Guru Honorer: Menjaga Dedikasi di Tengah Ketidakpastian

Guru Honorer atau dapat disebut sebagai istilah Guru Tidak Tetap (GTT) ini bersifat formal dan belum berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Guru adalah profesi yang sangat penting dalam dunia pendidikan, ia merupakan pelaksana jalannya pendidikan dan pembelajaran. Guru juga menjadi pilar utama yang mengantarkan generasi penerus bangsa menuju masa depan yang cerah. Tanpa perannya, baik tujuan pembelajaran maupun proses pendidikan akan sulit dilakukan. Namun, menjadi guru bukanlah hal yang mudah, terdapat kisah-kisah heroik yang sering luput dari perhatian kita.

Profesi guru dipandang sebagai pekerja yang sangat baik dan mulia. Di negeri ini, status guru dibagi menjadi dua yaitu guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Guru Honorer. Guru PNS digaji oleh pemerintah, sedangkan Guru Honorer mendapatkan gaji dari yayasan sekolah yang menaungi ia bekerja atau dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Guru Honorer sering kali memiliki status pekerjaan yang lebih rendah dari tenaga pendidik pada umumnya, sebab biasanya tidak dijamin dengan Program Jaminan Sosial dan tidak memiliki hak yang setara dengan pegawai pemerintah berstatus PPPK atau PNS.

Guru Honorer Menjaga Dedikasi di Tengah Ketidakpastian
sumber: kpri-pedatis.com

Guru Honorer atau dapat disebut sebagai istilah Guru Tidak Tetap (GTT) ini bersifat formal dan belum berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Guru Honorer diangkat berdasarkan kebutuhan pada suatu pendidikan oleh kepala sekolah. Pengangkatan bersifat lokal, bukan dari Provinsi (Gubernur) apalagi Negara (Presiden). Pengangkatan ini melalui serangkaian tes yang diselenggarakan oleh yayasan atau sekolah tersebut.

Rendahnya gaji yang diterima oleh Guru Honorer kerap kali dibicarakan. Bukan tanpa alasan, bagaimana tidak miris? Banyak Guru Honorer yang mengaku bahwa jerih payahnya mengajar tidak sebanding dengan penghasilan yang setiap bulan mereka dapatkan. Seperti postingan di platform TikTok dengan username @Wafaali_ yang menunjukkan gaji Guru Honorer yang di bawah rata-rata pendapatan di Indonesia. Kisaran yang ditunjukkan antara Rp 150.000 hingga 1 juta.

Perjuangan para guru dengan gaji rendah merupakan kisah ketangguhan dedikasi dan semangat yang luar biasa dalam menghadapi finansial sembari menjalankan misi mulianya mendidik, membimbing dan membentuk generasi masa depan. Mereka sering kali harus menghadapi masalah keuangan sehari-hari dan dengan hati-hati mempertimbangkan kebutuhan mereka sendiri dan keluarga dalam kondisi pendapatan yang terbatas. Selain itu, guru dengan gaji rendah sering kali menghadapi tekanan mental dan emosional yang signifikan. Mereka menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan siswanya, namun merasa kewalahan dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia bagi mereka.

Meskipun demikian, semua Guru Honorer terus menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap profesinya, mereka mengatasi kesulitan keuangan namun tetap tangguh dalam tekad mereka untuk menelatih generasi berikutnya dalam kecerdasan, kreativitas, dan integritas. Mereka adalah pahlawan sejati yang pantang menyerah dan membuktikan bahwa kecintaan dan semangat mereka terhadap pendidikan mampu mengatasi keterbatasan finansial yang mereka hadapi.

Zahrotun Nisa'

Biodata Penulis:

Zahrotun Nisa' lahir pada tanggal 10 Desember 2005 di Cirebon.
© Sepenuhnya. All rights reserved.