Salat dalam Perspektif Sains Medis dan Islam

Gerakan salat merupakan gerakan olahraga ringan yang baik untuk melancarkan peredaran darah tubuh, lancarnya peredaran darah, akan melancarkan ...

Sebagai umat Islam kita harus berbangga karena Allah SWT melalui Rasulnya begitu banyak memberikan kita pelajaran yang amat berguna dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Rasulullah SAW memberikan kita tuntunan dalam mengasah diri secara holistik, walaupun Rasulullah SAW bukan seorang dokter, tapi tuntunannya sejak 1400 tahun yang lalu sampai sekarang menjadi panutan bagi kita semua.

Salat dalam Perspektif Sains Medis dan Islam

Dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk mendirikan salat yang tidak hanya sebagai ibadah tetapi juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Tatacara salat ternyata mempunyai implikasi terhadap medis, seperti dari mulai awal salat kita diwajibkan berwudu, ternyata kita harus bersih. Dan bahkan tatacara salat dari mulai takbir, rukuk, sujud sampai salam tercermin di dalamnya sebagai kegiatan fisik yang mencerminkan supaya organ kita tetap terjaga kesehatannya.

Salat dalam Perspektif Medis

Gerakan salat merupakan gerakan olahraga ringan yang baik untuk melancarkan peredaran darah tubuh, lancarnya peredaran darah, akan melancarkan supply oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh dan otak. Selain baik untuk jantung dan peredaran darah, gerakan salat ini juga dapat memperkuat tulang karena tulang yang banyak digerakkan secara terus-menerus akan menjadi lebih baik, lebih tebal, tidak gampang kropos atau dapat terhindar dari steoporosis, karena mengandung lebih banyak kalsium dibanding tulang yang tidak sering digerakkan.

Gerakan salat menurut para ilmuwan dan dokter salah satu yang terbaik untuk menyembuhkan rematik (terutama untuk tulang punggung), yang disebabkan oleh ketidakseimbangan otot. Berdasarkan saran dokter, tidak ada solusi yang berbaik untuk menghindari rematik sejak dini dengan melaksanakan salat 5 waktu secara konsisten dan juga banyak melakukan gerak untuk meminimalkan kemungkinan penyakit tulang punggung, memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin mengembalikan keseimbangan pada persendian serta otot tubuh dan hendaknya hal ini tetap dilaksanakan walaupun ada kerusakan tulang atas setelah penggunaan gips.

Dapat disimpulkan bahwa gerakan salat adalah jenis gerakan terbaik yang selaras dengan saran dokter dan mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik, gerakan yang dimaksud di antaranya gerakan rukuk, berdiri tegak, sujud dalam waktu yang lama dan dilakukan berulang (Abdullah, 2006).

Dalam sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti ilmiah dan teknologi melakukan penelitian untuk mengungkapkan hubungan antara ilmu pengetahuan dan wudu dilihat dari kesehatan mengungkapkan bahwa hidung bagian dalam yang tidak dibasuh air umumnya berwarna pucat, berminyak, serta penuh dengan debu dan kotoran, sedangkan pintu hidungnya yang tampak bagian luar, tampak berwarna cerah dan terdapat bulu hidung padanya. Bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran. Sedangkan pada hidung kelompok yang disiplin melakukan wudu tidak didapati kumpulan bakteri dan mikroba (Deden Suparman, 2015).

Menurut Deden Suparman (2015) Beberapa pembelajaran salat yang dikaitkan dengan medis, dapat dirilis sebagai berikut:

1. Rukuk

Rukuk dengan posisi yang benar akan memberikan manfaat antara lain:

  • Menjaga melekatnya tulang tungging dengan tulang belakang sehingga persendian menjadi licin. Bagi wanita, jika tulang tungging melekat dengan tulang belakang, maka mengakibatkan persendian kaku dan tulang pinggul menyempit sehingga sulit melahirkan.
  • Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami patah tulang tunggingnya.
  • Memperlancar sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh, terutama ke otak/kepala sebagai pusat susunan saraf.
  • Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti: Acute Lumbargo; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak. Cronic Recurant; sengal (rasa sakit) pinggang menahun. Spondilosis; tergelincirnya ruas tulang belakang.
  • Menyembuhkan kelainan-kelainan tulang belakang bagi anak-anak akibat posisi duduk yang kurang baik pada saat belajar, misalnya penyakit kiposis (bungkuk), lordosis (menjorok ke depan) dan skoliosis (bengkok ke kanan atau ke kiri).

2. Sujud

Sujud dengan posisi yang benar akan berpengaruh positif pada tubuh, yaitu:

  • Otot menjadi kuat, limpa terpijat sehingga aliran darah menjadi lancar karenanya. 
  • Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan buah dada yang montok dan bagus bentuknya.
  • Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh akan lancar, keperluan darah di otak pun akan terpenuhi. Karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh.

