Mengajarkan Etika dan Toleransi: Pendidikan Agama Islam sebagai Solusi untuk Mengatasi Bullying

Akhlak mulia seperti kasih sayang, kesabaran, kejujuran, dan empati dapat menjadi benteng moral bagi siswa. Pendidikan akhlak yang baik akan ...

Bullying adalah salah satu masalah serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah, terutama sering terjadi di SMP, SMA/SMK. Perilaku ini dapat berupa kekerasan fisik, verbal, maupun sosial, yang dampaknya sangat merugikan, baik bagi korban maupun pelaku. Bullying sering kali bermula dari ketidakmampuan individu dalam memahami dan menghargai perbedaan. Kurangnya empati, rendahnya kontrol emosi, serta lingkungan yang kurang mendukung nilai-nilai moral turut memperparah perilaku ini.

Selain itu, pengaruh media sosial juga menjadi salah satu pemicu maraknya kasus bullying, ejekan dan hinaan dapat dengan mudah menyebar secara daring. Dalam Islam, perilaku seperti mengejek atau merendahkan orang lain jelas dilarang, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat: 11

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۝

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim."

Maka dari itu untuk mengatasi bullying tidak cukup hanya dengan menerapkan sanksi, tetapi juga dibutuhkan pendekatan yang lebih mendalam untuk membentuk karakter dan moral siswa agar memiliki akhlak mulia serta menghargai sesama.

Mengajarkan Etika dan Toleransi

Pendidikan Agama Islam bisa menjadi solusi untuk mengatasi bullying, yaitu melalui pembelajaran akidah akhlak. Melalui pelajaran ini, siswa diajarkan untuk memiliki sifat-sifat mulia, seperti sabar, jujur, dan menghargai orang lain. Ketika siswa memahami bahwa semua manusia memiliki nilai yang sama di mata Allah SWT, mereka akan lebih menghormati sesama dan menghindari perilaku yang menyakiti.

Pendidikan akhlak ini membantu siswa membangun karakter yang baik, sehingga mereka tidak hanya menjadi individu yang berakhlak, tetapi juga menciptakan suasana sekolah yang damai.  Pendidikan akidah akhlak adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal mencegah bullying, pendidikan ini memiliki peran penting:

1. Menanamkan Kesadaran Akan Nilai-Nilai Agama

Akidah mengajarkan tentang keimanan kepada Allah dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Ketika siswa memahami bahwa semua manusia adalah ciptaan Allah yang harus dihormati, mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak.

2. Mengembangkan Akhlak Mulia

Akhlak mulia seperti kasih sayang, kesabaran, kejujuran, dan empati dapat menjadi benteng moral bagi siswa. Pendidikan akhlak yang baik akan mendorong mereka untuk bersikap bijaksana dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain.

3. Mendorong Sikap Reflektif 

Dalam pendidikan akidah akhlak, siswa diajarkan untuk merenungkan dampak perbuatan mereka. Dengan refleksi ini, mereka dapat menyadari bahwa bullying tidak hanya menyakiti orang lain, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial dan kepercayaan diri mereka. 

Untuk mengimplementasikan pendidikan akidah akhlak, peran guru dan orang tua sangat penting. Guru harus menjadi teladan dalam menunjukkan akhlak yang baik, sementara orang tua juga perlu berperan aktif dalam membimbing anak-anak mereka di rumah. Selain itu, sekolah dapat menyisipkan nilai-nilai agama dan akhlak dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembelajaran di kelas hingga kegiatan ekstrakurikuler, sehingga siswa terbiasa menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pendidikan akidah akhlak yang diterapkan secara konsisten, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis, dan terhindar dari bullying. Melalui pembentukan karakter yang baik, siswa tidak hanya diajarkan untuk menghindari perilaku buruk, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang saling peduli dan menghargai satu sama lain. Akhirnya, pendidikan ini tidak hanya mencegah bullying, tetapi juga memupuk generasi yang berakhlak mulia dan berkualitas.

Biodata Penulis:

Dinda Nurul Kholifah, lahir tanggal 22 Januari 2004, saat ini aktif sebagai mahasiswa, program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.