Wanita di Makassar Serang Ibu Kandungnya dengan Parang

Kasus penganiayaan dilakukan oleh anak kandung yang bernama Sarniaty yang berumur 29, dan korban sebagai ibu kandungnya sendiri bernama Siti ...

Kesehatan jiwa atau sebutan lainnya kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang memengaruhi cara mereka mengatasi stres dan berinteraksi dengan orang lain. Gangguan kesehatan mental dapat disebabkan oleh faktor biologis, psikologi, atau peristiwa traumatis, seperti kekerasan atau stres yang berkepanjangan.

Kesehatan mental memengaruhi dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka Panjang. Gejala umum termasuk depresi, kecemasan, dan perubahan perilaku yang signifikan. Menjaga kesehatan mental dapat dilakukan melalui aktivitas fisik, dukungan sosial, dan mencari bantuan professional jika diperlukan.

Wanita di Makassar Serang Ibu Kandungnya dengan Parang

Kasus penganiayaan dilakukan oleh anak kandung yang bernama Sarniaty yang berumur 29, dan korban sebagai ibu kandungnya sendiri bernama Siti Syamsiah yang berumur 64, yang terjadi di Jalan Tinumbu, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (24/9/2024) sore. Pelaku berulang kali menebas ibunya menggunakan parang dalam kondisi sudah terkapar di halaman rumah.

Dalam unggahan media sosial, awalnya dia menegur anaknya (pelaku) untuk melalukan satu pekerjaan rumah yaitu membersihkan rumah. Namun pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tidak terima teguran korban. Pelaku langsung mengambil parang dan menganiaya ibu kandungnya. "Kemudian melalukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memarangi korban berkali-kali sehingga korban mengalami beberapa luka robek dan terbuka di bagian tubuhnya".

Saat itu warga kesulitan menolong karena ada pagar rumah tinggi dan dikunci dari dalam. Warga hanya berteriak dari balik pagar agar wanita tersebut menghentikan aksinya menganiaya ibu kandungnya. Bukannya berhenti, anak itu terus saja menganiaya ibunya dengan parang meski sudah terkapar berlumuran darah. Korban, Siti Syamsiah sedang menjalani perawatan intensif di RS Jala Ammari Lantamal VI Makassar karena luka parah akibat tebasan parang.

Menurut dari beberapa sumber, ayah korban, hakim, mengatakan bahwa anak pertamanya sudah lama mengalami gangguan jiwa dan sering marah serta mengamuk di rumah. Sekarang pelaku telah diamankan oleh polisi dan diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar. kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris, juga hadir di Lokasi dan memastikan bahwa kasus ini tangani karena wilayahnya.

Cara Mendidik Anak Agar Tidak Durhaka pada Orang Tua

1. Perkenalkan Anak pada Agama

Setiap orang memiliki agama yang berbeda-beda. Namun, semuanya sama-sama mengajarkan kebaikan dan berbakti pada orang tua. Maka, dengan mendalami ilmu agama, anak-anak menjadi paham jika mengembangkan atau durhaka pada orang tua adalah perbuatan yang tidak terpuji sehingga ia tidak melakukan hal tersebut pada mama dan papa.

2. Beri Kasih Sayang yang Berlimpah

Mama dan harus menunjukkan kasih sayang yang berlimpah pada anak-anak. Misalnya, selalu mengungkapkan perasaan sayang, menemani mereka bermain, memeluknya, mendengarkan ceritanya, membantu mereka menyelesaikan masalah dan lain sebagainya. Ketika anak merasa disayang oleh mama dan papanya, mereka pun akan menyayangi mama dan papa sepenuh hati serta tidak akan membangkang.

3. Menanamkan Karakter pada Anak

Sebagai orang tua, mama dan papa memiliki kewajiban untuk menanamkan berbagai macam karakter baik pada anak-anak. Salah satunya mama dapat memberi pemahaman pada anak jika sebagai orang tua, mama bertugas membimbing kehidupannya hingga dewasa, jadi mereka tidak dapat semaunya sendiri. Dengan demikian, mereka tidak akan membangkang jika mama memberi arahan dan nasihat.

4. Mengajak Anak untuk Berbuat Baik

Selain mencontohkan anak perilaku yang baik, mama juga bisa mengajak anak untuk berbuat baik terhadap sesama. Misalnya, mengajak mereka untuk berbagi pada orang-orang yang kurang mampu. Memberi makan kucing-kucing terlantar, tidak membeda-bedakan orang lain dari warna kulit, budaya, dan agama, serta masih perbuatan baik lainnya.

5. Memuji Perilaku Baik Anak

Setiap orang akan merasa senang ketika mendapatkan pujian, termasuk anak. Jadi, jangan lupa untuk memuji anak setiap ia berperilaku baik. Hal ini menjadi pemicu untuk dirinya untuk berbuat baik terus-menerus.

Semoga dengan adanya upaya ini, ada beberapa harapan tentang tidak terjadinya penganiayaan lagi yaitu; semoga tidak ada lagi tindakan kekerasan di dunia, semoga semua orang bisa damai dan saling menghormati, semoga kasus penganiayaan terhadap anak dan ibu semakin berkurang, semoga hukum dapat ditegakkan secara adil bagi para pelaku kekerasan.

Meika Sofiana

Biodata Penulis: 

Meika Sofiana, lahir di Kabupaten Pekalongan pada tanggal 7 Mei 2006, terlahir sebagai anak pertama dari 2 bersaudara. Ia memulai pendidikan dari SDN 01 Doro, setelah itu SMPN 01 Doro, dilanjut dengan SMAN 01 Doro, setelah lulus melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid sebagai mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

"Untuk versi diri sendiri lebih baik bukan sekedar niat yang dibutuhkan, tapi juga doa dan fokus pada tujuan."

© Sepenuhnya. All rights reserved.