3. Duduk Tahiyat

Duduk tahiyat dengan posisi yang benar mengandung banyak manfaat, yaitu:

  • Bagi wanita, duduk tahiyat yang benar akan memperkuat bagian-bagian kemaluan, sehingga di saat melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan. Dengan demikian juga terjaganya tiga lubang yang sangat berdekatan. Tiga lubang tersebut adalah saluran kencing, lubang senggama, lubang dubur atau poros.
  • Bagi laki-laki, dengan posisi duduk tahiyat yang benar kaki memijit kemaluan, sehingga akan mengakibatkan lancarnya air seni, zakar (penis) dapat ereksi dengan baik dan testis akan dapat memproduksi sperma lebih banyak dan sehat serta hidup.
  • Telapak kaki kanan yang dapat menanggulangi penyakit kaki leter yang biasanya menyebabkan tidak tahan berdiri atau berjalan.

4. Turun untuk Sujud dan Bangkit dari Sujud

Cara turun untuk sujud dan bangkit dari sujud yang baik dan benar akan dapat memperkuat otot kaki, baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Ketika hendak sujud, bagian tubuh yang pertama kali menyentuh tempat sujud adalah kedua lutut, kemudian kedua telapak tangan dan akhinya barulah muka. Selanjutnya jika bangun dari sujud bagian yang pertama kali diangkat adalah muka, kemudian kedua telapak tangan dan akhirnya barulah kedua lutut.

Salat dalam Perspektif Islam

Menurut Deden Suparman (2015) dalam perspektif islam, salat dapat dikaitkan dengan pendidikan psikis adalah sebagai berikut:

1. Taat

Mendidik manusia agar taat kepada pimpinan yang memberi komando, karena setelah mendengar azan dikumandangkan, kita disunnahkan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah.

2. Disiplin

Mendidik manusia agar memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya, karena salat telah diaturkan waktunya secara jelas.

3. Optimis

Mendidik manusia untuk memiliki sikap optimis dalam menyongsong masa depan, karena inti ibadah itu adalah doa, yaitu harapan atau permohonan kepada Allah SWT yang mengatur segala-galanya.

4. Ketenteraman Jiwa

Menenteramkan jiwa, karena dengan salat seseorang akan merasa senantiasa dekat dengan Allah SWT. Hal ini dapat dipahami karena dengan salat berarti berzikir, sedangkan berzikir kepada Allah akan membuahkan ketenteraman hati. Sebagaimana firman Allah SWT: 

 ۗ الْقُلُوْبُ تَطْمَىِٕنُّ اللّٰهِ بِذِكْرِ اَلاَ ۗ اللّٰهِ بِذِكْرِ قُلُوْبُهُمْ وَتَطْمَىِٕنُّ اٰمَنُوْا الَّذِيْنَ

"Ketahuilah hanya dengan berzikir kepada Allah SWT hati akan tenteram." (Q.S. Ar-Ra'd: 28).

5. Berani

Mendorong manusia berani menghadapi problematika kehidupan dengan hati sabar dan tabah. Semua problematika kehidupan dihadapi dan disadarinya sebagai ujian dari Allah SWT yang perlu diterima untuk menguji mentalnya, serta iman dan takwanya.

6. Sportif

Mendidik manusia agar bersikap sportif dan gentleman untuk mengakui kesalahan dan dosanya, karena dengan salat merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa-dosanya yang telah dilakukan.

7. Rendah Hati

Menghindarkan manusia dari berbuat keji dan munkar (jahat). Jika salat dilakukan dengan sepenuh hati, dengan sikap tunduk dan rendah hati serta hati yang patuh, maka akan mendorong pelakunya untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat. Firman Allah SWT:

 رُوَالْمُنْكَرِالْفَحْشَاۤءِ عَنِتَنْهٰى الصَّلٰوةَ اِنَّ الصَّلٰوةَۗ وَاَقِمِ الْكِتٰبِ مِنَ اِلَيْكَ اُوْحِيَ مَآ اُتْلُ

 تَصْنَعُوْنَ مَا يَعْلَمُ اللّٰهُ ۗوَاَكْبَرُاللّٰهِ ۗوَلَذِكْرُ

"Sesungguhnya salat itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji (buruk) dan munkar (jahat)." (Q.S. Al-'Ankabut: 45).

Itulah beberapa manfaat salat baik dalam tinjauan secara medis maupun agama yang sangat baik untuk dilakukan bagi setiap umat yang mengaku dirinya beragama Islam, karena Islam bukanlah hanya merupakan simbol belaka melainkan harus dimanifestasikan dalam perbuatan nyata sebagai tanda iman dan takwanya sudah menghunjam di dalam kalbunya. Melalui tulisan ini semoga dapat meningkatkan iman dan takwa seorang muslim kepada Tuhannya.

Daftar Pustaka:

  • Suparman, D. (2015). Pembelajaran Ibadah Shalat dalam Perspektif Psikis dan Medis. Jurnal Istek, 9 (2).
  • Abdullah. (2018). Analisis Vektor dalam Gerakan Shalat terhadap Kesehatan. SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 4 (2), 123-134.
Muhammad Rizqiyanto
Biodata Penulis:
Muhammad Rizqiyanto lahir pada tanggal 26 April 2004 di Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.