Sebutan untuk seseorang yang lahir antara tahun 1995-2010 disebut Generasi Z. Sebagai generasi digital native, Gen Z tumbuh dengan akses terhadap internet dan media sosial yang memungkinkan mereka untuk terhubung dengan berbagai budaya. Dengan adanya platform media sosial seperti Instagram dan TikTok yang dijadikan sebagai media utama Gen Z untuk mengekspresikan diri, mengasah kreativitas dan sebagai personal branding dapat membuat mereka menentukan standar gaya hidup yang tinggi yang memunculkan gengsi di kalangan Gen Z itu sendiri.
Gengsi sering kali berkaitan dengan bagaimana seseorang ingin dipandang oleh orang lain, mencakup perilaku dan pilihan konsumsi yang mencerminkan status sosial. Gengsi juga dapat menyebabkan individu merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi sosial yang tidak realistis.
Faktor Penyebab Gengsi
1. Kecenderungan Mengikuti Tren
Seseorang cenderung mengikuti suatu tren yang ada di media sosial seperti membeli barang-barang mahal dan gaya hidup mewah yang banyak diperlihatkan oleh influencer, dengan mengikuti tren tersebut dianggap dapat menunjukkan status sosial seseorang dan supaya mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa mereka juga mampu.
2. FOMO
Fear of Missing Out atau disebut FOMO mempengaruhi perilaku seseorang dalam jaringan sosial dengan meningkatkan kecemasan dan keinginan untuk selalu terhubung. Pengguna media sosial, seperti Gen Z merasa perlu untuk terus memeriksa pembaruan agar tidak ketinggalan informasi atau pengalaman penting. Hal ini sering kali menyebabkan mereka menghabiskan uang untuk barang-barang atau pengalaman yang dianggap mewah demi mendapatkan pengakuan sosial.
Dampak Gengsi
1. Perilaku Konsumtif
Demi memenuhi gengsi, kadang membuat kita mempersulit diri sendiri seperti saat kita ingin memenuhi gaya hidup mewah yang sebenarnya kita tidak mampu tetapi dipaksakan dengan berhutang dan kadang mengabaikan kebutuhan dasar mereka.
2. Kesulitan Berkembang
Gengsi dapat menghambat perkembangan diri seseorang karena menganggap dirinya sudah cukup dan tidak mau belajar hal yang baru.
3. Mudah Dimanfaatkan
Sikap gengsi dapat membuat seseorang mudah dimanfaatkan oleh orang lain, terutama dalam hal konsumsi barang-barang mewah yang tidak perlu.
4. Hubungan Sosial Terganggu
Gengsi dapat menyebabkan konflik dalam hubungan, memperburuk komunikasi, dan mengurangi kenyamanan karena orang dengan gengsi yang tinggi sering kali sulit berbaur dengan lingkungan sosial yang asing.
Solusi untuk Mengatasi Gengsi
1. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri
Bersyukur dan fokus pada pencapaian diri sendiri dengan tidak membandingkan pencapaian diri dengan orang lain, karena setiap orang memiliki perjalanannya sendiri.
2. Menjadi Diri Sendiri
Tetaplah menjadi diri sendiri, tidak perlu terpaku kepada orang lain karena setiap orang memiliki ciri khas sendiri.
3. Manajemen Waktu untuk Bermedia Sosial
Berikan batasan waktu untuk bermedia sosial karena dapat membantu kita untuk mencegah gengsi untuk tampil sempurna.
Jadi, kita sebagai Generasi Z harus lebih bijak dalam bermedia sosial karena tidak semua berdampak positif, kita harus lebih bisa mengontrol diri kita agar tidak termakan oleh gengsi dan juga gaya hidup mewah yang sering kali diperlihatkan oleh influencer. Kita harus lebih membuka diri dan bergaul dengan lingkungan di sekitar kita, tidak membandingkan pencapaian diri kita dengan orang lain dan tidak memaksakan sesuatu yang diluar kemampuan diri kita hanya untuk mendapatkan pengakuan sosial dari orang lain.
Biodata Penulis:
Zahra Daniya Firdaus Arrohmah lahir pada tanggal 14 Januari 2006.