Pentingnya Pendidikan Akhlak bagi Anak Sekolah

Banyak ditemukan siswa yang kurang memperhatikan adab serta sopan santun dalam hidup bersosial kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua.

Pendidikan aqidah akhlak menjadi sangat penting bagi anak karena merupakan fondasi awal dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin tinggi mengikuti perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dengan begitu, anak memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh budaya yang datang dari luar serta mampu memahami dan menganalisis perilaku yang baik dan buruk. Dan pada akhirnya, konsekuensi ini dapat berdampak positif bagi semua pihak yang terkait.

Proses pendidikan akidah dan akhlak siswa menjadi sangat penting bagi perkembangan mereka. Ada tiga fase perkembangan yang dialami oleh siswa yang sedang mengikuti pendidikan, yaitu fase intelektual, emosional, dan spiritual. Ketiganya dapat dilihat dengan jelas di dunia pendidikan. Pendidikan akidah akhlak yang dijalankan oleh sekolah dapat memberikan output yang maksimal, yaitu siswa yang mengedepankan akhlakul karimah.

Perilaku siswa Indonesia dengan perkembangan zaman, mencerminkan akhlak mereka sekarang ini sangat memprihatinkan dan cenderung mengalami kemerosotan yang cukup drastis. Banyak ditemukan siswa yang kurang memperhatikan adab serta sopan santun dalam hidup bersosial kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua. Rasa hormat siswa terhadap guru terlihat pudar, mereka tidak lagi menganggap guru sebagai panutan yang seharusnya disegani dan dihormati.

Pentingnya Pendidikan Akhlak bagi Anak Sekolah

Padahal, sopan santun dan menjaga etika dengan orang lain, apalagi orang yang lebih tua, merupakan salah satu nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Pada zaman sekarang ini banyak berita di media cetak, elektronik, maupun media sosial terkait dengan kasus perilaku siswa yang tidak menunjukkan akhlak terpuji terhadap guru. Kepribadian siswa sangat dipengaruhi oleh pendidikan akidah akhlak yang mereka miliki yang bisa mereka dapatkan di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Orang tua juga cukup berperan dalam pembentukan akhlak yang baik. Maka, pendidikan akidah akhlak yang diterima oleh siswa sangat penting untuk menjadi bekal di masa depan sehingga mereka dapat menjaga sikap dalam bergaul dengan orang lain.

Cara Membentuk Akhlak yang Baik Agar Jadi Terbiasa

1. Rajin Berbuat Kebaikan

Berusaha konsisten untuk berbuat kebaikan bisa membantu menumbuhkan akhlak baik. Tidak hanya menggunakan uang atau barang, namun berbuat baik bisa dalam bentuk bantuan, saran, rekomendasi, serta empati. Bahkan juga bisa hanya dengan tersenyum akan bernilai kebaikan.

2. Selalu Memberi Teladan

Dalam ilmu psikologi, terdapat salah satu cara dalam pembentukan perilaku dengan cara modelling. Modelling ini Anda lakukan dengan memberikan contoh secara terus-menerus. Sehingga agar individu akan belajar, lalu menerapkannya sendiri. Sama halnya dengan memberi teladan, kemudian akan membentuk akhlak baik. Cara ini terbilang efektif untuk Anda terapkan sejak anak usia dini dan masih sangat mudah dibentuk perilakunya.

3. Menggunakan Nilai dan Budaya yang Baik

Cara membentuk akhlak baik juga bisa dengan menggunakan nilai dan budaya yang baik. Setiap keluarga biasanya memiliki nilai serta budaya berbeda. Hal ini bisa mempengaruhi baik buruknya akhlak dari individu. Sebab, keluarga menjadi kelompok pertama yang dijumpai saat lahir ke dunia. Sebaiknya bisa menjadi tempat yang aman dalam tumbuh kembang. 

4. Membiasakan Menerapkan Akhlak yang Baik

Untuk memiliki akhlak baik, tentu tidak bisa hanya melakukannya pada waktu atau tempat tertentu. Akhlak terlihat dalam bentuk keseluruhan sikap serta perilakunya. Pembiasaan secara berkelanjutan justru akan meningkatkan akhlak baik.

5. Mendengarkan Nasihat

Sebagai manusia, wajar jika pernah melakukan kesalahan atau dosa. Untuk itu, membutuhkan orang lain yang bisa mengingatkan agar bisa kembali ke jalan yang benar. Saat ada orang yang memberi nasihat atau kritik membangun, Anda juga perlu menerima dengan ikhlas. Sebab ingin memperbaiki diri menjadi tanda akhlak individu sudah baik.

6. Bergaul dengan Orang Berakhlak Baik

Bergaul dengan orang berakhlak baik juga menjadi cara membentuk akhlak yang baik. Lingkungan adalah faktor yang bisa mempengaruhi akhlak individu. Jika individu berbaur dengan orang-orang dengan akhlak terpuji dan sering melakukan kegiatan positif, bisa membawanya untuk memiliki akhlak yang baik. 

7. Memiliki Rasa Takut kepada Tuhan

Tuhan telah memerintahkan setiap umat untuk tidak melakukan larangan-Nya. Larangan yang ada juga bukan semata-mata untuk mempersulit, namun justru bisa membantu manusia untuk terhindar dari hal negatif. Menghindari perbuatan tercela karena memiliki rasa takut dengan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa individu memiliki akhlak yang baik dan berusaha menaati perintah-Nya.

Pendidikan akidah akhlak memiliki berbagai tantangan yang tidak ringan. Bukan hanya bagaimana cara terbaik untuk menerapkan kurikulum maupun materi akidah akhlak secara riil di lapangan maupun mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam, namun juga memiliki beban moral untuk dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa agar dapat meningkatkan perilaku di kehidupan sehari-hari.

Perilaku dan kepribadian yang berakhlakul karimah menjadi bagian dari gaya hidup siswa sehingga siswa dapat memiliki kualitas iman yang baik serta bertakwa dan berakhlak mulia. Kepribadian siswa yang kuat serta dilandasi oleh pendidikan akidah akhlak yang kokoh seharusnya menjadi output dari pendidikan akidah akhlak di sekolah sehingga dapat menciptakan generasi muda yang memiliki kepribadian islami.

Ananda Suci Rahmania

Biodata Penulis:

Ananda Suci Rahmania lahir pada tanggal 20 April 2006 di Pekalongan, Jawa Tengah. Saat ini sedang menempuh Pendidikan S1, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.