Validasi ialah suatu keadaan ketika seseorang mendapat pengakuan di mata orang-orang di sekitarnya. Bentuk dari validasi ini bermacam-macam, antara lain berupa persetujuan, dukungan, atau hanya dengan mendapat rasa diterima dan dihargai. Pada umumnya, validasi ini berperan sebagai booster untuk rasa percaya diri seseorang. Selain itu, pengakuan juga berperan penting dalam perkembangan tahap awal seperti masa kanak-kanak dan remaja untuk menemukan jati dirinya.
Seseorang yang mendapatkan pengakuan dari tempat yang mereka inginkan cenderung akan membawa dampak signifikan bagi karakter dalam dirinya. Banyak dampak positif yang akan dia dapatkan ketika seseorang telah merasa diterima di lingkungannya, di antaranya yaitu kepercayaan diri serta rasa optimis dalam menggapai apa yang dia impikan. Pengakuan akan menjadi jembatan untuk membentuk pandangan positif bagi dirinya sendiri sehingga akan jauh dari rasa minder yang akan menjadikannya memiliki karakter yang mudah menyerah. Jika seseorang terhindar dari rasa minder, maka akan mudah terbentuk sumber daya manusia yang memiliki daya juang tinggi bermodal optimisme serta kepercayaan diri yang terbentuk karena validasi.
Sebaliknya, orang yang kurang mendapatkan pengakuan cenderung mudah merasa insecure dan rendah diri dengan keadaannya sekarang. Hal itu tentu saja menimbulkan dampak yang tidak baik bagi dirinya bahkan orang lain. Rasa rendah diri akan menjadi pemicu munculnya rasa iri terhadap pencapaian orang lain. Selain itu, rasa rendah diri membuat seseorang menjadi ragu dengan dirinya bahkan akan membentuk karakter orang yang plin-plan bahkan lebih buruk lagi akan menjadikan seseorang tidak dapat menetapkan dengan jelas apa tujuan hidupnya serta apa alasan dari segala hal yang ia lakukan. Hidupnya akan penuh dengan keraguan dan ketakutan sehingga akan menghambat pertumbuhan karakter dan jiwa positif dari seseorang tersebut.
Namun, perlu diketahui bahwa validasi adalah faktor eksternal dari perkembangan diri seorang manusia. Orang yang hanya mengandalkan pengakuan untuk menumbuhkan eksistensinya di suatu lingkungan akan berpotensi mengalami krisis identitas ketika di suatu hari dia tidak mendapat validasi. Seperti seorang murid pintar yang hanya mencari prestasi untuk mendapat pujian, maka rasa optimis tersebut akan luntur ketika tidak ada yang memujinya dan ketika ia berada di lingkungannya yang tidak memvalidasi prestasinya.
Validasi memang berperan penting bagi pembentukan kepercayaan diri seseorang. Tetapi, keseimbangan antara membangun kepercayaan diri dari faktor eksternal dan internal harus tetap dijaga agar tidak mudah mengalami krisis identitas. Selain itu, validasi bukan satu-satunya faktor untuk membentuk karakter yang percaya diri.
Biodata Penulis:
Luthfiyah Salsabila lahir pada tanggal 2 Mei 2005 di Klaten.