Banyak orang, terutama generasi-generasi sebelum Generasi Alpha, merasa bahwa bahasa gaul Generasi Alpha kurang enak didengar di telinga karena bahasa yang dipakai memang aneh dan rada membingungkan.
Contoh-contoh bahasa yang sering mereka ucapkan dan mereka tulis di sosial media, di antaranya seperti:
- "No cap" adalah kata yang digunakan untuk menegaskan bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya atau tidak berbohong.
- "Sus," singkatan dari dari kata "suspicious,” adalah kata yang ditujukan pada seseorang yang sedang berbicara tentang suatu hal yang mencurigakan atau tidak jujur.
- "Slay" adalah kata yang digunakan untuk memuji seseorang yang melakukan sesuatu dengan sangat baik atau terlihat sangat bagus.
- "Bet" adalah kata yang digunakan sebagai persetujuan, mirip dengan kata "OK".
- "Skibidi" adalah kata yang merujuk pada tren "Skibidi Toilet" yang berasal dari serangkaian video komedi dan musik viral. Fenomena "Skibidi" menjadi bagian dari bahasa gaul Gen Alpha sebagai ekspresi lucu dan sering kali diikuti dengan gerakan tari yang mengiringi musik tren tersebut.
- "Boomer” adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan orang tua yang dianggap ketinggalan zaman.
- “GOAT” merupakan kependekan dari “Greatest of All Time” dengan arti “Terhebat Sepanjang Masa”. Umumnya istilah ini digunakan dalam dunia olah raga, salah satunya sepak bola. Dalam dunia sepak bola, istilah GOAT digunakan untuk memuji pemain yang memiliki kemampuan yang bagus dan terbaik.
- “Sigma” adalah kata yang memiliki beberapa arti seperti seseorang yang dominan, pemimpin tunggal, penyendiri, hingga individu yang keren dan popular.
- “Gyat” adalah singkatan dari kata goddamn, kata tersebut sering digunakan untuk mengekspresikan berbagai bentuk emosi seperti kegembiraan, persetujuan, atau rasa ketidakpercayaan.
- “Big Yikes” adalah kata yang sering digunakan untuk mengungkapkan rasa malu seseorang yang berlebih terhadap suatu hal.
- “Bussin” adalah kata yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu makanan dengan memiliki rasa yang luar biasa lezat atau menggambarkan aroma makanan yang sangat enak.
- “Ate” adalah kata yang merujuk pada sebuah tindakan melakukan sesuatu dengan sangat baik. Istilah Ate sering disandingkan dengan kalimat “left no crumbs” yang artinya adalah “tidak meninggalkan sisa”, menjadi “seseorang yang telah melakukan sesuatu dengan sangat baik”.
- “Mewing” merupakan salah satu bahasa gaul Gen Alpha di berbagai media sosial, dalam bidang kesehatan dan kecantikan istilah mewing merujuk pada sebuah teknik yang dilakukan untuk memperbaiki struktur rahang dan pipi supaya kelihatan lebih tegas.
- “Fanum Tax” adalah salah satu istilah yang sering digunakan oleh Generasi Alpha, istilah ini dipopulerkan oleh salah satu streamer Twitch bernama Kai Cenat. Akan tetapi, dalam bahasa gaul Gen Alpha istilah ini digunakan untuk menunjuk sebuah tindakan mencuri sebagian makanan milik orang lain.
- “Ohio” adalah kata yang merupakan sinonim untuk segala hal yang aneh dan memalukan. Jadi, istilah ini banyak digunakan oleh Gen Alpha untuk menggambarkan sesuatu yang sangat aneh atau tidak biasa.
- “ICK” adalah kata yang sering digunakan oleh seseorang yang membuat kamu merasa tidak tertarik atau rasa jijik yang memuakkan.
- “Vibr Check” merupakan sebuah istilah yang menggambarkan sebuah momen spontan dan biasanya acak, ketika seseorang sedang memeriksa suasana hati atau energi kamu. Vibe check dapat menjadi sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan, orang yang diperiksa berada dalam suasana hati yang baik.
- “Bop” adalah kata yang menggambarkan sebuah lagu yang enak didengar, menyenangkan, dan sangat bagus.
- “Sheesh” adalah salah satu istilah gaul yang sering digunakan oleh Gen Alpha. Sheesh merupakan istilah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan tentang kekaguman, rasa kejut, atau terpesona akan sesuatu yang luar biasa. Kata ini juga dapat menggantikan kata “damn” dan “oh my god”.
- “Drip” adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat keren atau bergaya. Istilah Drip juga dapat digunakan untuk menggambarkan pakaian, aksesori, hingga sesuatu yang memiliki tampilan yang sangat keren dan sangat stylish.
Walaupun banyak yang menganggap bahwa bahasa gaul Generasi Alpha “kurang enak didengar”, penting untuk memahami bahwa ini adalah bagian alami dari evolusi bahasa. Setiap generasi memiliki cara mereka sendiri dalam mengekspresikan diri, dan sering kali bahasa yang mereka gunakan mencerminkan realitas sosial, budaya, dan teknologi yang mereka hadapi. Generasi sebelum-sebelumnya mungkin merasa bahwa bahasa gaul ini terdengar aneh atau tidak pantas didengar, tetapi bagi Generasi Alpha, ini adalah cara mereka berkomunikasi secara efektif dalam dunia yang serba cepat dan penuh dengan perubahan.
Lebih jauh lagi, bahasa gaul yang dianggap tidak sopan atau kasar sering kali lahir dari proses kreatif dan inovatif dalam berbahasa. Generasi muda selalu mencari cara baru untuk mengekspresikan diri, dan salah satu cara yang paling jelas adalah dengan menciptakan kata-kata baru atau mengubah makna dari kata-kata yang sudah ada. Dalam hal ini, bahasa gaul Generasi Alpha tidak hanya mencerminkan siapa mereka, tetapi juga bagaimana mereka merespons dunia di sekitar mereka.
Kesimpulannya adalah bahasa gaul Generasi Alpha adalah cerminan dari zaman mereka tumbuh, yaitu era digital yang serba cepat, interaktif, dan global. Meski mungkin terdengar asing atau "kurang enak" di telinga generasi yang lebih tua, bahasa ini adalah bagian dari dinamika budaya yang terus berubah. Bahasa gaul ini tidak hanya mencerminkan kreativitas anak Generasi Alpha dalam mengekspresikan diri, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
Biodata Penulis:
Della Salmaya Kasamtri lahir pada tanggal 3 Juni 2006 di Sukoharjo.