Generasi Z, atau yang lebih dikenal sebagai Gen Z, dikenal sebagai generasi yang sangat memperhatikan kesehatan. Salah satu tren yang sangat digemari oleh generasi ini adalah clean food. Tren clean food ini bukan hanya sekedar pilihan gaya hidup, tetapi juga salah satu usaha Gen Z dalam pentingnya menjaga kesehatan diri dan mengurangi risiko penyakit. Namun, mengapa clean food begitu populer di kalangan mereka? Berikut beberapa alasan utama.
Pertama, Gen Z memiliki akses tak terbatas ke informasi melalui internet dan media sosial. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh di era digital, segala informasi dapat diakses hanya dengan beberapa ketukan di layar. Akibatnya, mereka sangat paham tentang manfaat dari makanan sehat dan dampak negatif dari makanan olahan. Artikel tentang bahaya bahan kimia dalam makanan, konten dari influencer kesehatan, dan video tutorial tentang memasak makanan sehat sering kali mendominasi media sosial mereka. Kesadaran ini mendorong Gen Z untuk lebih selektif dalam memilih apa yang mereka konsumsi.
Alasan kedua adalah meningkatnya kesadaran Gen Z terhadap kesehatan mental dan fisik. Banyak dari mereka yang percaya bahwa makanan yang bersih dan sehat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk mood, energi, dan produktivitas. Makanan yang diproses dengan tetap menjaga kandungan nutrisi dan alami dianggap mampu memberikan energi yang lebih baik, menjaga kestabilan mood, dan meningkatkan fokus. Contohnya, mengganti makanan cepat saji dengan sayuran segar atau produk organik dapat membantu mengurangi risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Pict by Canva |
Ketiga, clean food sering kali dikaitkan dengan isu kesehatan dan dampak lingkungan, hal yang sangat diperhatikan oleh Gen Z. Mereka sangat peduli terhadap dampak lingkungan dari produksi makanan. Gen Z lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan, bebas dari bahan kimia berbahaya, dan dihasilkan dengan cara yang tidak merusak alam. Bahan makanan organik atau lokal dianggap lebih sehat karena tidak melibatkan penggunaan pestisida dan mendukung petani lokal. Selain itu, Gen Z sangat menyadari dampak dari industri makanan terhadap perubahan iklim, dan banyak yang beralih ke makanan nabati sebagai cara untuk mengurangi jejak karbon mereka.
Keempat, tren clean food juga mendapatkan dukungan kuat dari media sosial dan influencer. Banyak selebritas, atlet, dan influencer kesehatan yang mempromosikan gaya hidup clean eating. Mereka sering membagikan resep makanan sehat, tips memilih bahan makanan yang alami, dan cara memasak yang sederhana namun menyehatkan. Konten-konten seperti ini sering kali menjadi inspirasi bagi pengikut mereka untuk mencoba pola makan yang lebih sehat. Akibatnya, clean food menjadi lebih dari sekadar tren, melainkan sebuah gerakan sosial yang melibatkan komunitas yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.
Alasan kelima adalah karena clean food semakin mudah diakses. Supermarket besar kini menyediakan berbagai pilihan makanan organik, produk alami, dan makanan olahan minimal yang lebih sehat. Selain itu, banyak restoran dan kafe yang menawarkan menu clean food, yang memudahkan Gen Z untuk menjalani gaya hidup ini. Mereka tidak perlu repot memasak sendiri jika sibuk, karena pilihan makanan sehat kini tersedia di berbagai tempat, dari supermarket hingga restoran cepat saji yang mulai menyesuaikan menu mereka.
Namun, di balik popularitasnya, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengikuti tren clean food. Salah satu tantangan terbesar adalah harga. Produk organik dan makanan alami biasanya lebih mahal dibandingkan dengan produk makanan biasa. Namun, bagi Gen Z, investasi dalam makanan sehat dianggap sepadan dengan manfaat jangka panjang yang diperoleh, baik dari segi kesehatan maupun kontribusi mereka terhadap lingkungan. Selain itu, mengikuti pola makan clean food membutuhkan disiplin dan perencanaan yang matang, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat.
Gen Z menggandrungi tren clean food karena kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan, lingkungan, dan akses informasi yang mereka miliki. Gaya hidup ini bukan hanya sekedar tren sementara, tetapi mencerminkan perubahan cara berpikir generasi muda yang ingin hidup lebih sehat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan dari pilihan mereka. Tren ini kemungkinan besar akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya perhatian global terhadap kesehatan dan keberlanjutan.
Biodata Penulis:
Naswa Hanifah Qol Khouri lahir pada tanggal 18 Januari 2006.