Gunung Slamet kembali menjadi sorotan setelah kasus hilangnya Naomi, seorang pendaki muda yang sempat menghilang selama beberapa hari di salah satu puncak tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Setelah pencarian intensif yang dilakukan oleh tim SAR, relawan, dan masyarakat setempat, Naomi akhirnya berhasil ditemukan.
Berikut adalah kronologi lengkap dari peristiwa ini hingga penemuan Naomi yang disambut dengan rasa syukur oleh banyak pihak.
Kronologi Hilangnya Naomi
Naomi, seorang pendaki berusia 25 tahun, memulai pendakian bersama dua temannya pada tanggal 2 Oktober 2024. Mereka memilih jalur Bambangan, jalur pendakian yang cukup populer di kalangan pendaki Gunung Slamet. Rencananya, mereka akan mendaki selama tiga hari untuk mencapai puncak gunung yang berada di ketinggian 3.428 meter.
Pada hari kedua, 3 Oktober 2024, saat mereka berada di pos tiga, Naomi memutuskan untuk meninggalkan teman-temannya sebentar guna mencari sumber air yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi perkemahan. Saat itu, kabut mulai turun, namun Naomi tetap pergi dengan membawa botol air. Setelah hampir dua jam menunggu, Naomi tak kunjung kembali. Teman-temannya mulai merasa khawatir dan memutuskan untuk mencarinya di sekitar lokasi, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Dalam kondisi cuaca yang semakin buruk, mereka kembali ke perkemahan dan memutuskan untuk turun ke pos pendakian terdekat untuk melaporkan hilangnya Naomi. Pihak pos segera menghubungi tim SAR dan memulai operasi pencarian.
Pencarian Intensif oleh Tim SAR
Tim SAR bersama relawan dikerahkan pada tanggal 4 Oktober untuk memulai pencarian Naomi. Pencarian dilakukan melalui beberapa jalur, termasuk jalur air terdekat dari pos tiga, tempat terakhir Naomi terlihat. Selain melibatkan relawan, pencarian juga menggunakan anjing pelacak dan drone untuk menjangkau area yang sulit dilalui manusia.
Medan yang terjal, berbatu, dan kabut tebal yang sering turun membuat pencarian menjadi semakin sulit. Tim pencari harus menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu, termasuk hujan deras dan angin kencang. Meski begitu, semangat pencarian tetap tinggi. Hari demi hari, pencarian masih belum menunjukkan hasil.
Penemuan Naomi
Setelah lima hari pencarian, pada tanggal 7 Oktober 2024, sebuah tim kecil yang terdiri dari relawan lokal akhirnya menemukan tanda-tanda keberadaan Naomi di sebuah lembah curam yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari lokasi terakhir ia terlihat. Tim tersebut menemukan beberapa barang milik Naomi seperti botol air dan pakaian. Mereka segera memperluas area pencarian di sekitar lokasi tersebut.
Pada sore harinya, Naomi ditemukan dalam kondisi lemah namun masih hidup. Ia ditemukan terjebak di antara bebatuan besar di lembah tersebut, dengan luka ringan pada kaki dan mengalami dehidrasi parah. Naomi langsung dievakuasi menggunakan tandu menuju posko terdekat dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kondisi Naomi Setelah Ditemukan
Setelah tiba di rumah sakit, Naomi segera mendapatkan perawatan intensif. Tim medis melaporkan bahwa meskipun mengalami dehidrasi dan luka ringan akibat jatuh di lembah, kondisinya secara keseluruhan stabil. Naomi menceritakan bahwa setelah tersesat akibat kabut tebal, ia kehilangan orientasi dan terjebak di sebuah lembah yang curam. Usahanya untuk kembali ke jalur utama gagal karena medan yang sulit dan kelelahan yang semakin parah.
Selama lima hari di gunung, Naomi berusaha bertahan dengan persediaan air yang minim dan sedikit makanan yang ia bawa. Suhu dingin dan minimnya perbekalan membuat situasinya semakin sulit, namun ia berusaha tetap bertahan hingga akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat.
Respons Publik dan Pelajaran yang Dipetik
Penemuan Naomi disambut dengan rasa syukur oleh keluarganya, teman-teman, dan masyarakat luas. Kisah ini mengingatkan kita semua akan bahaya yang selalu mengintai di alam bebas, terutama di gunung-gunung dengan medan yang berat seperti Gunung Slamet. Hilangnya Naomi menjadi pelajaran bagi para pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pendakian.
Selain itu, pentingnya menjaga kebersamaan dengan kelompok selama pendakian menjadi poin penting dari peristiwa ini. Jangan pernah mengambil risiko dengan terpisah dari rombongan, terutama di daerah yang dikenal dengan kondisi cuaca yang tak menentu seperti Gunung Slamet.
Hilangnya Naomi di Gunung Slamet mengajarkan banyak hal tentang pentingnya persiapan, kewaspadaan, dan kerja sama dalam menghadapi tantangan alam. Penemuan Naomi adalah sebuah keajaiban yang membangkitkan kesadaran akan bahaya yang bisa terjadi saat mendaki gunung, dan juga menunjukkan betapa besarnya peran tim penyelamat dan solidaritas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat di alam liar.
Biodata Penulis:
Muhammad Andika Muhaimin, lahir pada tanggal 1 Mei 2006 di Pekalongan, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri Abdurrahman Wahid Pekalongan.