan pertemanan atau tetap berpegang teguh pada prinsip yang saya miliki. Namun, setelah berpikir panjang, saya memutuskan untuk tidak ikut terlibat dalam tindakan tersebut. Saya memilih untuk menjaga jarak dari kelompok itu meskipun sulit pada awalnya.
Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bahwa tekanan dari teman dapat mempengaruhi keputusan kita, tetapi pada akhirnya, kita harus berani memilih apa yang benar untuk diri kita sendiri. Pengalaman ini mengingatkan saya pada kasus yang pernah diberitakan tentang seorang siswa SMA di Surabaya yang gagal lulus ujian karena lebih sering bolos. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh negatif dari pergaulan bisa berdampak serius pada masa depan kita.
Masa SMA dan Kuliah: Teman yang Mendorong Keberhasilan Akademis
Pada saat masa SMA, saya bertemu dengan sekelompok teman yang rajin dan bersemangat belajar. Awalnya, saya terbiasa belajar sendiri, tetapi setelah bergabung dengan mereka, prestasi akademis saya meningkat. Saya pun berhasil lulus di universitas impian.
Saat kuliah, saya bertemu dengan teman yang santai dan suka bercanda, tetapi tetap serius dalam belajar. Kami sering belajar bersama, yang membuat suasana belajar lebih menyenangkan.
Pengalaman saya ini mirip dengan cerita Xaviera Putri seorang mahasiswi Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) pernah menceritakan dalam wawancaranya bahwa ia awalnya mengalami culture shock saat datang di Korea. Namun, setelah berinteraksi dengan teman-temannya, ia merasa mereka sangat ramah. Dalam kelompok belajarnya, mereka sering berdiskusi dan berbagi tips, sehingga suasana belajar menjadi lebih seru. Dukungan mereka membuat Xaviera cepat beradaptasi dan merasa nyaman. Ini menunjukkan bahwa pengaruh teman yang baik bisa mendorong seseorang mencapai hasil terbaiknya.
Gaya Hidup yang Berubah: Teman sebagai Inspirasi Kesehatan
Selain dalam aspek akademis, teman juga memengaruhi gaya hidup saya. Dulu, saya jarang berolahraga dan lebih suka menghabiskan waktu di rumah atau bisa dibilang rebahan. Namun, setelah berteman dengan teman yang suka berolahraga, saya mulai tertarik untuk berolaharaga. Pengalaman saya ini mirip dengan kisah Yura Yunita, seorang penyanyi Indonesia yang terinspirasi berolahraga dari teman-teman dekatnya, dukungan mereka membantunya menjalani gaya hidup sehat. Ini membuktikan bahwa teman yang membawa pengaruh positif dapat membantu kita membentuk kebiasaan sehat.
Pengalaman-pengalaman saya tersebut mengajarkan bahwa teman memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk siapa kita. Baik pengaruh positif maupun negatif bisa datang dari teman di sekitar kita, dan pilihan untuk terpengaruh atau tidak tergantung pada kita sendiri. Pengaruh teman tidak bisa dihindari, tetapi bisa diarahkan. Pengaruh positif dapat membawa kita mencapai kesuksesan kita. Pengaruh negatif dapat menjauhkan kita dari tujuan hidup. Oleh karena itu, penting untuk memilih teman yang mendukung dan tetap setia pada prinsip serta nilai yang kita pegang.
Biodata Penulis:
Nasywa Hasna Nabila, lahir pada tanggal 22 Juni 2006 di Surakarta, saat ini aktif sebagai mahasiswi semester 1, Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret (UNS).