Dukungan Sosial dan Kesehatan Mental Mahasiswa: Peran 'Someone to Talk' dalam Meningkatkan Kemampuan Koping terhadap Tekanan Akademik

Berdasarkan data dari berbagai penelitian, tingkat kecemasan, stres, dan depresi di kalangan mahasiswa terus meningkat, terutama selama masa ujian ...

Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi. Pada jenjang yang lebih tinggi ini, semakin meningkat pula tuntutan akademik yang dialami, dan banyaknya tugas yang ditimpa, serta kecemasan akan masa depan membuat mahasiswa sering kali terjebak dalam lingkaran stres yang dialaminya.

Padahal, kesehatan mental seharusnya menjadi prioritas utama dalam sistem kesehatan terlebih di kalangan mahasiswa yang dipercaya menjadi agent kehidupan. Namun, di tengah tekanan tersebut, salah satu hal yang bisa menjadi pendorong utama dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa adalah dukungan sosial, khususnya memiliki seseorang yang dapat diajak berbicara—someone to talk. Konsep ini menggarisbawahi pentingnya keberadaan teman, keluarga, atau orang spesial yang bisa menjadi tempat untuk berbagi, mendengarkan, dan mencari solusi bersama ketika tantangan akademik datang menghampiri.

Kesehatan Mental Mahasiswa: Sebuah Isu yang Tak Bisa Dikesampingkan

Berdasarkan data dari berbagai penelitian, tingkat kecemasan, stres, dan depresi di kalangan mahasiswa terus meningkat, terutama selama masa ujian atau saat tenggat waktu tugas yang diberikan. Tekanan akademik yang tinggi, kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, serta keraguan tentang karier di masa depan sering kali menjadi pemicu utama gangguan kesehatan mental.

Dukungan Sosial dan Kesehatan Mental Mahasiswa

Di Indonesia, meskipun kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental mulai meningkat, stigma terhadap isu ini masih ada. Banyak mahasiswa yang merasa malu atau takut untuk mengungkapkan perasaan mereka, terutama terkait dengan stres atau kecemasan yang mereka alami. Faktanya, masih banyak berita tentang mahasiswa yang mengakhiri hidupnya akibat tuntutan akademik yang tak bisa dikelola oleh diri mahasiswa.

Peran 'Someone to Talk': Sumber Kekuatan Emosional

Salah satu cara paling efektif dalam mengatasi tekanan akademik adalah dengan memiliki seseorang yang dapat dipercaya untuk diajak berbicara. Someone to talk bukan hanya berarti seseorang yang bisa mendengarkan, tetapi juga orang yang dapat memberi dukungan emosional yang diperlukan untuk memproses perasaan dan pemikiran yang mungkin membebani.

Kehadiran seseorang yang bisa diajak berbicara dapat meredakan perasaan kesepian yang sering datang bersama tekanan akademik dan memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di luar negeri menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki sistem dukungan sosial yang kuat, seperti teman dekat atau pacar cenderung lebih mampu mengelola stres mereka dan merasa lebih puas dengan kehidupan akademik mereka.

Teman atau mentor yang dapat diajak berbicara akan memberikan perspektif yang berbeda, membantu mahasiswa melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas, dan memberi rasa lega melalui proses berbagi perasaan.

Meningkatkan Kemampuan Koping Mahasiswa

Sedikit mahasiswa yang tak bisa mengelola stress mereka hingga menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Kemampuan untuk mengelola stres dan tekanan akademik — atau kemampuan koping — sangat bergantung pada dukungan sosial yang dimiliki seorang mahasiswa.

Dalam konteks akademik, someone to talk dapat membantu mahasiswa mengidentifikasi sumber tekanan yang mereka alami, serta mencari solusi bersama untuk mengatasinya. Percakapan terbuka dengan teman atau mentor dapat memberikan mereka alat untuk mengelola emosi dan membuat keputusan yang lebih rasional dalam menghadapi masalah.

Selain itu, berbicara dengan orang yang dipercaya juga dapat menjadi mekanisme koping yang efektif untuk mengurangi perasaan terisolasi dan kewalahan. Hal ini sangat penting karena mahasiswa yang merasa kesepian atau terputus dari lingkungan sosial cenderung mengalami penurunan dalam kesejahteraan emosional mereka.

Dengan adanya percakapan yang deep mahasiswa tidak hanya merasa didengarkan, tetapi juga merasa diperkuat dalam menghadapi tantangan hidup yang mereka hadapi.

Biodata Penulis:

Qurotul Aini Az-Zainabi saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.