Belakangan ini belanja online sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat, terutama generasi Z. Belanja online sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di zaman sekarang ini. Belanja online memberikan pengaruh bagi keberlangsungan hidup manusia, baik itu pengaruh positif maupun negatif.
Lalu apa sih pengertian belanja online itu sendiri? Belanja online atau yang biasa disebut e-commerce merupakan proses jual beli barang ataupun jasa melalui internet. Seiring berkembangnya zaman semuanya menjadi semakin lebih mudah. Masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli kapan saja dan di mana saja asalkan ada koneksi internet.
Salah satu platform e-commerce yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah Shopee. Siapa sih yang nggak kenal dengan Shopee? Pasti sudah nggak asing lagi kan dengan Shopee? Shopee merupakan salah satu platform e-commerce yang menawarkan berbagai produk dengan harga miring. Selain itu, Shopee juga menyediakan berbagai promo menarik sehingga masyarakat sering kali "check out" tanpa mengenal waktu.
Tidak dapat dibantah bahwa platform e-commerce seperti Shopee memberikan solusi hemat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat dapat membeli kebutuhan hidupnya seperti makanan atau bahkan pakaian dengan harga di bawah pasaran. Selain makanan dan pakaian, Shopee juga menyediakan berbagai peralatan elektronik dengan harga jauh di bawah pasaran. Maka tak heran lagi jika masyarakat lebih memilih belanja online daripada belanja offline. Banyak dari masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya platform e-commerce ini. Ditambah lagi dengan adanya gratis ongkir dan promo besar-besaran yang ditawarkan.
Di samping lebih hemat, Shopee juga lebih praktis digunakan. Orang yang mager keluar sangat merasa terbantu dengan adanya platform e-commerce ini. Hanya dengan memencet layar handphone pesanan bisa langsung sampai tanpa kita bertemu langsung dengan penjual. Selain itu, kita juga tidak perlu mengantri dan panas-panasan.
Namun, di sisi lain, Shopee justru berdampak negatif bagi sebagian besar orang. Dengan segala penawaran yang ada membuat masyarakat ingin terus-menerus berbelanja. Mereka tergiur dengan adanya flash sale dan notifikasi harian promosi terus-menerus. Ditambah lagi dengan adanya diskon besar-besaran pada tanggal tertentu. Siapa sih yang nggak tergiur akan hal itu? Pasti nggak ada, kan? Inilah yang mengakibatkan sebagian besar orang "FOMO". Mereka takut kehilangan kesempatan mendapatkan barang dengan harga yang murah. Padahal, dirinya tidak terlalu butuh akan barang itu.
Para remaja juga banyak yang melampiaskan kegalauannya dengan cara berbelanja di platform e-commerce ini. Mereka berpikir bahwa dengan berbelanja dapat mengembalikan mood-nya tanpa memikirkan sesusah apa mencari uang. Padahal ada banyak cara untuk mengembalikan mood tanpa harus menghabiskan uang. Seperti membaca buku atau hanya sekadar mendengarkan musik.
Salah satu solusi yang bisa diterapkan agar tidak berlebihan dalam berbelanja adalah dengan menetapkan anggaran belanja. Bedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Tidak semua keinginan harus terpenuhi, adakalanya kita harus melawan ego kita. Dengan demikian kita bisa menghindari godaan untuk membeli barang yang tidak terlalu penting.
Akan tetapi, semua itu kembali pada pribadi kita masing-masing. Kita harus pandai-pandai memanfaatkan platform e-commerce di zaman sekarang ini. Karena di samping banyak manfaatnya juga terdapat banyak mudaratnya. Maka dari itu, gunakan seperlunya saja, jangan berlebihan, apalagi sampai kecanduan. Galau dikit check out, lengah dikit check out. JANGAN YA DEK YAA!!
Biodata Penulis:Zada Tsabita Gelba saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Kimia, di Universitas Sebelas Maret.