Pendidikan karakter sangat penting diterapkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara yang senantiasa menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Begitu pula dalam pendidikan karakter, nilai utama yang ditekankan yaitu mengenai moral dan etika, karena pendidikan karakter merupakan bagian dari kurikulum nasional. Pendidikan karakter adalah langkah untuk membangun generasi penerus yang berakhlak mulia, namun dalam implementasinya pendidikan karakter masih memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Pendidikan karakter sangat dibutuhkan di sekolah. Hal ini dapat membangun perilaku positif siswa tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakatnya. Perilaku positif tersebut dapat berupa kejujuran, rasa tanggung jawab, kepedulian terhadap sesama, sopan santun, serta rasa hormat. Melalui perilaku tersebut diharapkan siswa dapat mengimplementasikannya pada kehidupan mereka sehari-hari. Pendidikan karakter juga diterapkan untuk mencegah masalah sosial seperti bullying dan kenakalan remaja.
Penerapan pendidikan karakter tentunya tidak terlepas dari peran guru. Dalam penyampaiannya guru tentu harus mengetahui kondisi siswa maupun kondisi sekolah tersebut. Namun tentunya hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Masih ada tantangan dalam pengimplementasian pendidikan karakter ini, seperti kurangnya pelatihan bagi guru untuk menyampaikan pendidikan secara efektif, adanya kendala dari segi waktu yang terbatas, serta kesulitan dalam mengintegrasikan kedalam pelajaran sehari-hari.
Dari adanya penerapan pendidikan karakter ini, sudah tentu ada dampak positif yang diharapkan. Perilaku seperti bertanggung jawab dapat terlihat implementasinya ketika siswa mampu bertanggung jawab menyelesaikan apa yang menjadi kewajibannya, seperti mengerjakan tugas. Kepedulian terhadap sesama dapat terlihat dengan bagaimana siswa peka terhadap hal-hal disekitarnya. Sopan santun dapat terlihat dengan bagaimana siswa berprilaku terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama orang yang lebih tua.
Meski terlihat mudah untuk diukur tingkat keberhasilannya, namun sebetulnya ada kendala yang dihadapi. Dari munculnya perilaku tersebut tentu tidak cukup hanya dilakukan penilaian dalam waktu sekali saja, namun hal tersebut harus dilihat konsistensinya. Hal inilah yang menjadi kendala, karena guru hanya berinteraksi langsung dengan siswa saat mereka berada di sekolah. Sementara saat siswa di rumah guru tidak dapat melihat secara langsung bagaimana perilaku siswa di rumah serta lingkungan masyarakatnya, lingkungan rumah serta lingkungan masyarakat memiliki pengaruh yang besar untuk siswa.
Sebagai contoh, pendidikan karakter berhasil diterapkan saat masa pandemi covid-19. Para siswa mampu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Selain itu, siswa dapat mandiri dalam literasi tanpa dampingan guru secara langsung. Siswa juga memiliki komitmen untuk tetap melakukan pembelajaran meskipun tidak dengan tatap muka. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter dapat tetap diterapkan meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh, dan hal ini menjadi sebuah pengalaman belajar yang baru untuk siswa.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang tidak kalah penting dengan pendidikan akademik. Pendidikan karakter bisa diterapkan beriringan dengan pendidikan akademik. Melalui pendidikan karakter ini diharapkan siswa dapat memiliki perilaku positif dalam kehidupan sehari-harinya. Meskipun penerapan pendidikan karakter ini masih dihadapkan dengan tantangan, namun tanpa disadari pendidikan karakter ini berhasil diterapkan saat pandemi covid 19, serta memberi dampak yang positif terhadap perilaku siswa.
Penulis: Syifa Zulfa Nabila