Orang-orang di zaman sekarang banyak yang mengonsumsi narkoba maupun minuman keras, entah itu untuk kesehatan, pelampiasan masalah maupun untuk terlihat keren saja. Terutama anak muda, banyak yang menyalahgunakan narkoba dan minuman keras hanya untuk bersenang-senang sampai mengajak teman terdekatnya untuk ikut bergabung dalam mengonsumsi.
Bukan hanya bayi dan anak-anak saja yang butuh pengawasan dari orang tua, yang sudah dewasa atau remaja pun masih sangat membutuhkan pengawasan dari orang tua. Yang paling utama kesadaran diri sendiri bahwa melakukan hal-hal negatif dampaknya juga akan negatif di dalam dirinya sendiri dan masyarakat yang tidak tahu apa-apa, seperti kericuhan di jalan sampai bisa merusak fasilitas umum maupun milik pribadi.
Orang pemabuk atau pencandu narkoba kemungkinan dikarenakan dirinya memiliki masalah sampai depresi, seperti perceraian kedua orang tuanya, dirinya tidak terdidik, sampai terjerumus orang lain karena pergaulan bebas.
Jika mengonsumsi narkoba atau minuman keras berlebihan tanpa keperluan khusus akan ada dampak negatifnya seperti:
- Kesehatan Fisik: Menyebabkan kerusakan hati, jantung, dan sistem saraf, juga meningkatkan risiko penyakit kronis.
- Kesehatan Mental: Seperti depresi dan kecemasan. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan mental.
- Kecelakaan dan Kejahatan: Dapat mengurangi kontrol diri, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, serta terlibat dalam perilaku kriminal.
- Masalah Sosial: Seorang peminum sering menjadi pemicu konflik dalam keluarga, hubungan interpersonal, dan dapat berkontribusi pada kekerasan domestik.
- Ketergantungan: Penggunaan yang berulang dapat menyebabkan kecanduan, yang memerlukan perawatan dan dukungan untuk pemulihan.
- Dampak Ekonomi: Biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi individu dan masyarakat.
Bukan hanya itu, dampaknya juga dapat memicu kematian.
Solusi bagi Pengonsumsi Narkoba dan Minuman Keras
Jika sesorang mengalami depresi karena masalah sampai berpikiran akan mengonsumsi barang terlarang, sebaiknya dipikirkan lebih baik lagi, seperti: dari pada membuang uang untuk membeli barang terlarang alangkah baiknya gunakan uang tersebut untuk konsultasi ke psikolog. Alangkah lebih baik lagi seseorang itu melakukan ibadah dan mendekat diri kepada sang pencipta.
Harapannya bagi seorang pecandu atau orang-orang yang berpikiran untuk mengonsumsi barang terlarang, pikirkanlah ke depannya seperti risiko penyakit sampai datangnya kematian. Jangan merusak tubuhmu, karena tubuhmu bukan milih dirimu sendiri, melainkan milik tuhanmu sang pencipta.
Biodata Penulis:
Hasfa Razaq, lahir pada tanggal 7 Februari 2006 di Pemalang, saat ini aktif sebagai mahasiswa, fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.