Pertemanan memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, khususnya bagi remaja. Pertemanan adalah hubungan "dekat" antara dua individu atau kelompok. Pertemanan bisa berdampak signifikan pada perilaku dan gaya hidup seseorang. Sifat dalam pertemanan dapat menumbuhkan pengaruh positif dan negatif secara bersamaan. Hal ini berarti bahwa berteman dengan orang-orang baik mendorong kita untuk mengadopsi sifat-sifat positif, sementara berteman dengan mereka yang menunjukkan perilaku negatif dapat membuat kita meniru sifat-sifat yang tidak baik.
Dalam kehidupan, pengalaman remaja pada pertemanan akan berubah seiring berjalannya waktu. Masa SMA dan masa perkuliahan adalah dua waktu yang berkesan dalam hal pertemanan ini. Artikel ini akan membahas perbedaan antara teman yang terbentuk di masa SMA dan yang terbentuk di masa perkuliahan, dengan tujuan untuk mengetahui mana yang memiliki pemahaman lebih tentang hakikat pertemanan.
Pertemanan di Masa SMA
Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan masa remaja untuk mencari jati diri dan teman yang dapat dipercaya untuk berbagi rahasia. Pada masa inilah remaja sering kali mengalami pengalaman pertama mereka akan cinta, persahabatan, dan interaksi kelompok. Pertemanan di SMA sering kali muncul secara kebetulan, yang berasal dari teman sekelas atau partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Biasanya, hubungan ini terjalin melalui minat yang sama, kedekatan letak tempat tinggal, dan rutinitas sehari-hari.
Meskipun hubungan ini dapat menjadi akrab, hubungan tersebut juga dapat terlihat rentan terhadap konflik terutama saat remaja memulai perjalanan penemuan jati diri mereka. Pertemanan bisa berubah karena pengaruh teman sebaya dan kelompok tertentu. Di masa SMA konflik dan drama sering kali muncul, yang dapat melelahkan secara emosional.
Lingkungan SMA lebih terstruktur dan terkendali. Dengan pengaturan jadwal dan pengawasan guru. Kegiatan di SMA hanya sebatas di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Mereka lebih sering bermain bersama dan bersenang-senang.
Pertemanan di Masa Perkuliahan
Di masa perkuliahan, mahasiswa memiliki kebebasan lebih untuk mengikuti berbagai kegiatan sosial, Organisasi Kemahasiswaan, UKM, seminar dan acara kampus yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi minatnya secara lebih luas. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperluas hubungan sosial, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan.
Teman kuliah biasanya bertukar pikiran dan berdiskusi tentang masa depan. Mereka lebih dewasa dalam menangani masalah dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan menemukan solusi. Mahasiswa mempunyai lebih banyak kebebasan untuk memilih teman berdasarkan kesamaan minat dan nilai. Lingkungan yang lebih beragam mendorong terciptanya hubungan yang lebih bermakna. Diskusi tentang masa depan, minat akademis, dan kehidupan pribadi adalah bagian dari interaksi sehari-hari.
Di dunia perkuliahan, banyak orang-orang yang lebih tua dan memiliki lebih banyak pengalaman. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk membina pertemanan dan memilih teman yang sesuai dengan kepribadiannya. Di sisi lain, mahasiswa perlu mengatur waktu dan prioritas mereka. Dalam hal ini, mereka mempunyai kesempatan untuk berteman dengan orang yang berbeda dan memperkaya cara pandang serta pengalaman sosial mereka.
Masa SMA dan masa perkuliahan mempunyai ciri khas pertemanan masing-masing. Pertemanan di masa SMA lebih fleksibel dan terbatas pada kalangan sempit, sedangkan mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang mendalam dan beragam. Kedua aspek kehidupan pertemanan ini penting dalam membentuk kepribadian dan hubungan sosial remaja. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita dapat mengapresiasi setiap langkah perjalanan sosial kita dan bagaimana pengalaman-pengalaman ini membentuk masa depan kita.
Biografi Singkat:
Shabrina Titaniya Khairunnisa lahir pada tanggal 29 November 2005 di Sukoharjo. Saat ini ia sedang menempuh kuliah semester 1 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surakarta.