Banyak sekali orang tua menginginkan anak mereka bersekolah di sekolah-sekolah elit atau unggulan, baik negeri maupun swasta. Karena para orang tua beranggapan bahwa lingkungan sekolah elit dapat menjamin anak-anak lebih berprestasi.
Dapat diketahui bahwa "Sekolah Elit" adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluar (out put) pendidikan (Mujtahid, 2021). "Elit" berarti kelompok terkaya, paling berkuasa, terdidik, atau paling terlatih. Sekolah elit sering diasosiasikan dengan kurikulum yang kuat, fasilitas yang lengkap, guru berkualitas tinggi, serta komunitas belajar yang kompetitif. Sekolah elit juga bisa disebut sebagai sekolah unggulan. Istilah "Sekolah Unggul" pertama kali diperkenalkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wardiman Djojonegoro, tahun 1994. Istilah Sekolah Unggul lahir dari satu visi yang jauh menjangkau ke depan, diharapkan bahwa anak-anak didik di sekolah unggulan ini mampu berprestasi di tingkat regional, nasional dan internasional (Desy Nazula, 2024).
Namun, apakah benar lingkungan sekolah elit atau unggulan pasti membuat siswa lebih berprestasi?
Fasilitas dan Dukungan Akademis
Pada umumnya sekolah elit memiliki fasilitas yang lengkap, seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi canggih. Selain itu, sekolah yang notabenenya elit ini juga sering kali menyediakan bimbingan akademis tambahan dan akses ke pelajaran ekstrakurikuler yang memperkaya pengalaman belajar.
Namun, fasilitas yang memadahi bukanlah faktor yang menentukan siswa lebih berprestasi. Siswa yang berprestasi biasanya tidak hanya mengandalkan fasilitas, tetapi juga giat dalam belajar dan memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti proses belajar. Di sisi lain, ada pula sekolah non-elit yang dengan fasilitas terbatas tetap berhasil mencetak siswa-siswa berprestasi karena pendekatan belajar yang kreatif dan guru yang inovatif.
Komunitas yang Kompetitif dan Motivasional
Di sekolah elit, umumnya siswa berasal dari latar belakang keluarga yang mendukung pendidikan dan cenderung ambisius, menciptakan lingkungan yang kompetitif. Di satu sisi, persaingan ini dapat memotivasi siswa untuk berusaha lebih keras dan mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Namun, lingkungan yang terlalu kompetitif bisa menimbulkan tekanan dan bahkan stres, yang berpotensi mengganggu kesehatan mental siswa. Tidak semua siswa berkembang dengan baik dalam suasana yang terlalu kompetitif; sebagian dari mereka justru lebih berprestasi dalam lingkungan yang memberi dukungan emosional dan pendekatan belajar yang santai.
Peran Guru dalam Membangun Prestasi Siswa
Guru yang kompeten dan berdedikasi menjadi faktor penting dalam meningkatkan prestasi siswa. Sekolah elit umumnya mampu merekrut guru yang lebih berkualitas atau berpengalaman, karena memiliki anggaran lebih besar untuk gaji dan pelatihan guru. Guru yang profesional dapat memberikan metode pengajaran yang efektif, membangun kedisiplinan akademis, dan membantu siswa memahami materi lebih mendalam.
Namun, guru-guru hebat juga ada di sekolah-sekolah biasa. Banyak sekolah non-elit yang tetap memiliki guru yang berdedikasi tinggi dan mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan giat. Jadi, kualitas pengajaran bukan semata-mata tergantung pada lingkungan sekolah, tetapi juga pada kompetensi dan motivasi guru itu sendiri.
Motivasi Pribadi dan Dukungan Orang Tua
Lingkungan sekolah juga memiliki pengaruh penting dalam mengembangkan prestasi siswa, seperti motivasi pribadi siswa serta dukungan dari keluarga memegang peranan lebih besar dalam keberhasilan akademis. Seorang siswa yang memiliki tekad kuat untuk belajar dan mengejar prestasi cenderung akan berprestasi di manapun ia belajar, baik di sekolah elit maupun sekolah biasa.
Dukungan dari orang tua, baik berupa pengawasan belajar maupun dorongan emosional, juga sangat penting. Siswa yang merasa didukung oleh keluarganya cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan akademis.
Meskipun sekolah elit memiliki banyak kelebihan, seperti fasilitas yang lebih baik, komunitas yang ambisius, dan guru yang berkualitas, tidak ada jaminan bahwa semua siswa di sekolah elit akan otomatis berprestasi. Faktor yang paling menentukan prestasi siswa adalah motivasi pribadi, dukungan keluarga, serta kualitas guru.
Sekolah elit mungkin memberikan kesempatan lebih besar bagi siswa untuk berkembang, tetapi keberhasilan akademis sangat jelas tergantung pada bagaimana siswa memanfaatkan peluang yang ada dan bagaimana mereka berusaha untuk terus belajar dan termotifasi untuk berkembang.
Jadi, meskipun memilih sekolah yang tepat itu penting, membangun motivasi belajar yang kuat dan dukungan dari lingkungan keluarga tetap menjadi kunci utama untuk meraih prestasi. Pada akhirnya, sekolah yang terbaik bukanlah sekadar yang paling elit, melainkan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan dan potensi peserta didik.