Apakah kalian setuju bahwa pendidikan di era digital memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional? Pendidikan di era digital menawarkan banyak peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Akses terhadap informasi yang tak terbatas, berbagai platform pembelajaran online, dan interaksi global memfasilitasi pembelajaran yang lebih fleksibel. Siswa dapat belajar dengan kecepatan dan metode mereka sendiri dengan mengakses sumber daya dari seluruh dunia dan berkolaborasi dengan teman dari berbagai latar belakang.
Selain itu, teknologi juga telah melahirkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, seperti video pembelajaran, konten edukasi, dan berbagai hal positif lainnya. Hal tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan menjadikan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Di sisi lain, ada hal negatifnya yaitu adanya kesenjangan digital menjadi tantangan besar di bidang pendidikan pada era digital ini. Banyak siswa yang tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi, seperti perangkat dan koneksi internet, sehingga terjadi ketimpangan dalam kesempatan belajar. Hal ini mengakibatkan kesulitan bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh dan memanfaatkan sumber daya digital.
Selain itu, ketergantungan berlebihan pada teknologi dapat menimbulkan masalah seperti kecanduan gadget, kurangnya interaksi sosial, dan kesulitan dalam berfokus. Perbedaan kualitas konten digital juga menjadi perhatian karena tidak semua informasi yang tersedia online akurat dan relevan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasinya agar semua siswa dapat merasakan manfaat yang sama dari pendidikan di era digital.
Kesenjangan digital dalam dunia pendidikan menjadi isu di era digital. Akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tidak merata menyebabkan ketidaksetaraan dalam peluang belajar. Banyak siswa, terutama di daerah terpencil atau dari keluarga kurang mampu, tidak memiliki perangkat atau koneksi internet yang memadai. Hal ini menghambat mereka dalam mengakses materi pembelajaran online, berpartisipasi dalam diskusi virtual, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar digital lainnya.
Selain masalah akses, keterampilan digital yang beragam juga menjadi faktor penghambat. Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menggunakan teknologi. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh latar belakang ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda. Siswa dengan keterampilan digital yang rendah akan kesulitan mengikuti pembelajaran berbasis teknologi, sehingga berpotensi tertinggal dalam pencapaian akademik. Sedangkan siswa yang memiliki keterampilan digital yang tinggi cenderung lebih mudah untuk beradaptasi dengan model pembelajaran teknologi. Mereka bisa belajar mandiri, berkolaborasi online,dan mengembangkan kreativitas melalui platform digital yang ada untuk mencapai potensi belajar yang optimal. Kesenjangan digital dapat menyebabkan kesulitan bagi siswa tanpa akses atau keterampilan digital, mempengaruhi kemampuan mengikuti perkembangan zaman dan mendapatkan pekerjaan di masa depan, serta memperbesar perbedaan antar siswa.
Untuk mengatasi kesenjangan digital dalam pendidikan, maka perlu adanya beberapa solusi yang dapat kita lakukan. Pertama, perlu adanya peningkatan infrastruktur digital di seluruh wilayah, terutama di daerah-daerah terpencil. Pembangunan jaringan internet yang memadai dan terjangkau akan membantu siswa di mana pun untuk mengakses sumber belajar digital.
Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu menyediakan perangkat seperti komputer atau tablet bagi siswa yang kurang mampu. Dengan demikian, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar secara digital.
Kedua, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan digital mereka. Pelatihan ini mencakup penggunaan berbagai platform pembelajaran online, pengembangan materi pembelajaran digital, serta cara mengelola kelas yang berbasis teknologi. Guru yang kompeten dapat membimbing siswa dalam memanfaatkan teknologi secara efektif dan kreatif. Selain itu, perlu adanya pengembangan kurikulum yang menyatukan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran.
Terakhir, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi kesenjangan digital. Perusahaan teknologi dapat berkontribusi dengan menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak dengan harga yang terjangkau atau bahkan gratis untuk sekolah-sekolah. Sementara itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung pengembangan teknologi pendidikan.
Dengan adanya teknologi yang telah berkembang pesat, diharapkan kesenjangan digital dalam pendidikan dapat segera diatasi. Kita berharap suatu saat nanti, setiap siswa di seluruh penjuru negeri memiliki akses yang sama terhadap teknologi pembelajaran yang berkualitas. Tidak ada lagi siswa yang tertinggal karena keterbatasan akses internet atau perangkat. Semua siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi maupun aspek geografis. Dengan demikian, setiap siswa dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Selain itu juga, diharapkan adanya peningkatan kualitas konten digital pendidikan yang relevan dan bermutu, serta pengembangan platform pembelajaran online yang lebih interaktif sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan efektif bagi semua siswa.
Biodata Penulis:
Nadya Muliya Purnamahawati, lahir pada tanggal 14 Januari 2006 di Pekalongan, saat ini aktif sebagai mahasiswa, fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, pogram studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.