Boros Berkedok Self Reward di Kalangan Remaja

Boros berkedok self reward di kalangan remaja merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan ...

Di era modern ini, banyak remaja yang terjebak dalam pola pengeluaran yang tidak sehat. Salah satu fenomena yang muncul adalah praktik boros dengan alasan self reward. Konsep self reward atau penghargaan diri sering kali dimanfaatkan remaja untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal ini menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kondisi finansial yang tidak stabil hingga pemborosan sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.

Praktik boros ini sering kali dimulai dari perasaan tekanan atau stres yang dialami remaja, baik dari lingkungan sekolah maupun sosial. Dalam usaha untuk meredakan stres, mereka cenderung menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang dianggap sebagai penghargaan atas kerja keras mereka. Barang-barang ini sering kali tidak memiliki nilai guna yang signifikan, seperti aksesori fashion yang hanya dipakai sekali atau gadget terbaru yang cepat usang.

Boros Berkedok Self Reward di Kalangan Remaja

Fenomena ini diperparah oleh media sosial yang sering menampilkan gaya hidup glamor, barang-barang mahal dan trendy dipandang sebagai simbol status. Hal ini mendorong remaja untuk berbelanja tanpa mempertimbangkan konsekuensi finansialnya. Misalnya, banyak remaja yang membeli sepatu mahal atau pakaian branded hanya untuk mendapatkan pengakuan dari teman sebaya. Akibatnya, mereka mengabaikan kebutuhan pokok dan berpotensi terjerat dalam utang.

Lebih jauh lagi, barang-barang yang dibeli sering kali berakhir menjadi barang tidak berguna. Misalnya, pakaian yang hanya dipakai sekali, gadget yang tidak terpakai setelah beberapa bulan, atau aksesori yang tidak sesuai dengan gaya sehari-hari. Hal ini mencerminkan kurangnya kesadaran akan nilai uang dan pentingnya investasi pada barang yang berkualitas dan berguna.

Boros berkedok self reward di kalangan remaja merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik harus ditanamkan sejak dini. Remaja perlu diajarkan untuk lebih bijak dalam berbelanja dan memahami bahwa self reward tidak harus selalu berkaitan dengan pengeluaran yang besar. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan remaja dapat lebih menghargai uang dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memenuhi kebutuhan mereka, tanpa terjebak dalam pola boros yang merugikan.

Penulis: Salma Tria Amanda

© Sepenuhnya. All rights reserved.