Puisi: Aliran Hitam Memasang Peringatan (Karya Amanda Amalia Putri)

Puisi "Aliran Hitam Memasang Peringatan" karya Amanda Amalia Putri memaparkan citra-citra yang kelam dan penuh misteri, menggambarkan dunia yang ...

Aliran Hitam Memasang Peringatan


Sel darah putih membekukan sumsum tulang
Bambu runcing menusuk sepasang bola mata yang berkedip-kedip
Tabung gas dipenuhi kotoran manusia
Semangkuk sup kepala kambing

Berkuah kental merah pekat
Santapan harian dipengaruhi oleh kehausan yang berlebih
Wadah segiempat berisi sesajen
Aroma menyengat berasal dari kemenyan yang dibakar

Harta pusaka terpendam di dalam tanah
Sumur kematian menanam biji kehidupan
Aji-aji menggelegakkan air
Beradaptasi terhadap warna yang mencolok seperti paradoksal

Ketapang, 25 Juli 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Aliran Hitam Memasang Peringatan" karya Amanda Amalia Putri memaparkan citra-citra yang kelam dan penuh misteri, menggambarkan dunia yang penuh dengan simbol-simbol mistis dan kekerasan. Setiap baris menyajikan visual yang kuat dengan sentuhan horor dan spiritualitas gelap. Puisi ini menyelam ke dalam tema yang berkaitan dengan ritual, kekuatan mistis, dan kematian, serta menggabungkan elemen-elemen yang tidak biasa, menjadikannya sarat makna yang rumit.

Tema dan Makna

Puisi ini menggambarkan suatu dunia yang berkaitan dengan praktik mistik dan kekuatan gelap. Tema utamanya adalah kontras antara kehidupan dan kematian, serta bagaimana elemen-elemen tersebut diolah dalam konteks ritual magis atau mistis. Simbol-simbol seperti "sel darah putih membekukan sumsum tulang" dan "bambu runcing menusuk sepasang bola mata" menggambarkan penderitaan fisik dan mental yang teramat dalam, mungkin mencerminkan konsekuensi dari tindakan yang salah atau hukuman mistis.

Penggunaan Simbol dan Gaya Bahasa

Amanda menggunakan simbol-simbol yang kuat, seperti "tabung gas dipenuhi kotoran manusia" dan "semangkuk sup kepala kambing" yang mempertegas kekerasan dan degradasi yang digambarkan dalam puisi ini. Kekuatan simbol ini juga menyentuh sisi paradoks dari kehidupan, seperti dalam kalimat "sumur kematian menanam biji kehidupan," yang menunjukkan hubungan simbiotik antara kematian dan kelahiran. Penggunaan "aji-aji" yang menggelegakkan air menyiratkan bahwa dunia ini diatur oleh kekuatan-kekuatan yang tidak terlihat, yang hanya dapat dikendalikan oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan kekuasaan atas ritual-ritual magis.

Struktur dan Bunyi

Puisi ini disusun dalam bentuk bebas, tidak mengikuti pola rima atau ritme yang tetap. Hal ini sejalan dengan nuansa mistis dan horor yang berusaha disampaikan oleh penyair. Struktur bebas ini juga menciptakan kebebasan dalam interpretasi, karena setiap baris dapat berdiri sendiri sebagai gambar yang berdampak kuat, membangun suasana yang penuh ancaman dan misteri.

Puisi "Aliran Hitam Memasang Peringatan" adalah puisi yang penuh dengan visual dan simbol yang menantang pembaca untuk merenungkan tema-tema mistis, kekerasan, dan paradoks kehidupan dan kematian. Amanda Amalia Putri berhasil menciptakan suasana yang gelap dan menekan melalui bahasa yang kuat, yang membuat puisi ini menarik untuk dianalisis lebih lanjut.

Puisi Amanda Amalia Putri
Puisi: Aliran Hitam Memasang Peringatan
Karya: Amanda Amalia Putri

Biodata Amanda Amalia Putri:
  • Amanda Amalia Putri lahir pada tanggal 28 Februari 2004 di Banyuwangi. Ia suka mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media, baik online ataupun offline.
  • Beberapa puisinya juga bisa dijumpai di dalam buku antologi bersama, termasuk: Pengembara Rindu (2020), Senandung Bait Cinta Pertama (2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu (2023), Rahasia Hati yang Tak Pernah Terucap (2023), Simpul Rasa (2023), dan Aku di Garis Penantian (2024).
© Sepenuhnya. All rights reserved.