Akhir-akhir ini di sosial media sering kali terjadi rasis dengan kata seperti “auranya maghrib banget sih” yang dikaitkan dengan penampilan seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang mempunyai kulit gelap atau tan skin.
Dengan demikian seseorang bisa disebut mempunyai istilah “Aura Maghrib”, awalnya istilah aura maghrib hanya untuk candaan tetapi lama-kelamaan penggunaannya semakin tidak terkontrol sehingga membuat orang merasa tidak nyaman.
Bahkan banyak konten kreator yang mendapat cacian dengan istilah aura maghrib tersebut, salah satunya adalah Fuji, banyak yang mengomentari pada media sosialnya seperti “ih auranya maghrib banget sih”, “mandi dulu gih auranya keliatan maghrib”.
Hal tersebut akhirnya membuat para konten kreator yang memiliki kulit tan skin merasa tidak pede dan insecure ketika mendapati komentar dari warganet seperti itu.
Mirisnya seiring berjalannya waktu banyak juga warganet yang memberikan ujaran tersebut tanpa konteks atau alasan apapun hanya untuk iseng saja. Hal ini sangat disayangkan sebab ujaran tersebut bisa memicu orang untuk ikut melakukan bullying dan memberikan dampak negatif kepada seseorang seperti mengalami depresi atau masalah mental lainnya.
Padahal sejatinya, maghrib merupakan waktu yang indah, pada saat tenggelamnya matahari adalah waktu bagi umat muslim untuk melakukan salat, beribadah, dan berbuka puasa. Tidak hanya itu, waktu ini juga momen yang indah untuk menikmati sunset yang cukup disukai oleh banyak orang, tetapi waktu maghrib ini justru dijadikan bahan hinaan.
Istilah ini jangan sampai dinormalisasikan oleh masyarakat, hanya karena kita tidak masuk ke beauty standart Indonesia, yaitu orang yang berkulit putih, kurus, tinggi, lalu orang yang memiliki kulit gelap dan sebagainya dijadikan hinaan atau direndahkan dengan istilah aura maghrib tersebut.
Tentu ini juga menjadi perhatian oleh banyak orang, karena kita tidak diperbolehkan untuk menghina fisik dan memandang rendah orang lain apalagi hanya karena perbedaan ras atau warna kulit. Padahal seperti yang kita ketahui negara Indonesia ini sangat luas dan memiliki berbagai ragam individu, suku, dan budaya, juga pada dasarnya kulit Indonesia adalah warna kuning langsat dan sawo matang.
Biodata Penulis:
Naisylla Putri Anastasya saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.