Batik tulis merupakan salah satu jenis batik tradisional yang dikenal di Indonesia. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan corak dan tekstur batik secara manual menggunakan tangan dan alat canting.
Sejarah batik tulis di Indonesia bermula pada abad ke-9 hingga abad ke-10 di wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Seiring berjalannya waktu, minat terhadap batik tulis di Indonesia semakin menurun, hal ini dikhawatirkan akan berdampak besar pada penurunan perkembangan batik tulis di Indonesia.
Industri batik di Indonesia di era modern ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti banyak pengrajin yang menginjak lansia, persaingan dengan industri tekstil yang memiliki modal besar. Faktor lain penyebab menurunnya minat batik tulis di Indonesia, yaitu masuknya produk batik dari luar negeri seperti China.
Salah satu faktor yang menyebabkan impor batik di Indonesia yaitu harga yang didapat dari batik impor jauh lebih murah dari batik tulis tradisional. Namun, hal ini berdampak juga pada sosial dan ekonomi di Indonesia seperti penurunan pengrajin batik, yang disebabkan menurunya pendapatan, dan penurunan kontribusi batik terhadap perekonomian masyarakat.
Upaya untuk melestarikan batik tulis, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat, membeli dan menggunakan batik, mempromosikan batik kepada generasi muda dan berinovasi dalam desain dan pemasaran untuk meningkatkan daya saing batik tulis di pasar lokal maupun global.
Sebagai generasi muda, kita harus tahu betapa pentingnya melestarikan budaya batik tulis di Indonesia, karena batik merupakan simbol bangsa Indonesia, dan jangan sampai terancam punah. Harapannya, masa depan batik tulis di Indonesia semakin lestari dan mampu bersaing di era globalisasi.
Biodata Penulis:
M. Nizar Ramdhani saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.