Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang serius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada kemampuan otak dalam mengendalikan rasa takut dan emosi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kecemasan, seperti:
- Genetika.
- Trauma psikologis.
- Efek samping obat atau zat tertentu, seperti kafein dan obat lain.
- Penyakit akibat obat tertentu.
Gangguan Kecemasan ada banyak macamnya, antara lain:
1. Gangguan Panik
Penderita gangguan panik mengalami serangan panik secara tiba-tiba dan berulang tanpa sebab yang jelas. Frekuensi dan tingkat keparahannya juga bervariasi.
Berikut beberapa gejala saat gangguan panik terjadi:
- Berkeringat.
- Jantung berdebar-debar.
- Dada sesak atau sesak napas.
- Nyeri dada kanan dan kiri.
- Merasa seperti terkena serangan jantung.
- Gemetar.
- Merasa tidak berdaya.
Penderita gangguan panik merasa seperti diserang kapanpun dan dimanapun. Serangan panik biasanya berlangsung kurang dari 10 menit, dan juga bisa lebih dari satu jam.
Jika mengenai gejala seperti jantung berdebar atau nyeri dada saat serangan panik disarankan untuk duduk dan memejamkan mata. Selanjutnya, tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan buang napas melalui mulut. Ulangi beberapa kali hingga merasa tenang.
Jika tidak berhasil, segera periksa dokter. Perawatan medis untuk gangguan panik mungkin termasuk obat anti cemas.
2. Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial adalah perasaan takut atau cemas yang tidak normal terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain sebelum, selama, atau setelah situasi tersebut. Penderita gangguan kecemasan sosial takut mengatakan atau melakukan apa pun di depan orang lain atau di tempat umum. Gejala gangguan kecemasan sosial, yaitu:
- Takut atau enggan berinteraksi atau menyapa orang lain.
- Merasa malu atau takut keluar atau berasa di tempat umum.
- Takut dikritik orang lain.
- Rasa percaya diri yang rendah/kurang.
Gangguan kecemasan sosial berbeda dengan perasaan malu pada umumnya. Orang pemalu umumnya mungkin malu untuk menyapa atau diajak bertemu orang lain, namun mereka mampu bersosialisasi, berkomunikasi, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Jika perasaan malu atau takut berinteraksi dengan orang lain cukup parah hingga menyulitkan kehidupan sehari-hari, kondisi ini memerlukan penanganan oleh psikolog atau psikiater.
Perawatan untuk gangguan kecemasan sosial mungkin termasuk penggunaan obat anticemas, serta terapi kognitif sebagai bagian dari psikoterapi.
3. Generalized Anxiety Disorder (GAD)
Pada gangguan kecemasan jenis ini, pasien mengalami kecemasan berlebihan yang berlangsung dalam jangka waktu lama, biasanya enam bulan atau lebih. Orang dengan GAD sangat mengkhawatirkan banyak hal, termasuk keuangan, kesehatan, dan pekerjaan.
Orang yang menderita gangguan kecemasan umum biasanya sulit fokus pada apa pun, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa rileks. Dalam beberapa kasus, kecemasan ini bisa menjadi sangat parah hingga berujung pada depresi.
Berikut beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita gangguan kecemasan umum, antara lain:
- Mengigil dan berkeringat dingin.
- Pusing dan sakit kepala.
- Mudah tersinggung.
- Sulit tidur.
- Jantung berdebar-debar di dada.
- Sering merasa lelah.
- Sesak nafas.
- Sering ingin buang air kecil.
- Kehilangan nafsu makan.
Gangguan kecemasan umum dapat diobati dengan dua cara, yakni psikoterapi dan pemberian obat-obatan psikotropika atau obat penenang.
Tanpa pengobatan yang tepat, gangguan kecemasan dapat berdampak negatif dan mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Komplikasi Gangguan Kecemasan UMUM (GAD)
- Jika tidak ditangani dengan baik, GAD dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan sehari-hari. Komplikasi yang dapat terjadi akibat GAD, antara lain:
- Gangguan Tidur: Kecemasan yang terus-menerus dapat mengganggu tidur dan menyebabkan gangguan tidur kronis.
- Depresi: Kecemasan yang parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan depresi.
- Gangguan Pencernaan: Kecemasan mempengaruhi sistem pencernaan dan dapat menyebabkan penyakit, seperti sindrom iritasi usus besar dan gangguan makan.
- Gangguan Kecemasan Lainnya: Penderita GAD berisiko lebih tinggi terkena gangguan kecemasan lain, seperti fobia sosial dan gangguan panik.
Mencegah Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan tidak dapat diprediksi dan sulit dicegah secara langsung. Namun, jika menderita kecemasan, dapat mencoba pilihan berikut untuk mengurangi efek gejala, antara lain:
- Mohon bantuan secepatnya. Gangguan kecemasan, seperti banyak penyakit mental lainnya, akan lebih sulit diobati jika menunda mencari pertolongan.
- Mengutamakan masalah hidup. Mengelola waktu dan tenaga dengan hati-hati dapat mengurangi kecemasan.
- Lakukan olahraga relaksasi secara rutin. Misalnya yoga, meditasi, tai chi, dll. Selain itu, bisa menggunakan teknik grounding untuk mengurangi perasaan cemas dan panik.
- Menekuni hobi dan aktivitas santai. Misalnya bermain musik, berkebun, merajut, atau melukis.
Gangguan kecemasan dapat diobati dan diatasi dengan berbagai cara. Kombinasi pengobatan perubahan gaya hidup, dan terkadang pengobatan sering kali memberikan hasil yang positif. Semoga artikel yang saya buat ini dapat memberikan paduan praktis. Dengan konsisten mengikuti langkah-langkah yang dianjurkan, kita bisa mencapai hidup yang lebih tenang dan bahagia.
Biodata Penulis: