Jeratan KBGO di Tengah-Tengah Pandemi

Dampak dari kasus KBGO sebenarnya lebih berat daripada kasus kekerasan atau pelecehan seksual di dunia nyata. Dampaknya tidak hanya akan menyerang ...

Pada tahun 2022 kasus KBGO mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh pengaruh digital yang ada di tengah-tengah masyarakat. Ketika pengaruh digital tidak bisa dikendalikan dengan baik maka akan banyak dampak buruk yang terjadi, salah satu dampaknya merupakan KBGO. Anehnya lagi terkadang kita lupa bahwa kita hidup di tengah-tengah riskannya masalah KBGO. Kita memiliki potensi menjadi subjek atau bahkan objek KBGO kapan saja tanpa kita sadari. Karena KBGO sendiri masih sangat awam di telinga masyarakat.

Tidak berbeda jauh dengan kekerasan atau pelecehan seksual di dunia nyata, KBGO merupakan bentuk kekerasan maupun pelecehan baik yang menyangkut gender maupun seksual dalam ranah digital (online). Kasus umum KBGO yang sering kali kita temui bisa berupa konten pribadi seseorang yang dibungkus dalam bentuk video, foto, maupun tulisan yang kemudian dipublikasikan tanpa sepengetahuan korban, kemudian digunakan untuk mengancam, eksploitasi, atau sebagai konsumsi pribadi.

Jeratan KBGO di Tengah-Tengah Pandemi
sumber: Elsam

Selanjutnya, sebelum kita mengupas bagaimana penyebaran KBGO ini, kita harus mengetahui pula apa saja motif dibalik meluasnya kasus KBGO. Umumnya motif di balik kasus KBGO bisa berupa rasa dendam, dengki, kecewa, atau sebagai hiburan pelaku semata, sehingga konten pribadi korban yang berhasil pelaku dapatkan digunakan untuk mengancam korban. Pelaku bisa mendapatkan konten pribadi seseorang dengan berbagai cara, bisa dengan meretas sosial media korban, menguntit, hingga mengancam korban. Kemudian mereka secara impulsif menyebarluaskan konten pribadi korban KBGO di sosial media yang memiliki fitur-fitur untuk memudahkan pengguna, baik menyalin atau menyebarluaskan sesuatu. Itulah mengapa sosial media merupakan media yang paling rentan digunakan untuk penyebarluasan KBGO.

Dampak dari kasus KBGO sebenarnya lebih berat daripada kasus kekerasan atau pelecehan seksual di dunia nyata. Dampaknya tidak hanya akan menyerang psikis dan terbatasnya mobilitas sosial korban, namun bisa sampai pada mengganggu hidup si korban dikarenakan jejak digital itu permanen dan susah dihilangkan. Kalau konten tersebut sudah hilang bisa berapa tahun kemudian diunggah kembali oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pada kasus seperti KBGO ini korban dapat melaporkan kepada aparat kepolisian atau dapat juga meminta bantuan kepada lembaga berwenang untuk menuntut pelaku KBGO agar bisa dijerat hukum. Sebelum itu, janganlah lupa membawa bukti baik dalam bentuk screenshot, link, atau apapun itu yang bisa membantu sebagai bukti kasus KBGO. Jangan merasa malu atau hina. Namun pada tulisan ini, tidak akan menyinggung secara detail bagaimana upaya aparat dan lembaga tersebut menyelesaikan kasus KBGO karena mereka sudah mendapatkan tupoksi mereka masing masing untuk menyelesaikan kasus tersebut. Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana kita mengupayakan diri kita sendiri untuk lebih bijak dalam menanggapi kasus KBGO.

Kekerasan atau pelecehan seksual baik berbasis digital atau tidak yang terjadi di sekitar kita sampai saat ini masih mengalami ketimpangan relasi kuasa. Hal ini pun yang menyebabkan mengapa dalam masyarakat kita ini orang-orang yang tersandung kasus KBGO yang akan merasakan hukum alam adalah korban bukan pelaku KBGO. Walaupun memang dalam faktanya para pelaku KBGO yang berhasil diusut akan mendapat hukuman namun dalam kehidupan sosial bermasyarakat korban KBGO akan lebih menerima banyak dampak. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menanamkan rasa support system terhadap korban KBGO juga menjadikan korban KBGO akan mendapatkan rasa depresi yang berlebih. Setidaknya upaya paling sederhana apabila terjadi kasus KBGO kita bisa menjadi orang yang menjadi pemutus rantai penyebaran KBGO dengan tidak menyebarluaskan konten KBGO ke orang lain.

Kemajuan teknologi menjadi latar belakang kasus KBGO yang kian meningkat. Kita harus mampu memfilter informasi agar tidak terjerat hoax. Banyak sekali media yang tidak bertanggung jawab atas postingan atau berita yang mereka sajikan ke publik. Padahal bisa jadi berita atau unggahan tersebut telah disetting atau diedit sedemikian rupa sehingga terkesan nyata. Sering kali kita temui berbagai aplikasi yang menyajikan fitur-fitur untuk mengedit atau mengubah wajah orang menggunakan wajah orang lain.

Maka dari itu, mari kita bersama sama belajar untuk lebih bijak menyikapi kasus KBGO yang bisa menjerat siapapun. Hanya dengan menyebarkan konten pribadi korban saja sudah menghancurkan hidup korban tanpa perlu lagi kita menambahi dengan cacian atau membuat generalisasi buruk atas jenis kelamin korban, karena itu hanya akan menunjukkan betapa tidak berpendidikannya kita.

Penulis: Khilma Amil Diana
© Sepenuhnya. All rights reserved.