Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Kuliah Pulang Pergi

Berstatus sebagai mahasiswa yang kuliah pulang pergi atau biasa disebut laju, tentu saja memiliki berbagai tantangan tersendiri yang sering kali ...

Bagi mahasiswa yang tinggal nggak jauh-jauh banget dari kampus biasanya memilih untuk kuliah PP alias pulang pergi. Namun, kuliah PP tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa yang jaraknya dekat saja. Beberapa mahasiswa yang tinggalnya lumayan jauh dari kampus juga memilih untuk pulang pergi, hitung-hitung menghemat biaya. Mahasiswa yang kuliah pulang pergi juga bisa menghabiskan waktu 1-2 jam perjalanan.

Berstatus sebagai mahasiswa yang kuliah pulang pergi atau biasa disebut laju, tentu saja memiliki berbagai tantangan tersendiri yang sering kali menjadi keluh kesah. Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa yang harus bolak-balik dari rumah ke kampus setiap hari membawa beberapa kesulitan, terutama dalam hal waktu, dan energi.

Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Kuliah Pulang Pergi

Pertama, untuk mahasiswa yang kuliah PP harus mempersiapkan lebih awal. Apa yang harus disiapkan dan apa saja yang harus dibawa sudah harus tergambar agar meminimalisir kelupaan atau ketinggalan suatu hal dan barang. Belum lagi jika kita mulai kelas pada pagi hari, kita harus sudah bangun lebih awal agar berangkat tidak tergesa-gesa. Di perjalanan pasti sering mengeluhkan kenapa harus bangun dan berangkat pagi-pagi, walaupun ya tetap dijalani setiap harinya.

Kedua, waktu perjalanan yang panjang adalah beban yang berat bagi mahasiswa kuliah pulang pergi. Kalau anak kos bisa bangun dan berangkat ke kampus mepet jam masuk, tentu itu tidak bisa dilakukan oleh mahasiswa PP. Sebagai mahasiswa PP kita harus bisa bangun lebih awal, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menempuh perjalanan ke kampus, dan menerjang ramai dan macetnya jalanan. Misal kita ada kelas di jam 7 pagi, sebelum jam 6 pagi kita sudah harus on the way. Kalau nggak gitu kita akan tergesa-gesa dan bisa jadi terlambat karena lalu lintas pagi pasti sangat padat. Apalagi kalau jalanan ramai dengan kendaraan besar, dari rumah kita sudah dandan rapi tapi sampai kampus jadi kusam dan kucel seperti belum mandi. Belum lagi jika kita sudah berangkat dan kelas tiba-tiba ditiadakan, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Inilah yang sangat memakan energi dan waktu, namun meski begitu tetap kita jalani sambil mengeluh setiap hari.

Ketiga, sebagai mahasiswa pulang pergi kita juga pengen bisa main dan nongkrong lama-lama, tapi orangtua berkata lain. Seringkali sebagai mahasiswa pengen sekedar nongkrong atau kerja kelompok sampai malam, tapi kita harus mengingat bahwa kita mahasiswa PP. Jika pulang terlalu larut tentu kita akan was-was dengan apa yang kita lalui dan temui di jalan. Tentu hal itu membuat orang rumah khawatir dengan kita yang pulang larut malam. Sehingga sebagai mahasiswa PP kita harus memaksimalkan waktu sebaik mungkin karena perjalanan yang kita tempuh tidak bisa dibilang dekat. 

Di samping nggak enaknya jadi mahasiswa kuliah pulang pergi, tentu ada beberapa pertimbangan antara kuliah pulang pergi dan kuliah ngekos. Sebagai mahasiswa PP kita tentu memikirkan biaya transportasi sehari-hari, dan sebagai mahasiswa kos tentu memikirkan biaya hidup sehari-hari. Keterbatasan waktu sering membuat mahasiswa pulang pergi memilih memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat dan tidak bermain-main, mengingat bagaimana lelahnya perjalanan yang kita tempuh.

Secara garis besar menjadi mahasiswa yang kuliah pulang pergi memang tidak mudah. Walaupun ada keuntungan untuk menghemat biaya hidup, tetapi tantangan dalam hal jarak, waktu, dan energi sudah menjadi makanan setiap hari bagi mahasiswa yang kuliah pulang pergi. Meski begitu, mayoritas mahasiswa yang sudah lama pulang pergi tetap memilih berangkat dari rumah dari pada tinggal di kos.

Amelina Maulani Hidayah

Biodata Penulis:

Amelina Maulani Hidayah saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Program Studi D3 Manajemen Bisnis.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.