Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 merupakan gagasan terbaru yang dicetuskan oleh Kemendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka. Program ini lebih menekankan pada penguatan karakter dan keterampilan peserta didik secara relevan dengan kehidupan kesehariannya berdasarkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut yang harus dikembangkan oleh setiap siswa agar mengetahui keterampilan yang ada dalam diri mereka. Sehingga setiap siswa harus aktif dalam pelaksanaan P5, karena tujuan utama dari program ini yaitu untuk mengembangkan karakter dan kemampuan pada setiap siswa.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berupa nilai beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan sosial, gotong royong, berpikir kritis, mandiri, kreatif dan cinta terhadap tanah air. Hal tersebut sangat berkaitan dengan keseharian para siswa, sehingga dengan adanya program P5 ini guru dan siswa diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dari pelaksanaan program P5 antara lain, membuat kerajinan tangan, pameran karya seni dan budaya, bazar sekolah, sosialisasi mengenai penjagaan lingkungan sekitar, kunjungan kepada masyarakat yang membutuhkan, melestarikan budaya lokal, dan membuat konten kreatif.
Jika dilihat pada kenyataannya, dalam pelaksanaan program P5 masih banyak dari kalangan siswa yang merasa belum terbiasa dengan adanya program tersebut. Beberapa dari mereka merasa bahwa program P5 ini menjadi beban tambahan di samping tugas-tugas sekolah lainnya yang harus mereka selesaikan. Hal tersebut yang membuat para siswa enggan mengikuti bahkan membolos kegiatan P5. Karena mereka merasa sudah lelah dengan pembelajaran di sekolah tetapi masih harus mengikuti kegiatan P5, dalam kegiatan tersebut para siswa diminta untuk mengutarakan pendapat atau ide-ide mereka dan mampu untuk berpikir kritis. Hal tersebut yang membuat para siswa merasa tidak bisa memberikan perhatian yang penuh dalam kegiatan tersebut, sehingga dapat mengurangi keefektifan program tersebut.
Namun hal tersebut bukan hanya dirasakan oleh siswa saja, dari kalangan guru atau pendidik juga merasakan hal yang sama, yaitu mereka belum terbiasa dengan kegiatan P5 tersebut. Karena guru dituntut untuk selalu merancang, dan mengevaluasi proyek-proyek P5 dari setiap siswanya. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra. Terkadang guru dan siswa juga memiliki persepsi yang berbeda tentang tujuan dari hasil proyek yang harus dicapai. Hal tersebut membuat guru dituntut untuk selalu mempunyai solusi dan ide-ide yang mampu memberikan hasil yang jelas dan sejalan dengan siswanya.
Maka dari itu, peran yang dibutuhkan dalam hal ini adalah orang tua dan guru dalam memberikan pemahaman agar siswa tersebut mau dan tertarik untuk mengikuti kegiatan P5 dengan senang hati. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua, antara lain:
- Upaya Guru: Membuat proyek yang menarik dan relevan (sesuai dengan minat siswa yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari), memberikan kebebasan dan ruang kreativitas kepada siswanya (kebebasan berpendapat dan berikan apresiasi di setiap usahanya), membangun kerjasama yang baik (antar siswa, orang tua, maupun komunitas), kemudian mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Upaya Orang Tua: Memberikan dukungan moral (pemahaman yang baik mengenai kegiatan P5), membantu pelaksanaan proyek (luangkan waktu untuk membantu anak dalam menyelesaikan tugas proyeknya), dan menjadi contoh yang baik (menjadi fasilitator supaya anak menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya).
Jadi pada dasarnya, keberhasilan kegiatan P5 ini bergantung terhadap kerjasama yang dijalin antara guru, siswa, dan orang tua. Karena dengan adanya dukungan penuh dari semua pihak, kegiatan P5 akan berjalan lancar dan dapat memberikan dampak yang positif terhadap karakter yang dibangun oleh siswa tersebut.
Secara keseluruhan, P5 merupakan sebuah inisiatif yang positif dan patut diapresiasi. Dengan pengelolaan yang baik, P5 dapat menjadi sarana yang efektif dan relevan untuk mengembangkan potensi siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Biodata Penulis:Ninda Febriyanti Kholifiaji saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Agama Islam, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.