Berita belakangan ini adanya tindakan kekerasan terhadap siswa di sekolah, salah satunya terjadi di Sekolah Dasar Sitaro. Seorang kepala sekolah dilaporkan membentak dan memukul seorang siswa karena dianggap malas datang ke sekolah. Kejadian ini bukan hanya mencoreng citra pendidikan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang pendekatan pendidik dalam menangani masalah disiplin.
Peristiwa kejadian ini berawal dari adanya siswa yang sering tidak hadir ke sekolah dikarenakan malas, dan kepala sekolah mendengar kabar tersebut marah hingga memukul dan membentak siswa, tetapi kepala sekolah melakukan hal itu karena menginginkan anak didiknya berhasil, disiplin dan tidak menginginkan anak didiknya bermalas-malasan dalam mencari ilmu, hanya caranya saja yang salah. Banyak yang menilai bahwa kekerasan fisik bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah perilaku siswa.
Kekerasan dalam pendidikan seharusnya menjadi perhatian serius. Dalam konteks pendidikan, interaksi antara guru dan siswa seharusnya dibangun berdasarkan rasa saling menghormati dan pengertian. Ketika seorang pendidik mengambil tindakan kekerasan, hal ini tidak hanya melanggar etika profesional, tetapi juga dapat mengakibatkan trauma bagi siswa. Siswa yang mengalami kekerasan cenderung mengalami penurunan motivasi dalam belajar.
Dampak kekerasan di sekolah baik fisik maupun verbal, memiliki dampak yang serius bagi perkembangan mental dan emosional siswa. Anak-anak yang mengalami kekerasan dapat menghadapi masalah seperti stres, kecemasan, dan trauma. Dengan adanya kejadian tersebut bisa merusak hubungan antara siswa dan guru, serta menciptakan suasana belajar yang tidak aman. Dengan kejadian ini, wajar jika orang tua menyatakan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan anak-anak di sekolah.
Masyarakat sekitar juga mulai bersuara menentang tindakan kepala sekolah tersebut. Mereka menganggap bahwa masalah disiplin dapat diselesaikan dengan cara-cara yang lebih baik. Misalnya, dengan memberikan pelatihan bagi siswa yang kurang bersemangat dalam belajar. Pendidikan seharusnya menjadi proses yang mendukung perkembangan karakter dan moral siswa, bukan tempat untuk kekerasan.
Selain itu, dukungan dari orang tua juga sangat penting. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua dapat membantu mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa. Orang tua perlu terlibat aktif dalam pendidikan anak, dan bersama-sama dengan guru, mereka dapat mencari solusi yang lebih baik dari pada kekerasan.
Pentingnya pendekatan pendidikan sebagai pilihan dari tindakan kekerasan, pendekatan pendidikan akan menjadi solusi yang lebih baik. Kepala sekolah dan guru seharusnya bisa memahami alasan di balik malasnya siswa untuk bersekolah dan mencari solusi bersama. Bisa membangun komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Kejadian di Sitaro harus menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait. Pendidikan seharusnya menjadi tempat yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan, bukan tempat untuk kekerasan. Dengan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan lebih aman bagi generasi mendatang.
Penulis: Fina Nikmatul Kamelia