Analisis Puisi:
Puisi "Aku Ingin Menjadi Batu di Dasar Kali" menghadirkan gambaran yang mendalam dan puitis tentang keinginan untuk menemukan kedamaian dan kebebasan dalam ketenangan alam.
Keinginan akan Ketenangan: Penyair mengekspresikan keinginan untuk menjadi batu di dasar kali sebagai simbol ketenangan dan kedamaian. Batu di dasar kali dianggap sebagai tempat yang aman dari pukulan angin dan keruntuhan, di mana tidak ada gangguan dari dunia luar.
Keinginan untuk Bersatu dengan Alam: Penyair menyatakan keinginan untuk menyatu dengan alam, menjadi bagian dari alam yang tak terganggu oleh urusan manusia. Ini mencerminkan kerinduan untuk hidup dalam harmoni dengan lingkungan alamiah, terlepas dari kekacauan dan keangkuhan manusia.
Kritik terhadap Perlakuan Manusia terhadap Alam: Puisi ini juga mengandung kritik terhadap perilaku manusia terhadap alam. Pembantaian burung-burung pindahan menjadi simbol keangkuhan dan kekerasan manusia terhadap alam. Penyair mengekspresikan ketidaknyamanan dan ketidaksetujuan terhadap tindakan yang merusak lingkungan.
Pencarian Kehidupan yang Sederhana: Dalam keinginan untuk menjadi batu di dasar kali, terdapat dorongan untuk hidup dalam keadaan sederhana dan terbebas dari kehidupan yang rumit dan serba berlebihan. Batu di dasar kali melambangkan ketenangan, ketidakberdayaan, dan kesederhanaan.
Dengan demikian, puisi ini menghadirkan gambaran yang kuat tentang keinginan seseorang untuk hidup dalam harmoni dengan alam dan menjauh dari keramaian dunia manusia yang berisik dan merusak. Ini juga mencerminkan kepedulian terhadap perlakuan manusia terhadap alam yang harus dipertimbangkan dan diperbaiki.
Karya: Kriapur
Biodata Kriapur:
- Kriapur (akronim dari Kristianto Agus Purnomo) lahir pada tahun 1959 di Solo.
- Kriapur meninggal dunia pada tanggal 17 Februari 1987 dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Batang, Pekalongan, Jawa tengah.